"INI BENERAN MUKA GUE?!" Pekik Aru setelah melihat bayangan dirinya di kaca kamar asramanya. Sementara Indira dan Felysia kompak menggelengkan kepala melihat kelakuan Aru yang mereka yakini lupa ingatan. Lupa ingatan yang mungkin mengakibatkan kelainan di sel otaknya sehingga kepribadiannya ikut berubah. Menurut Felysia si wikipedia berjalan hal itu mungkin saja terjadi.
"Bukan, ru, itu muka Prof. Ian lagi ngeden, YA IYALAH ITU MUKA LO!" Timpal Indira.
Mengabaikan eksistensi Indira dan Felysia, Aru juga dibuat frustasi dengan tampilan ranjangnya. Entah itu tempat tidur atau kuburan baru yang ditaburi bunga. Dan tolong catat, Aru alergi warna pink.
Dan kepala Aru tambah pusing melihat ruang khusus barang-barangnya, terutama style pakaian yang tergantung; sama sekali bukan dirinya.
"Gue nggak bisa kayak gini, lo berdua harus nganterin gue belanja untuk menyingkirkan hal-hal yang menyakiti mata ini!" Ujar Aru terdengar mutlak, kemudian ia menyadari sesuatu, "Gue punya uangkan? Apa jangan-jangan gue dari keluarga miskin, yatim piatu, terus sekolah di sini karena beasiswa?"
Felysia dan Indira mencoba mengabaikan sikap aneh Aru setelah terbangun dari pingsan, masih mempercayai Aru lupa ingatan, Felysia menjelaskan dengan sabar.
"Kami gak pernah tau orang tua lo, tapi kakek lo adalah bangsawan werewolf terkaya di Black Shades." Jelas Felysia.
"Oh ya?" Kabar baik pertama bagi Aru, karena yang paling ia sukai dalam hidup adalah uang. "Sekarang, lo berdua anterin gue shopping sekaligus nyalon!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sapta Timira : The Evil is Back
FantasyArunika Manjali tidak pernah mengetahui jika dirinya ternyata adalah bagian dari makhluk supranatural. Selama ini jiwanya tertukar ke dalam tubuh manusia hingga umurnya yang ke 17 tahun tibalah saatnya ia menerima takdirnya setelah melewati skenario...