Seperti biasa.
Setelah jam kuliah selesai, Joohyun selalu datang menuju Restoran favoritnya.
JH Restaurant
Selain untuk makan, harap-harap ia juga bisa untuk bertemu dengan gadis itu hari ini. Jika benar gadis itu sakit, dan Joohyun tahu dimana rumahnya, ia ingin sekali menjenguknya.
Eh? Tidak apa-apa 'kan?
Pelayan pria yang biasa melayani Joohyun langsung menghampirinya ketika Joohyun sudah duduk di meja kesukaannya. Pelayan pria itu tersenyum.
"Seperti biasa, Nona?" Joohyun mengangguk. "Apa dia masuk hari ini?" Selesai mencatat, pelayan itu menatapnya dan tersenyum.
"Dia masuk. Ingin ku panggilkan?"
Joohyun tampak ragu, entah kenapa tiba-tiba saja ia menjadi gugup ketika tahu bahwa gadis itu datang hari ini.
"A-apa tidak apa? Ma-maksudku apa tidak merepotkan?"
"Tentu tidak, Nona." Sehun, pelayan pria itu langsung pergi setelah membungkuk ramah pada Joohyun.
Ketika Joohyun sedang asik dengan dunianya sendiri, tiba-tiba seorang pelayan wanita menghampirinya.
"Apa Nona mencari ku?" Ucap pelayan itu tanpa basa-basi. Joohyun menoleh karena ucapannya. Menatap pelayan itu dengan kedua alis yang menyatu.
"Tidak. Memangnya kenapa?" Karena memang Joohyun tidak pernah mencarinya, mengenal saja tidak.
"Tapi, tadi—temanku bilang kau mencari ku selama aku tidak masuk kerja."
"H-huh? Aku tidak mengerti."
Pelayan itu kemudian memanggil Sehun yang kebetulan sedang memperhatikan mereka berdua. Pelayan itu menatap kesal kearah Sehun, sedangkan Sehun yang tidak tahu apa-apa hanya menatap bingung.
"Bukankah kau mencarinya, Nona?" Sehun menunjuk temannya, membuat Joohyun langsung menggeleng dan menolak. "Hey, aku tidak mencarinya!"
"Kau bilang kau ingin bertemu dengan yang menghampirimu waktu itu. Bukankah dia?". Sehun menunjuk Yerim, pelayan yang Sehun kira orang yang selalu Joohyun tanyakan.
"Bukan—bukan dia. Tapi, orang yang menghampiriku setelah dia." Yerim berusaha mengingat sesuatu.
"Oh, dia. Dia pemilik restoran ini, Nona."
"Benarkah? Siapa namanya?"
Tetapi, ketika dia akan menjawab, sebuah suara dari arah lain lebih dulu menginterupsi mereka bertiga.
"Sedang apa kalian?" Terdengar suara dingin dari belakang. Dengan pelan, mereka berdua menoleh lalu menunduk takut ketika melihat dua orang yang sedang berdiri menatap datar dan dingin kearahnya.
Sehun dan Yerim berbalik, lalu terdiam tanpa menjawab pertanyaan dari Manager mereka. Ketika mereka berdua bergeser, Joohyun mengerejap tak percaya melihat seseorang di hadapannya.
Dia disini.
Dia datang.
"Aku bertanya. Kalian sedang apa?" Suara dingin itu membuat Joohyun mengalihkan pandangannya pada seseorang itu.
Joohyun bergantian menatap mereka berdua. Dalam hati dia berdecak, cukup sebal melihat wajah mereka berdua yang sangat datar. Salah satu diantaranya berpakaian rapih dengan memakai blazer berwarna hijau tua. Sedangkan yang satu memakai seragam pelayan.