Selamat membaca!
"Kemarin lalu aku menemuinya. Dan sampai sekarang—aku belum melihatnya lagi."
Joohyun berbicara dengan membalik-balikkan buku yang ia lihat. Saat ini ia sedang berada di toko buku di salah satu Mall terkenal Seoul. Sebenarnya bukan keinginannya untuk berada disini. Hanya saja, Joy yang menyeretnya untuk menemaninya membeli sebuah buku.
"Kekasihmu?" Tebak Joy.
"Baru—calon, Joy."
Joy hanya mengangguk dengan masih melihat-lihat buku yang menurutnya menarik.
"Tapi—aku malah melihatnya dengan gadis lain."
Joy menoleh untuk menatap sahabatnya.
"Kau tahu apa artinya itu?" Joohyun menggeleng.
"Itu artinya kau harus mundur, Joohyun."
Joohyun menatap tajam Joy, menepis pelan tangan sahabatnya yang tadi sudah mendorongnya dengan pelan. Dia tidak suka dengan saran Joy yang menurutnya tidak mendukungnya sama sekali. Malah ia membuat Joohyun semakin tidak percaya diri.
"Aku tidak meminta saran darimu, Joy. Jika butuh aku pasti akan memintanya. Aku hanya—butuh teman cerita saja."
Joy terkekeh.
"Maaf, Joohyun. Aku hanya bercanda. Jadi—siapa gadis yang sedang bersama calon kekasihmu itu?"
"Aku—tidak tahu. Tetapi, mereka terlihat sangat dekat."
Joy tidak menjawab, ia kembali fokus pada buku yang akan ia beli. Sedangkan Joohyun, dia sudah mulai bosan di sana. Hanya mengacak-acak buku yang ada saja. Benar-benar membuatnya jenuh.
Tetapi ketika melihat barisan majalah di meja yang lain, Joohyun melihat sesuatu yang tidak asing dari penglihatannya.
Matanya membulat terkejut, terlalu senang dengan apa yang ia lihat. Dengan cepat ia mengambil majalahnya, tergesa-gesa menunjukkannya pada Joy.
"Kau tahu dia siapa, Joy?!"
Joohyun bertanya dengan begitu semangat menunjukkan gambar seseorang yang menjadi sampul majalahnya.
"Dia putri sulung dari pemilik perusahaan Park JH Group. Dia juga—pemegang saham terbesar perusahaan Hyundai Company."
"Hyun—Hyundai maksudmu?"
"Huum. Kenapa menanyakan seorang chaebol? Kau menyukainya, ya? Ahh—aku juga begitu iri dengannya. Dia sangat cantik. Pasti gaya hidupnya juga begitu berkelas dengan selalu memakai barang-barang mewah."
Joohyun tersenyum tipis. Joy tidak tahu apapun, orang yang sedang ia bicarakan justru selalu berpenampilan sederhana. Jauh dari kata mewah.
"Aku akan membeli ini." Ucap Joohyun yang membuat kerutan di dahi sahabatnya. Menghiraukan pertanyaan Joy tentang apa yang membuatnya ingin membeli majalah itu.
"Jadi—itu namamu, Brownie." Gumamnya.
•••••••
Setelah selesai membeli buku, Joy juga Joohyun memutuskan untuk segera pulang. Sudah sore juga terlihat langit yang menggelap. Tanda bahwa akan segera turun hujan.
Mereka berpisah di halte bus, dengan Joy yang menaiki bus tujuannya. Sedangkan Joohyun memilih menaiki Taxi. Seperti biasa.
Setelah sampai, Joohyun langsung berlari menuju gedung apartemen. Menaiki lift untuk sampai di lantai tempat tinggalnya berada.