Senan telat lima menit dua puluh tiga detik setelah Aru menghitung detik-detiknya. Seperti kesepakatan, keduanya bertemu secara rahasia di bawah pohon dedalu raksasa di belakang sekolah yang terkenal seram.
Senan mengenakan leather jacket berwarna cokelat yang membuatnya agak berbeda dari penampilannya yang biasa. Dengan mengendarai suhui; vespa matic bodohnya yang mau tak mau meski membenci dirinya Aru mengingat hal yang sama sekali tidak penting itu.
Meskipun begitu, mulutnya berkomentar secara mandiri, "Kok suhui ada di sini?"
Dahi Senan terlipat, "Suhui?"
Aru merutuki kebodohannya, tentu saja Senan lupa ingatan-hingga melupakan suhui pula; motor vespa hitam antiknya.
"Abaikan." Jawab Aru datar.
Senan memberi perintah dengan dagunya meminta Aru segera menaiki motornya, mereka berdua akan kembali melakukan rencana bodoh malam ini; menerobos portal di toko Seth Burgundi sesuai kemauan Aru.
Aru mengikuti instruksi Senan, namun ia merasa ada yang bergerak-gerak di tas selempang yang Senan bawa. Ketika ia cek, terlihat sebuah bola menggumpal bermata dua, menatapnya lurus.
"Anjing?" Tanya Aru retoris, ia sungguh tak mengerti jalan pikiran Senan, bisa-bisanya mereka akan melakukan hal penting tapi cowok itu membawa anjing jeleknya seakan mereka akan pergi piknik.
"Dia bukan anjing! Dia Yeontan!" Ujar Senan tak terima dengan intonasi Aru yang menyamakan Yeontan dengan anjing biasa; Yeontan itu spesial dan lebih dari sekadar anjing.
"Ngapain lo bawa anjing disaat kayak gini, bodoh?" Aru langsung ngegas seperti tipikalnya.
"Yeontan bosan di asrama." Jelas Senan tidak bisa diterima nalar.
"Banyak tingkah anjing lo, mending dibikin sup." Komentar Aru dengan lidah tajamnya.
Seolah mengerti perkataan Aru anjing bernama Yeontan itu menggonggong kecil pada Aru, Aru membalas gonggonggan Yeontan dengan pelototan psikopat. Yeontan segera menyembunyikan diri dalam tas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sapta Timira : The Evil is Back
FantasyArunika Manjali tidak pernah mengetahui jika dirinya ternyata adalah bagian dari makhluk supranatural. Selama ini jiwanya tertukar ke dalam tubuh manusia hingga umurnya yang ke 17 tahun tibalah saatnya ia menerima takdirnya setelah melewati skenario...