Bunyi bel tanda pengunjung memasuki toko membuat Seth menengadah dari kesibukannya merajut sweater, hobi barunya.
"Selamat datang-" ujarnya hampir ceria jika tidak melihat siapa yang datang.
Ari si cewek iblis.
Seth langsung menekuk wajahnya, "Maaf, toko mendadak harus tutup!" Katanya sembari mengamankan barang-barang berharganya sebelum dirusak Aru. Di mana ada cewek itu disitu ada keributan.
"No problem, kami ke sini bukan untuk belanja. Tapi, hanya bertamu." Seru Aru dengan tak tau malu nyelonong masuk ke dalam toko Seth, bahkan masuk ke bagian ruang keluarga di belakang toko di mana terdapat bangku panjang dan televisi ajaib dengan siaran berbagai dimensi dunia tempat tongkrongan Senan dan Ben.
"Gue belum ngizinin lo masuk!" Seth dengan kasar merebut remote TV yang digenggam Aru, membuat wajahnya merenggut lucu, karena mainannya direbut.
"Ehm, lo Seth Burgundi kan?" Sibuk memikirkan barang-barang hasil seludupannya yang maha berharga yang harus dilindungi dari Aru, Seth sampai melupakan eksistensi yang lain di tokonya.
Sejenak ia mengamati sosok itu, kemudian ia mengenalinya. "Lo.." ujarnya tak kuasa melanjutkan perkataannya.
"Kenalin, bang. Gue Kalandra, Kalandra Namor." Kalandra menyodorkan tangan kanannya mengajak Seth berjabat dengan senyumnya yang mengembang tampak positive vibes dan dengan sengaja menekankan marga Namor.
Dari ekspresi Seth, Kalandra bisa membaca jika cowok itu mengenalnya. Tapi, ia bersikap seolah tidak tau apapun tentang Seth.
"Gue temannya Senan sama Ben bang, cuma karena gue lumayan aktif di akademi jadi jarang ikut mereka nongkrong, tapi mereka nyaranin kalo toko ini tempat yang nyaman." Kalandra masih berbasa basi. "Oh ya, ini tadi Ben juga nitip sesuatu, pumpkin pasties!" Kini cowok itu mengangkat tangan kanannya menunjukkan sebuah kotak kue berwarna pink.
Wajah Seth terlihat tertarik bahkan jakunnya bergerak karena ia menelan ludah. Pumpkin pasties buatan maid khas Hope World adalah favoritnya; makanya setiap bertandang Ben selalu menyogok Seth dengan kue itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sapta Timira : The Evil is Back
FantasyArunika Manjali tidak pernah mengetahui jika dirinya ternyata adalah bagian dari makhluk supranatural. Selama ini jiwanya tertukar ke dalam tubuh manusia hingga umurnya yang ke 17 tahun tibalah saatnya ia menerima takdirnya setelah melewati skenario...