Chapter 13

6.6K 469 20
                                        

Happy Reading
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
..
.
.
.
.
.
..










Karina POV

Sore ini aku sudah kembali ke mansion milik Minjeong setelah tadi pagi sempat berdebat dengan eomma Tiffany. Sebenarnya aku juga lebih suka kalo tinggal di mansion eomma. Karna disana aku punya teman cerita dan yang pastinya disana Minjeong nggak bakal sakitin aku lagi.

Selama perjalanan pulang, suasana hening selalu menyelimuti kita. Dengan sedikit manja aku memulai interaksi dengan Minjeong yang berstatus sebagai suamiku. Aku menyandarkan kepala ku perlahan ke arah lengan nya yang sibuk menyetir.

"Apa yang kau lakukan? Menjauhlah dariku. " desis Minjeong tak suka dengan perlakuan ku.

"Wae? Aku mengantuk, Minjeong. Pinjamkan lengan mu sebentar saja, hm? " rayu ku padanya

"Singkirkan kepala mu, atau ku patahkan sekarang juga! " ancam nya dengan aura yang menakutkan. Mau tidak mau aku pun perlahan menyingkir dari lengan nya dan hanya menatap keluar jendela dengan sedih.

Hingga beberapa saat kemudian, mobil yang kita tumpangi sudah sampai di halaman mansion. Para maid membantu ku membawa barang barang kembali ke kamar, sedangkan Minjeong sudah berlalu masuk ke dalam ruang kerja nya.

Hari masih begitu panas menyengat. Aku bosan dengan kegiatan ku di mansion ini. Tidak ada teman cerita, tidak ada hobi yang bisa aku lakukan. Hingga akhirnya aku ke taman belakang berniat untuk menyiram bunga bunga di sana.

Tak terasa senja sudah mengayun ayun di ujung langit. Hari semakin menggelap, aku pun menyudahi aktivitas ku untuk segera bebersih dan mandi. Tidak butuh waktu lama, aku pun akhirnya selesai mandi dan rapi dengan dress tanpa lengan ku yang membuat ku tampak fresh. Aku membuka laci dalam nakas.Kosong.Pil pencegah kehamilan ku yang sebelumnya aku minta pada Celine sudah habis. Dengan perasaan was was, aku pun akhirnya mengetuk pintu ruang kerja Minjeong berniat pamit padanya untuk membeli obat tersebut.

TOK TOK TOK

Perlahan aku membuka pintu tersebut menampakkan Minjeong yang masih sibuk berkutat dengan setumpuk dokumen dihadapannya.

"Ehm,Minjeong-ah. Aku mau pamit keluar dulu. Ada sesuatu yang harus aku beli" ucap ku dengan hati hati

"Terserah" balasnya singkat tanpa melihat ke arah ku.

"Ada yang mau kamu titipkan pada ku? " tawar ku dengan halus

"Ck, Pergilah! " usir nya dengan kasar pada ku.

Akhirnya aku pun memutuskan untuk pergi ke apotek di ujung jalan dengan berjalan kaki. Sekalian olahraga malam. Sesampai nya di apotek, aku pun membeli beberapa obat obatan lainnya untuk Minjeong. Takut jika ia terluka lagi.

"Hah, cape juga ternyata jalan segitu. Aku haus. Mampir dulu di toko apa ya? Cari yang seger seger Hi.. Hi.. Hi.. " Kekeh ku karna gumaman ku sendiri.

Setelah memilih minuman kemasan dingin kesukaan ku, aku pun duduk di depan toko sambil terus mengibaskan tangan ku karna kepanasan. Hingga sebuah tepukan tangan di pundakku berhasil mengejutkan ku. Air yang ku minum sedikit muncrat karna tersedak.

"Eoh, mianhe mianhe. Aku mengejutkan mu ya? " ucap seseorang itu pada ku.

"Cih, mau apa kamu kesini? Aku pergi dulu, males aku lihat wajah kamu" sindir ku

"Karina, tunggu. Aku hanya berjalan jalan di area sini, dan tidak sengaja bertemu kamu. A-aku mau minta maaf sama kamu atas perlakuan aku dulu sama kamu Karina. Aku akui aku salah. Disaat kamu butuh aku, aku malah pergi gitu aja ninggalin kamu. " sesal pria dihadapan ku sambil memelas.

REVENGE NERD (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang