╰┈➤┇CHAPTER 07

5.2K 598 215
                                    

Gudang di sebelah barat distrik Kako, adalah tempat terbengkalai yang sudah belasan tahun lamanya tidak pernah terjamah manusia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gudang di sebelah barat distrik Kako, adalah tempat terbengkalai yang sudah belasan tahun lamanya tidak pernah terjamah manusia. Setelah terakhir kali ditemukan pembunuhan sadis hingga masih menyisakan bekas darah kering pada lantai juga dinding kumuhnya, semua orang seakan enggan untuk membahas bangunan mengerikan yang memang lebih baik dilenyapkan daripada tetap dipertahankan.

Namun, entah kenapa gudang tak terpakai ini tetap berdiri dan tidak ada satu pun niat untuk dihancurkan dari pemerintah setempat. Padahal, hawa mencekam setiap kali melihat bahkan melewatinya saja selalu berbeda dan mengundang tubuh meremang sangat hebat terutama saat mendengar derit kipas ventilasi udara yang berputar lambat.

Meski begitu, semua situasi menakutkan ini sama sekali tak berpengaruh pada Rin yang mulai menepi setelah melakukan perjalanan cukup jauh dari lokasi sebelumnya. Lelaki itu justru melukis senyum semakin lebar tatkala mendengar suara bising di dalam bangunan, yang jika didengarkan baik-baik seharusnya terasa mengerikan sekali untuk sekadar didekati tanpa permisi.

Bagaimana berulang kali gesekan besi dan bor mesin itu terus berputar begitu nyaring memenuhi ruangan, alunan merdu dari cipratan darah bahkan jelas mendominasi indra pendengaran sebab bukan hanya satu orang saja yang menjadi korban.

Sebelah tangan membuka pintu berkarat dengan hati-hati, dan lautan darah hingga organ tubuh berserakan itu seakan menjadi sambutan untuk si bungsu Itoshi pertama kali.

ZIIINNGG!!!

Tubuh jangkung yang sedang terduduk itu bermandikan darah segar tak terhindarkan, dengan jemari yang sibuk melubangi potongan kepala di atas pangkuan tanpa adanya sedikit pun keraguan. Terus mengoyak lapisan kulit sampai menembus tengkorak terdalam, mengacak otak sampai berhamburan keluar mengotori sebagian wajah tampannya di sana.

"Astaga. Lihatlah siapa anak nakal ini."

Iris teal menatap lekat sosok di hadapan, bibirnya terkekeh pelan ketika melangkah pasti untuk semakin masuk ke dalam bangunan. Sesekali menendang kepala yang tergeletak sembarangan beberapa sudah hancur tak karuan, jujur saja Rin sangat bahagia karena akhirnya bisa kembali melihat sang sahabat yang selama tiga hari terbaring tak sadarkan diri nyaris kehilangan nyawa.

"Aku meretas GPS dengan nomor handphonemu. Dan, suprise! Aku bisa menemukanmu di sini."

Wajah tampan itu perlahan menengadah, terlihat sangat pucat diiringi deru panas memburu begitu jelas sampai mengepulkan asap dari bibirnya setiap kali mengembuskan napas. Mata sipitnya bahkan hanya mampu terbuka setengah; jika dilihat sekilas kelopak itu seperti masih tetap tertutup rapat.

Sudah pasti, dialah Raiden yang baru saja bangkit dari kondisi kritis dan langsung melakukan pemanasan sebelum memulai permainan.

[2] TRAPPED ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang