Chapter 8

6.5K 418 25
                                        

Happy Reading
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Author POV

"Ah, sakit sekali. Dimana aku? Eh, ternyata aku tidur bareng dia. " gumam Minjeong saat ia terbangun dari tidurnya.

Minjeong menatap cukup lama wajah Karina. Ia begitu mengagumi karya Tuhan yang kini masih terlelap di sampingnya.

"Cantik.Andai kejadian seperti itu dulu tidak pernah terjadi pada kita. Mungkin aku akan jadi orang yang bahagia karna bisa memiliki kamu tanpa paksaan seperti ini. Huft.. " batin Minjeong sambil mengelus wajah cantik Karina sesekali membelai anak rambut Karina yang terjatuh.

"Enngghhh .... " Karina menggeliat dari tidur nya.

Gerakan halus Minjeong mampu mengusik Karina dari tidurnya. Malu jika nanti ketahuan oleh Karina, Minjeong pura pura tertidur lelap. Menutup matanya rapat rapat.

"Ah, aku tertidur disini. Lebih baik aku segera bangun sebelum Minjeong terbangun. " monolog Karina menjauh keluar dari ranjang.

45 menit sudah waktu yang dihabiskan Karina untuk mandi dan berendam. Sengaja ia mandi lama lama agar saat is keluar, Minjeong sudah pergi dari kamarnya. Dan harapan Karina sesuai dengan kenyataan. Minjeong sudah pergi ke kantor nya tanpa menyentuh sarapannya sedikit pun.

Karina berdandan sepantasnya, cukup dengan bedak tipis dan lip balm agar bibir nya tidak kering. Tanpa make up tebal pun, Karina sudah terlihat cantik.

Karina POV

Sejak kejadian tadi malam, jantungku terus berdetak keras. Bagaimana bisa aku dan Minjeong tidur satu ranjang tanpa seks? Dan juga, raut wajah Minjeong tadi malam benar benar berbeda dengan Minjeong ia temui sebelumnya. Dia terlihat imut dan tampan saat ia tidur nyenyak.

Suasana hatiku hari ini cukup baik.Setelah mandi, aku tidak melihat Minjeong di ranjang ku. Aku berdandan sepantasnya saja. Hingga suara gaduh terdengar di lantai bawah. Suara percakapan mereka cukup membuat jiwa kepo ku meronta ronta.Akhirnya aku putuskan untuk ke bawah melihat siapa tamu yang datang ke mansion Minjeong.

"Bibi! Ya ampun bibi kenapa bisa ada disini? " teriakku kegirangan karna bertemu dengan bibi baik hati lagi.

"Karina sayang. Cup cup. Bibi kesini emang mau ketemu sama kamu. Mau pergi jalan jalan biar nggak bosen di sini terus. " ajak bibi dengan semangat tanpa melepas pelukan kita.

"Tunggu, ko bibi bisa tahu aku disini? Terus bibi ke sini sama siapa? " tanya ku kebingungan.

"Eit, sebelumnya perkenalkan dulu, nama tante Tiffany Hwang. Dan bibi kesini sama suami bibi. Nah itu dia. Namanya Kim Taeyeon. Kami adalah orang tua Kim Minjeong. " ucap bibi Fany sambil menunjuk ke arah pria parubaya yang baru masuk dari luar.

"Ah, ne salam kenal Om. Saya Karina. Temen nya Minjeong. " sapa Karina pada Taeyeon dengan sopan.

"Kau tidak perlu berbohong pada kami Karina. Saya sudah tahu semua duduk permasalahan kamu dengan anak saya, Minjeong. Maafkan atas sikap dan perilaku nya yang membuat nak Karina selama ini merasa tersiksa. " ucap appa Taeyeon penuh sesal.

"A-aniyo. Saya tidak apa apa Om. Mungkin dengan ini saya bisa menebus kesalahan appa saya terhadap Minjeong. "

"Aniya. Menjadikan dirimu sebagai jaminan bukan lah hal yang benar, Karina.Bagaimanapun, Minjeong tetap harus bertanggung jawab atas apa yang dia lakukan kepadamu. Dan satu lagi, Appa mu akan tetap dipenjara, hanya saja tuntutan hukumannya lebih ringan dibanding sebelumnya. Saya hanya ingin semua nya berjalan dengan normal dan semestinya." jelas appa Taeyeon

REVENGE NERD (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang