Chapter 6

5.7K 325 10
                                    


Happy Reading
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.


Karina POV

Pagi telah menyambut. Lagi lagi aku harus terbangun dengan rasa sakit yang luar biasa di pusat kewanitaan ku. Kondisi ku sekarang jauh dari kata baik baik saja. Tubuh ku seakan remuk. Kulit putih mulus ku banyak dihiasi oleh luka cambuk dan memar akibat pukulan Minjeong semalam. Membanyangkannya saja sudah membuat ku merinding.

Perlahan aku mencoba bangun dari posisi tidurku untuk mandi. Tubuh ku benar benar lengket akibat percampuran keringat Minjeong dan juga cairannya semalam.

"Sshhhh... Aww.... Sakit sekali. "

Dengan langkah tertatih aku masuk dan mengunci pintu kamar mandi rapat rapat takut jika Minjeong masuk seperti tempo hari lalu. Ku buka selimut yang masih menutupi tubuh ku. Kulihat dari pantulan cermin,tubuh bagian depan ku penuh dengan kissmark Minjeong.

"Hiks

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Hiks... Hiks... Kenapa tidak bisa hilang? " isak ku sambil mencoba terus menggosok bekas kissmark di leherku.

PYAR

Cermin dihadapan ku pecah tak berbentuk setelah ku lempar dengan botol toner. Aku terlalu jengah dengan perlakuan Minjeong yang selalu merendahkan diriku bak pelacur. Berulang kali aku berfikir dimana letak kesalahan ku pada nya. Mengapa ia bisa sekejam ini terhadapku? Namun nihil. Sekeras apa pun aku mencoba mencari jawab nya, aku tidak bisa menemukan nya.

"Hiks.... Appa eomma, mianhe. "

CRASH

Nadiku sudah sobek akibat goresan kaca. Darah segar mengalir dari pergelangan tanganku. Perih. Tapi lebih perih hati ini yang sudah terlalu banyak menerima siksaan dan hinaan dari Minjoeng.

Karna terlalu banyak darah yang keluar, perlahan kesadaran ku menipis. Hingga hal tak terduga terjadi di depan mataku.

BRAK

Author POV

BRAK

Minjoeng membuka paksa pintu kamar mandi tempat dimana ia mendengar sesuatu barang pecah. Minjeong kalap, fikirannya terus mengkhawatirkan Karina apalagi sudah sejam yang lalu wanita itu tidak kunjung keluar dari kamar mandi.

Setelah pintu terbuka, Minjeong terkejut dengan pemandangan didepannya. Bahkan beberapa maid yang datang bersama Minjeong berteriak histeris melihat keadaan Karina.

Bagaimana tidak? Darah terus mengalir dari pergelangan tangan Karina dengan tubuh nya yang polos penuh dengan luka memar hampir di sekujur tubuhnya.

"ALEX! SIAPKAN MOBIL, KITA KE RUMAH SAKIT SEKARANG! CELINE SIAPKAN BAJU HANGAT UNTUK KARINA! "

REVENGE NERD (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang