Vingt sept - Fait

179 15 5
                                    

"Kau harus kuat, Jihyo. Joohyun-akan marah jika melihatmu sedih seperti ini."


Tiffany masih memeluknya.


"Kau-harus tetap melanjutkan hidupmu."


"Aku tidak bisa, Mommy. Joohyun sudah pergi, bagaimana bisa aku hidup tanpa dirinya."


Si Rambut Cokelat menjawab.


"Kau bisa. Setidaknya-lakukan itu untuk Joohyun."


Ruangan putih itu terdengar begitu hening. Hanya suara tarikan air dari hidung yang masih terdengar dengan begitu jelas.


Dahyun mulai tenang di pelukan Ibunya. Taecyeon merangkul Taeyeon. Dan Mina yang berada di dekat Jihyo.


Si Rambut Cokelat berdiri, di bantu oleh Tiffany dan Dokter Myoui. Ia berjalan dengan pelan untuk menghampiri Joohyun.


Lagi, air matanya kembali turun tanpa di minta.


Untuk yang kesekian kalinya, ia kembali menatap pada wajah cantik calon istrinya yang memucat.


"Kau bilang-kau tidak akan pernah meninggalkanku, Joohyun?" Ucapnya dengan pelan. Kentara dengan rasa sakit yang sedang ia rasakan di hatinya.


"Tapi apa ini? Kau pergi tanpa-mengajak diriku?"

Semua menatapnya.


"Sayang, jangan begitu.."


Suzy tidak suka dengan ucapan putri sulungnya.


Jihyo mengusap air matanya dengan kasar.


"Padahal-bulan depan kita akan menikah, Joohyun."


Si Rambut Cokelat mengusap pipi gadis kelincinya dengan pelan. Ia masih mencoba untuk berbicara dengan Joohyun. Meskipun hasilnya akan tetap sama.


Joohyun-tidak akan pernah menjawabnya.


"Kau yakin akan pergi, Joohyun?"


Jihyo masih berusaha. Ia menggigit bibir bagian bawahnya ketika rasa sakit itu kembali terasa. Air matanya kembali jatuh.


"Pergilah. Aku-aku tidak akan melarangmu."


"Tapi jangan marah jika-aku membencimu."


Dia kembali terisak.


"Aku-mencintaimu, Joohyun."


Chup!


Dia menunduk untuk mengecup bibir ranum yang memucat itu dengan lama. Semua orang memalingkan wajah ketika melihatnya. Air matanya yang mengalir, ikut menetes di antara wajah Joohyun.


Jihyo kemudian menarik diri. Dia berjongkok untuk mengambil kain putih yang sempat ia buang tadi, lalu ia gunakan untuk kembali menutupi tubuh kaku calon istrinya.


Apa kalian ingin tahu? Apa yang Jihyo inginkan setelah melakukannya?


Jihyo berharap-Tuhan mencabut nyawanya sekarang juga.








•••••••••••••





Baju dan celana hitam.


Semua orang memakainya.


Taecyeon, Suzy dan Dahyun. Taeyeon, Tiffany dan Mina. Bahkan Sana, Joy dan teman Joohyun yang lain.


Dan Jihyo-sangat benci ketika melihatnya.


Someone You LovedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang