Tentang seorang Winter yang dulunya cupu membalas dendam kepada Karina berkali kali lipat dari rasa sakitnya dulu.
Abaikan typo yg bertebaran ya, karna manusia tidak luput dr yang namanya salah dan dosa 🤪
BEBERAPA PART MUNGKIN AKAN DI PRIVAT. FOL...
Seorang wanita berambut panjang tengah membuka paper bag yang tergeletak begitu saja diatas ranjang. Sontak wanita itu mengernyit heran menimbulkan beribu pertanyaan dalam benaknya. Dengan langkah sedikit tertatih ia menahan rasa sakit yang ia alami.
"Nyonya, apakah sudah siap? Alex sudah menunggu didepan. " ucap Celine dari balik pintu kamar wanita tersebut.
"Tunggu sebentar lagi, Celine. Aku akan bersiap secepatnya" balas wanita itu dengan sedikit berteriak.
Wanita itu terus membolak balikkan model baju yang akan ia pakai. Tidak salahkah suami nya itu memberinya pakaian seperti ini.
"Tidaklah dress ini terlalu terbuka? Bagaimana ini? Aku terlalu malu untuk memakainya. Tapi jika aku tidak menuruti perintah Minjeong, ia akan marah lagi. " gumam ku dalam hati kebingungan.
Ya. Wanita itu adalah Karina.nyakinya beberapa minggu lalu sudah habis hanya dengan bentakan dan hentakan kasar Minjeong. Akhirnya Karina memutuskan tetap memakai dress itu dengan sebuah cardigan sebagai penutup tubuhnya. Ia keluar dari kamar, segera menghampiri Alex di depan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Model dress yang dipake Karina
"Alex. Kita berangkat! "
"Ah, ne. Mari saya bukakan pintu nya. " ucap sosok pria bertubuh jangkung itu
Sepanjang perjalanan Karina hanya diam sibuk memikirkan hal apa yang akan terjadi padanya nanti. Jujur, bayangan akan tindakan Minjeong semalam masih tercetak jelas dalam benaknya. Mulutnya tidak berhenti komat kamit merapalkan doa agar tidak terjadi hal buruk menimpanya kembali. Hingga sebuah instruksi dari Alex berhasil membuyarkan lamunan Karina.
"Nyonya, sudah sampai. Perlukah saya antar ke ruang kerja Tuan?" tawar Alex dengan senyum khas miliknya
"Tidak perlu, Alex. Aku bisa sendiri.Em, kira kira apa kamu tahu kenapa Minjeong menyuruhku datang ke sini? " tanya ku masih penasaran.
"Saya tidak tahu nyonya. Alangkah baiknya jika nyonya sendiri yang datang dan bertanya pada Tuan. Karna sedari pagi, Tuan tidak berbicara sedikit pun terhadap orang orangnya kecuali dengan Giselle. "
"Ah, seperti itu. Baiklah, aku turun dulu. Aku takut Minjeong terlalu lama menunggu ku. Terima kasih, Alex. "Pamit Karina setelah ia keluar dari mobil.