🍄15. Begging

139 27 0
                                    

"Astaga, ngapain lo disini?!" Aru tidak habis pikir sekaligus hampir kehilangan nyawanya karena serangan jantung melihat Senan yang tiba-tiba berdiri diantara tumpukan bajunya yang digantung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Astaga, ngapain lo disini?!" Aru tidak habis pikir sekaligus hampir kehilangan nyawanya karena serangan jantung melihat Senan yang tiba-tiba berdiri diantara tumpukan bajunya yang digantung.

Apalagi saat ini Aru baru saja selesai mandi dan hanya menutupi badannya dengan sehelai handuk.

Tidak salah lagi, Senan memang orang mesum.

Senan segera menutup mulut Aru, sebelum ia terus mengomel dan suaranya terdengar Felysia dan Indira; kacau jika Indira tau kehadiran Senan yang diam-diam menyusup ke kamar mereka, bisa-bisa Senan dibuatnya botak jika bernasib baik dan menjadi cowok ganteng panggang jika bernasib buruk.

"Gue akan terus ngawasin lo mulai sekarang." Bisik Senan ditelinga Aru dengan posisi memeluk cewek itu dari belakang.

Aru mengigit salah satu jemari Senan, membuatnya melepaskan Aru dan menahan teriakan sakitnya dalam diam hingga matanya berair.

Aru tersenyum puas, melihat penderitaan orang lain adalah kebahagiaannya.

"Gue bukan bayi yang harus lo awasi, keluar sekarang atau gue bakal teriak biar semua orang tau kelakuan mesum lo?" Ancam Aru dengan sorot mata licik.

"Asal lo janji nggak berduaan sama Kalandra.." Senan merenggut dengan nada merajuk yang menjijikan bagi Aru, ia ingin menghantam bibir cowok itu yang di poutkan hingga robek.

Love language Aru adalah physical attack.

"It's not your business!"  Jawab Aru ketus.

Kalandra mengeluarkan ekspresi memohon, "Malam ini, malam ini gue janji bakal memenuhi keinginan lo untuk menggunakan portal bang Seth." Katanya menyerah.

"Gue udah nggak butuh lo. Ngerti?"

"Gue mohon lo jangan gila ngajak Kalandra untuk ngelakuin ide gila lo, ru. Bang Seth bisa kena masalah. Kalandra itu kejam..." Suara Senan sudah hampir menangis saat ini.

Pasalnya jika Kalandra tau tentang Seth yang punya portal rahasia dan hobi ekstrimnya yang menyeludupkan barang-barang dari dunia lain, cowok baik hati yang Senan sayangi itu akan di penjara atau bahkan diasingkan karena hal tersebut termasuk kriminal dan berbahaya bagi keamanan Black Shades. Parahnya lagi, Seth bisa dituduh mata-mata dan di eksekusi di tiang pancungan. Senan tidak akan membiarkannya dan semua ini salahnya yang ceroboh.

"Lebih untung kalo lo sama gue, gue akrab sama Bang Seth, karena dia suka makan, gue bisa diam-diam pakai kekuatan gue nyampurin ramuan tidur ke makanannya. Gue juga tau di mana portal itu berada dan kode rahasianya. Gimana? Lo pilih gue atau Kalandra?" Senan masih terus berusaha membujuk Aru.

Cewek itu memasang wajah datar, entah apa yang otaknya kerjakan saat ini. "Oke, malam ini. Jam 12 malam. Gue tunggu lo di bawah pohon dedalu raksasa."

Mendengar kata-kata Aru, Senan hampir melompat kegirangan, senyum bahagianya merekah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mendengar kata-kata Aru, Senan hampir melompat kegirangan, senyum bahagianya merekah.

"Sebenarnya, gue nggak minta bantu Kalandra untuk urusan portal. Tapi, gue minta dia buatin gue contekan untuk ujian besok. Mulai sekarang untuk menebus kesalahannya nyiksa gue selama ini, dia jadi maid gue." Ujar Aru yang membuat dirinya sendiri heran kenapa ia harus menjelaskan semua itu pada Senan.

"It's okay, sayang. See u jam 12 malam nanti." Jawab Senan dengan mode bahagianya, ia bahkan membubuhkan satu kecupan kurang hajar di pipi Aru lalu kabur menerobos jendela mengendarai sapu terbangnya.

"BAJINGAAAAAAAAAAN!!!!" Teriak Aru super kesal hingga Felysia yang sedang membaca buku melempar bukunya dan membuka ruang ganti sekaligus ruangan barang-barang pribadi Aru berupa koleksi barang-barang mewah dengan secepat kilat.

Indira yang penuh masker lumpur di wajah pun ikut serta.

"Aru, kenapa?" Felysia dengan wajah tegangnya menemukan Aru dengan nafas naik turun mengendalikan emosinya.

Aru akhirnya menguasai dirinya setelah beberapa saat. "Ada cowok yang ngintip dari jendela." Bohong Aru.

"Masa? Mana orangnya? Biar gue jadiin arang!" Indira mendekati jendela ruangan Aru dan tidak melihat siapapun.

"Udah pergi, dia pakai sapu terbang.." jelas Aru.

"Udah, mending lo minum dulu, ru, pasti lo kaget kan?" Felysia menuntun Aru untuk duduk di ranjangnya dan memberi Aru segelas air.

Aru berakting seakan ia benar-benar shock karena diintip seseorang.

"Kita harus laporin ini ke pihak keamanan." Tegas Indira.

" Tegas Indira

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






Sapta Timira : The Evil is BackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang