7

991 137 26
                                    

Selama perjalanan dari klinik yoongi sama sekali tak berbicara apapun dengan anne. Setiap anne mengajaknya bicara jawabannya hanya mengangguk atau menggeleng, itu membuat anne sedikit bingung. Sesampainya di rumah pun yoongi tak mampir terlebih dahulu dan langsung pergi begitu saja tanpa berpamitan. Padahal niatnya anne akan menyanyakan soal keterdiaman yoongi itu di dalam.

Tepat pada pukul 9 malam, anne tiba2 di hubungi oleh vernon untuk datang ke bar dekat apartemen yoongi. Lelaki itu mengatakan jika yoongi mabuk dan mengamuk di bar. Dengan perasaan khawatir dan panik, anne mendatangi bar itu, dan benar saja private room tempatnya minum bersama vernon hancur berantakan. Bahkan anne dapat melihat yoongi yang berulang kali meninju dinding ruangan itu dan vernon yang nampak bergidik ngeri melihat kemarahan lelaki min itu dari sudut ruangan.

"YOONGI!!!" teriak anne sembari berjalan mendekati yoongi, di peluknya tubuh lelaki itu dari belakang. Ini adalah kedua kalinya anne melihat ke brutalan yoongi, yang pertama saat pernikahan ibunya beberapa bulan yang lalu. "Berhenti, apa yang kau lakukan yoongi. Ini menyakitimu" ujarnya.

"LEPASKAN AKU SIALAN!" Sentaknya mendorong anne hingga mundur beberapa langkah, untungnya di situ ada vernon yang menahan tubuh anne agar tak jatuh kebelakang.

vernon nampak kaget saat yoongi membentak anne "hyung!" Teriaknya mencoba menyadarkan yoongi.

Yoongi menatap anne tajam "untuk apa kau kemari ha?! UNTUK APA?!!!" bentaknya, membuat anne ketakutan.

"Yoongi" lirih anne dengan mata berkaca2.

Tangan pucat itu meraih kedua bahu anne dan mencengkramnya kuat "kau mengecewakan aku anne" desisnya "KAU HAMIL DENGAN LELAKI ITU! KAU MEMBUATKU KECEWA!!!" bentaknya lagi

"kau tak tau betapa aku sangat mencintaimu anne, beberapakali aku harus menahan nafsuku saat berdekatan denganmu. Aku menjagamu dengan sekuat tenagaku, aku bahkan harus berjuang dengan kewarasanku. Tapi apa ini---" kekehnya dengan air mata yang menetes, vernon kembali terkejut dengan pengakuan yoongi barusan, ternyata ini alasannya dia minum banyak alkohol malam ini. "Dengan mudahnya Kau menyerahkan semuanya pada lelaki yang baru saja kau kenal" lanjutnya lalu mendorong tubuh anne hingga membentur dada vernon.

Mendengar kekecewaan yoongi membuat anne menangis tersedu, ia merasa sangat bersalah sekarang.

"Kau mengecewakanku anne, AKU SANGAT KECEWA PADAMU!" teriaknya tak terkontrol

Anne tak dapat berucap, lidahnya kelu.

"Hyung! Sadarlah!"

Dengan dada naik turun yoongi meraih tangan anne lalu menyeretnya keluar dari bar, vernon yang melihat itu mencoba mengejar dan menyadarkan yoongi jika apa yang ia lakukan menyakiti anne.

"Sekarang! Pergi dari sini! Aku tak ada urusan lagi denganmu! Pergilah dengan kekasih kesayanganmu itu!!!" Bentaknya, membuat anne semakin terisak. Wanita itu menangis pilu, dia di benci sahabatnya dan di tinggal kekasihnya saat tengah hamil seperti ini. Sungguh rasanya anne ingin mengakhiri hidupnya saat ini, kedua orang tuanya telah pergi, satu2nya orang yang selalu ada untuknya sekarang bahkan tak mau bertemu lagi dengannya, untuk apa hidup.





'Semua berjalan sesuai rencana bos, mungkin sebentar lagi bocah itu hanya akan tinggal nama'

'Bagus! Adikku pasti akan senang mendengarnya, bayaranmu sudah ku transfer dan kembalilah ke markas'

'Baik bos!'

Tut!

"Rasakan itu brengsek! Kau sudah menghancurkan masa depan adikku, dan sekarang rasakan akibatnya" monolog seorang pria tampan memandang foto bergambarkan sebuah keluarga, ia kemudian menatap dinding ruangannya yang terdapat banyak foto lainnya "sekarang, giliranmu pelacur sialan!" Lanjutnya dengan menyeringai

°°°°°°




Pagi menjelang, yoongi terbangun dari tidurnya. Matanya mulai menelisik keadaan sekitar dan dia tersadar, ini bukan kamarnya.

"Kau sudah bangun hyung?"

Yoongi menoleh ke asal suara, itu vernon yang datang dengan membawa segelas teh hangat.

"Minumlah" katanya sembari menyodorkan teh itu. Yoongi mendudukan dirinya lalu meraih cangkir itu dan meminumnya.

"Aku semalam mabuk ya?" Tanya pemuda min itu

Vernon mengangguk "kau menyakiti anne hyung" 

Sontak yoongi menatap vernon bingung "maksudmu?"

Perlahan vernon menceritakan apa yang terjadi semalam pada yoongi. Lelaki itu nampak sangat kaget mendengar cerita vernon.

"Bodoh! Aku sangat bodoh!" Monolog yoongi merutuki dirinya sendiri, dengan terburu ia turun dari ranjangnya dan bergegas kekamar mandi membersihkan diri.









Disisi lain, anne wanita cantik itu mengemasi baju2nya kedalam koper berwarna lilac pemberian yoongi tahun lalu. Ia semalaman tak bisa tidur dan selalu menangis. Mengingat bagaimana yoongi mengungkapkan kekecawaannya, juga jungkook yang tak ada kabar. Anne berpikir dunia tak adil padanya, apa dosanya di masa lalu sampai ia harus di hukum seperti ini. Air mata gadis itu terus menetes, setelah dirasa semuanya cukup, anne menutup koper itu berdiri dari tempatnya dan beranjak keluar dari kamar. Ia berencana akan pergi dari kota ini, dan memulai hidup baru, berdua bersama bayi yang di kandungnya.

Apa yang diharapkan dari jungkook? Lelaki itu sama sekali tak ada kabar. Untuk apa menunggunya, hanya membuang waktu saja. Ia kemudian melangkahkan kakinya menuju pintu keluar, sebelumnya ia menatap sebentar keadaan rumahnya. Rumah penuh kenangannya bersama ayah, ibu dan juga yoongi.

"Maafkan aku ibu" lirih anne dengan meneteskan air mata sebelum benar2 keluar dari rumah.













"Jadi, dia tak ada kabar dari 2 minggu lalu?" Tanya yoongi pada resepsionis kantor tempat jungkook bekerja.

"Iya tuan, kami sendiri juga bingung kenapa manager jeon tiba2 menghilang tak ada kabar" katanya

"Brengsek!" Maki yoongi, lalu pergi meninggalkan kantor jungkook dengan amarah yang menyeruak.

Sesampainya di depan rumah anne, lelaki min itu dapat melihat sang wanita yang keluar dari dalam rumah dengan membawa koper.

"ANNE!!!" teriak yoongi memanggil nama gadis park itu, sontak anne menoleh.

Brukh!

"Anne, maafkan aku" lirih yoongi yang kini memeluk anne erat. "Maafkan aku anne, jangan pergi" mohonnya sembari melepaskan pelukannya dan menatap anne dalam

Dapat dilihat mata gadis cantik itu berkaca2, tangan mungilnya terulur mengusap pipi yoongi "aku yang seharusnya minta maaf, aku mengecewakanmu"

Yoongi menggeleng, lalu menggenggam tangan anne yang berada di pipinya "tidak anne, aku yang salah telah berkata seperti itu padamu semalam"

"Tapi kau benar yoon" lirih anne menunduk

Yoongi kemudian meraih dagu anne lalu menariknya pelan agar menatapnya.

"Aku akan menikahimu anne"

RED ROSE  [M]  YoonrosekookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang