╰┈➤┇CHAPTER 23

5.6K 589 315
                                    

Sinar mentari pagi yang terasa hangat kali ini, seolah menjadi penyemangat bagi si bungsu Itoshi yang akhirnya terbebas dari kurungan penjara bawah tanah setelah susah payah bersabar setiap melewati malam panjang tanpa [Name] berada di sisi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sinar mentari pagi yang terasa hangat kali ini, seolah menjadi penyemangat bagi si bungsu Itoshi yang akhirnya terbebas dari kurungan penjara bawah tanah setelah susah payah bersabar setiap melewati malam panjang tanpa [Name] berada di sisi.

Tiga bulan berlalu dan hari kelulusan juga wisuda pun telah tiba, Rin bahkan begitu antusias menyambut segala kegiatan hingga pria itu sudah bersiap dengan penampilan rapi di depan cermin sesekali menyisir helaian rambutnya ke belakang dilengkapi senyum bahagia.

Bukan tanpa alasan si bungsu Itoshi terus mengumbar aura positif disertai kilauan bunga-bunga di sekitar wajahnya yang berseri sejak terbangun tadi, tentu saja itu semua disebabkan setelah menjalani proses wisuda di pagi hari ia akan langsung menggelar pernikahannya bersama dengan [Name] saat malam hari.

Terlalu cepat?

Sudah pasti.

Tetapi, siapa yang bisa melarang dan menentang semua ide gila ini?

Jawabannya jelas tidak ada, sebab si bungsu Itoshi berhasil menerima dukungan penuh dari sang Kakak tercinta yang notabenenya sangat keras kepala juga tidak pernah bisa dibantah setiap kali merencanakan sesuatu, dan tetap bersikukuh mendapatkan semua keinginannya dengan cara apa pun; walau harus merebut atau menyakiti orang lain di sekitarnya.

Membuat para orang tua yang diserang dengan kekompakan dua anak titisan iblis itu hanya bisa pasrah, dibandingkan berdebat dan memicu darah tinggi jadi lebih baik mereka saja yang memilih untuk mengalah.

"Ck, kenapa Mama lama sekali?!"

Pria itu menggigit bibir bawahnya dengan kuat sesekali mengetukkan ujung sepatu berusaha menghilangkan debaran menggebu dalam dada, padahal setiap hari tetap bisa bertemu dengan [Name] tetapi mengetahui wanitanya sedang bersiap memakai hakama dibantu sang Mama di dalam kamar kedua orang tua rasanya jantung bisa mendadak meledak secara tak terduga.

Entah bagaimana hebatnya desiran dalam diri ketika saling berhadapan untuk mengikat janji suci malam hari nanti, Rin mungkin bisa langsung menyerang [Name] tanpa henti dan mengabaikan seluruh tamu; terlebih acara pernikahannya hanya mengundang keluarga juga kerabat terdekat saja.

Berengsek.

Apa waktu tidak bisa dipercepat menjadi langsung malam hari dan melewatkan acara wisuda sialan ini?

Rin sangat tidak sabar untuk mendekap wanitanya dan menikmati malam panjang yang sudah lama sekali ia lewati.

"Tadaaa! Tuan puteri sudah siap!"

Rin menoleh cepat, kedua matanya langsung membulat sempurna ketika melihat sosok [Name] yang kini melangkah bersama sang Mama perlahan menghampirinya di dalam kamar. Pria itu bahkan terpaku dan tidak berkedip sama sekali, seluruh atensi terfokus hanya untuk menatap sang bidadari di hadapan yang benar-benar menakjubkan dipenuhi segala keindahan diri.

[2] TRAPPED ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang