Chapter 4

7.6K 402 16
                                        


Happy Reading
.
.
.
.
..
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Author POV

Sinar matahari mulai mengintip dari balik tirai megah kamar Karina. Suara isak tangis masih mengalun di tengah tengahnya. Hingga tak lama kemudian, Celine sang abdi setia Minjeong datang berniat untuk membantu Karina bebersih.

"Nyonya, apa yang sudah terjadi? Mengapa anda menangis? Menangis tidak akan menyelesaikan masalah, Nyonya. Sekarang biarkan saya bantu Nyonya untuk segera mandi. Tuan Minjeong sudah menunggu anda untuk sarapan bersama" bujuk wanita parubaya itu agar Karina berhenti menangis.

Namun sikap yang diberikan Karina jauh dari yang ia bayangkan. Karina menepis tangan keriput tersebut dengan keras hingga hampir saja wanita tersebut terpelanting ke samping.

"Cih! Tuan dan babu sama sama menyebalkan nya. Enak sekali kamu bilang itu kepadaku. Aku seorang perempuan, kamu juga perempuan. Bagaimana jika anak perempuan mu diperlakukan seperti aku? Diculik dan diperkosa, direnggut kesuciannya secara paksa. Ha?! " bentak Karina dengan wajah yang memerah karna menahan tangisannya.

Semenjak kejadian semalam, Karina memang sudah sedikit berbicara sopan kepada orang yang mengajaknya bicara. Tidak ada kata lo gw agar Minjeong tidak menghukumnya. Namun, sifat keras kepala dan sombong nya masih melekat di isi pikiran dan hatinya.

"Saya tidak punya anak Nyonya. Hidup saya memang sudah ditakdirkan untuk menjaga dan merawat Tuan sedari kecil. Tanpa Nyonya sadari, Nyonya sendiri lah yang sudah membuat Tuan Minjeong seperti ini. Saya sudah kehilangan sosok Tuan Minjeong yang dulu Nyonya." balas Celine yang masih segan terhadap Nyonya nya tersebut.

"Wait, apa maksud kamu? Aku rasa baru pertama kali aku bertemu dengannya saat di club Tapi mengapa arah pembicaraan mu seolah olah aku dan Minjeong sudah bertemu lama. Lagipula bagaimana aku bisa merubah Tuan mu yang menyebalkan itu jika aku baru saja mengenalnya kemarin? Aneh! "

"Baiklah, suatu saat Nyonya akan mengerti dan menemukan jawabannya sendiri. Sekarang Nyonya harus mandi dan segera turun. Tuan Minjeong tidak suka jika menunggu terlalu lama. Dia tidak segan segan menghukum orang tersebut. "

Mendengar penuturan Celine, potongan ingatan Karina semalam berputar putar. Ia tidak mau jika harus disetubuhi oleh Minjeong lagi.

"Ck! Iya iya. Sekarang bantu aku ke kamar mandi. Bagian bawah ku sakit karna ulah Tuan gila mu itu. Sshhh... Awwws... Celine, aku punya permintaan untukmu. "

"Ya, Nyonya? Mungkin saja saya bisa membantu. "

"Ehm, belikan aku obat pencegahan kehamilan. Aku tidak mau mengandung bayi si iblis itu. " ucap Karina dengan malu malu.

"Baiklah Nyonya. Nanti akan saya antar ke kamar Nyoya. "

"Ehm, gomawo

Celine dan Karina pun segera masuk ke kamar mandi. Perlahan kaki jenjang Karina masuk ke dalam bathup yang sudah di isi dengan air sabun. Aroma peach dan mawar mendominasi tubuh seksi Karina.

Hingga waktu pun berlalu, Karina yang masih asyik berendam tidak menyadari kehadiran seseorang dibalik tubuhnya.

" YA!! APA KAU AKAN BERENDAM HINGGA KULITMU MENGELUPAS?! APA KAU SENGAJA MEMBUATKU MENUNGGU MU LAMA?! CEPAT SELESAIKAN RITUAL MANDI MU SEKARANG ATAU AKU PERKOSA KAU SEKALI LAGI DI SINI" bentak Minjeong pada Karina karna jengah menunggu dibawah.

"Ka-kamu? I-iya iya aku sudah selesai ko. Kamu keluar dulu, biar aku bisa pakai baju. Aku akan kebawah nanti" sahut Karina dengan gugup, takut kalau kalau junior Minjeong menerobos masuk miliknya lagi.

REVENGE NERD (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang