Tentang seorang Winter yang dulunya cupu membalas dendam kepada Karina berkali kali lipat dari rasa sakitnya dulu.
Abaikan typo yg bertebaran ya, karna manusia tidak luput dr yang namanya salah dan dosa 🤪
BEBERAPA PART MUNGKIN AKAN DI PRIVAT. FOL...
Seorang wanita berambut blonde tengah sibuk memotret dari jauh. Jari nya yang lentik begitu lihai menarik nari diatas layar keyboard ponsel nya.
✉️: Send to Karina
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Suami mu sedang bersenang senang dengan ku 😈
"Haish! Sial! Kenapa semua orang selalu menyalahkan diriku! Haish! " racau Minjeong setelah menenggak beberapa botol alkohol hingga mabuk.
"Eo? Minjeong-ssi? Apa yang sedang anda lakukan disini? Aigoo aigoo. " kejut seorang wanita berambut blonde yang kini di samping Minjeong.
"Nuguya?! Pergilah jika kau ingin menyalahkan diriku seperti yang lain! "
"Ini saya, Minjeong-ssi. Yeh Shuhua. Apa yang terjadi dengan anda? Mungkin saya bisa menjadi pendengar yang baik" tawar Shuhua dengan kerlingan nakal disudut matanya.
"Wanita jahat itu! Aku membenci nya. Kenapa semua orang selalu membela nya? Dia selalu memerankan seorang malaikat dihadapan semua orang. Namun nyata nya dia tidak lebih dari seorang iblis yang sesungguhnya! "
"Siapa yang Anda maksud,Minjeong-ssi? Wanita itu? Dan siapa yang menyalahkan anda? "
"Hah, siapa lagi kalau bukan Karina?! Bahkan eomma, appa dan teman teman ku selalu dipihak nya! Aku benar benar muak dengan nya! "
"Arasseo, arasseo. Ceritakan semua yang ada dalam hati anda, Minjeong-ssi. Dengan senang hati saya akan menemani anda disini. Bersenang -senang lah dulu disini sepuas anda. "
"Wah, yeogsi uri chingu. Gomawo, Shuhua-ssi. Ha... Ha.... Ha...Oi! Beri aku satu botol lagi! " girang Minjeong karna seseorang berada di pihak nya.
Sejenak obrolan kedua insan tersebut merebut atensi para pengunjung club yang selalu ramai. Euforia musik dan alkohol seakan akan telah menjadi teman mereka untuk menghilangkan segala beban pikiran dan keluh kesah. Tak terkecuali dengan Minjeong. Pewaris tunggal KIM Corp. yang digadang gadang akan menjadi satu satu nya perusahaan raksasa di Seoul.
Entah sudah berapa botol yang ia habiskan malam ini. Puluhan puntung rokok tercecer begitu saja di meja. Kepulan asap milik nya sudah berkumpul berbaur menjadi satu dengan tamu di kursi sebelah nya dan pengunjung lainnya.
