Chapter 11

6.7K 521 27
                                        

Happy Reading
.
.
.
.
.
,
.
.
.

.
.

.
.

.

.
.
...
.
.
.
.

Author POV

At Taiwan

Hiruk pikuk aktivitas masyarakat Taiwan membludak kala esok kembali menyambut. Namun hal tersebut tidak berlaku bagi Minjeong. Ia masih bergumul dibawah selimut nya menunggu kedatangan Giselle untuk menjemput nya menuju kantor meeting hari ini. Hingga waktu hampir tengah hari, Giselle juga belum menampakkan batang hidung nya. Minjeong yang geram pun segera beranjak ke kamar mandi untuk mandi, baru nanti setelah nya ia akan menghubungi si tukang molor itu.

Minjeong yang sudah usai mandi masih mengenakan handuk kimono nya dan mengetik sesuatu di papan keyboard handphone nya. Mencoba menguhubungi Giselle hingga beberapa kali setelah panggilannya tidak aktif.

"Ya! Ini sudah jam berapa? Bukankah meeting akan diadakan pukul 2 nanti? Kenapa tak datang menghampiri aku? "

"Eo, Minjeong-ah! Mianhe. Jeongmal mianhe. Ningning tiba tiba sakit pagi tadi. Badannya panas tinggi dan aku tidak sempat menghubungi mu karna aku sibuk merawat NingNing. Sepertinya aku akan absen untuk meeting kali ini Minjeong. Aku akan membawa NingNing ke rumah sakit sebentar lagi. Dan untuk dokumen terkait, sudah aku kirim email sejak semalam tadi. Kau bisa datang sendiri kan? " cerocos Giselle karna masih panik dengan keadaan kekasih nya.

"Mworago? Ningning sakit? Ck, kan sudah ku bilang kalau main itu halus sedikit. Ha.. Ha.. Ha... Arasseo, aku akan menangani meeting ini sendiri saja. Fokus lah untuk kesehatan NingNing. "

"Ya,jangan menggodaku sekarang! Tapi, Gomawo,Minjeong-ah. Oh, satu lagi. Tadi aku sudah memesan layanan supir untuk mengantar mu ke tempat lokasi. Aku takut jika kamu tersesat. Apalagi ini kan di kota asing. "

"Hm, arasseo. Kalau begitu aku tutup dulu. Nanti sepulang nya aku dari meeting akan menjenguk kalian dirumah sakit. Kirim saja alamat nya padaku. "

"Ne.Bye"

Minjeong POV

"Hah, baru aku tinggal telefon beberapa menit yang lalu sekarang sudah jam 1 saja" gumam ku kesal.

Aku segera bersiap dan berpakaian rapi. Selepas itu baru aku keluar dari lobi dan masuk ke mobil yang sudah dipesan kan oleh Giselle sebelumnya.

Jarak yang ku tempuh tidaklah terlalu jauh. Kini aku sudah berada di lobi Y Jewelry dan menghampiri resepsionis untuk konfirmasi.  Pegawai disitu tersenyum ramah padaku dan mengantar ku ke lantai 10. Dimana ruang meeting khusus untuk para bos bos berada.

"Hah, masih sepi. Tau gitu, aku berangkat nya agak molor saja. Nggak di negeri +62, nggak disini. Semuanya sama saja. Nggak pernah tepat waktu. Sambil nunggu mending aku baca baca dokumen dan profil aja deh" gumam ku menilai kinerja perusahaan ini.

Waktu sudah menunjukkan jam 3 lebih. Dan artinya aku menunggu sudah 1 jam lebih disini.

"Sial! Disini kan aku investor nya! Kenapa perlakuannya seolah olah aku disini yang membutuhkan investasi?! " geram ku karna orang yang ditunggu tunggu tak kunjung datang.

Hingga sesaat setelah itu, aku mendengar suara tepokan highheels dengan lantai marmer mengisi keheningan di lantai 10 ini. Sesosok wanita berambut blonde, datang menghampiri ku setelah membuka pintu besar dihadapannya.

REVENGE NERD (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang