╰┈➤┇CHAPTER 14

5.6K 614 515
                                    

Tidak pernah sekali pun terlintas dalam pikiran, jika semua orang yang pergi meninggalkan tanpa permisi itu disebabkan oleh sosok iblis pendamba diri selalu bersembunyi di balik sejuta wajah menawan penuh kesempurnaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak pernah sekali pun terlintas dalam pikiran, jika semua orang yang pergi meninggalkan tanpa permisi itu disebabkan oleh sosok iblis pendamba diri selalu bersembunyi di balik sejuta wajah menawan penuh kesempurnaan.

Senyum manis yang kerap menyapa dan status sosial tinggi ternyata tidak bisa menjadi jaminan bagi seseorang untuk memiliki sikap terpuji, nyatanya itulah yang kini terjadi pada si bungsu Itoshi saat berusaha mendapatkan [Name] sampai ia rela melakukan banyak sekali hal keji.

Menyingkirkan para pengganggu, menghapuskan para pengusik sang gadis pujaan tidak sedikit pun merasa ragu.

Bahkan bukan hanya melenyapkan mereka yang sering kali mendekati dan mencoba untuk mengambil hati, para sahabat juga keluarga pun bisa dihabisi olehnya tanpa mengenal kata dosa; karena sudah jelas [Name] milik Rin dan tidak ada satu pun yang boleh terikat dengan sang gadis termasuk orang tuanya sendiri.

Tidak waras?

Sudah jelas.

Tetapi, jangan pernah berpikir jika gadis itu pun bisa tetap aman setelah akhirnya masuk dalam genggaman karena selama ini memang sangat diinginkan olehnya. Faktanya, Rin juga tidak akan segan menghilangkan nyawa [Name] semisal sang gadis berusaha pergi apalagi berniat untuk lari meninggalkannya, dan tentu disusul dengan kematian dirinya sendiri disebabkan si bungsu Itoshi tak pernah mampu hidup tanpa gadisnya walau satu detik saja.

Hidup dan mati, Rin serahkan seluruh dirinya hanya pada [Name].

Karena sehidup dan semati, lelaki itu pasti akan terus mengejar saat di dunia hingga di akhirat nanti.

"Sayang, jantungmu berdetak sangat cepat."

Kedua mata terpejam sesaat, sebisa mungkin [Name] mengatur debaran menggila dalam dada yang sangat jelas tidak bisa ia kendalikan walau sudah mencoba menenangkan diri berulang kali.

Sejak awal mengetahui dan melihat seluruh gelagat Rin yang terlampau gila, sang gadis tentu saja harus bisa membalikkan situasi agar lelaki itu tidak menerkam sesuka hati sesuai keinginannya setelah terus menahan sekian lama. Si bungsu Itoshi terlihat sangat menyukai setiap ekspresi dari wajah ketakutannya, maka menutupi seluruh rasa takut adalah jalan terbaik agar Rin berhenti mendominasi dirinya dalam semua suasana.

Walau tubuhnya masih gemetar hebat dan deru napasnya semakin memberat, gadis itu tetap berusaha untuk memperlakukan bahkan memandang Rin dengan biasa saja meskipun ia tetap kesulitan menyembunyikan perasaan takut yang terus menguasai. Disebabkan segala usaha kecilnya yang seperti ini, sedikit beruntung karena Rin tidak langsung meniduri walau sebenarnya tetap saja melakukan segala sentuhan kelewat batas wajar yang terus memicu perasaan gelisah tanpa henti.

Lagi pula, bagaimana [Name] bisa merasa rileks jika kondisi tubuhnya saja sulit terlepas dari jeratan si bungsu Itoshi sejak tadi?

Terbaring di atas ranjang bersama lelaki itu dengan tubuh tak berjarak, kedua tangan yang terborgol kini berada di belakang punggung Rin karena seenaknya si bungsu Itoshi sengaja memposisikan agar sang gadis memeluknya tanpa bisa dilepaskan lagi. Begitu pula kedua kaki yang dirantai tersambung dengan besi pinggiran ranjang, saling bertumpang tindih dengan kaki jenjang Rin sehingga sulit untuk bergerak dan jujur saja [Name] sudah merasa sangat pegal.

[2] TRAPPED ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang