🌻10. Klub Sejarah

140 28 1
                                    

"Shit, karena kekonyolan seseorang,  gue harus berakhir di ruangan membosankan ini dan melewatkan latihan tari gue.." Indira melemparkan buku tebal usang ditangannya ke lantai, ini sudah belasan kalinya ia mengeluh.

Gara-gara ide konyol Aru semalam, mereka berlima harus rela menerima detensi dari Prof Emma yang lebih menyebalkan daripada apapun, yaitu menghidupkan lagi klub sejarah.

Demi Tuhan, Prof Emma memang memanfaatkan momen ini untuk memperalat mereka,  karena klub sejarah adalah klub paling tidak laku di Hope World, tidak ada siswa yang tertarik dengan klub aneh itu,  mempelajari sejarah Black Shades, apa menariknya? Jika hanya untuk pengetahuan kan, toh mereka juga memiliki muatan pelajaran sejarah.

Hanya Jeviar Kenzo, satu-satunya anggota klub itu dan ia sangat senang melihat kedatangan lima orang sekaligus mengatakan akan menjadi anggota klub anehnya.

Jeviar menyambut mereka semua dengan senyum lebar, hingga Aru khawatir mulutnya akan robek hingga telinga seperti riasan joker.

Jeviar menyambut mereka semua dengan senyum lebar, hingga Aru khawatir mulutnya akan robek hingga telinga seperti riasan joker

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Maka, ketika Indira terus mengeluh Jeviar berusaha membujuknya.

"Lo bisa pergi kok setelah gue kasi tur isi klub kita dan ngejelasin mengenai visi dan misi klub ini.." ujar Jeviar kalem.

Aru berdecih melihat Jeviar, jujur saja ia merasa sedikit merindukan cowok itu. Sedikit sekali mungkin sebesar seekor semut jika diukur. Tolong catat.

"Mending lo pergi sekarang.." timpal Aru jelas membawa bumerang.  Aru merasa sikap Indira sangat childish dan cari perhatian.

Indira mendelik jengkel ke arah Aru, bau-bau pertengkaran sepertinya akan terjadi. "Lo pikir karena ulah siapa gue bisa berakhir disini?" Katanya garang.

"Karena lo suka pamer kekuatan kan? Berapa banyak orang yang udah lo bikin botak?" Sinis Aru dengan wajah judesnya.

"Karena lo suka pamer kekuatan kan? Berapa banyak orang yang udah lo bikin botak?" Sinis Aru dengan wajah judesnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Indira tertawa sarkas mendengar tudingan Aru, memang begitulah seorang Iblis, tidak mau disalahkan . Padahal ia dalang dari semua ini.

Indira bangkit dari duduknya,  menghampiri Aru yang duduk dengan kaki tersilang dan bersedekap dada, wajahnya seperti menantang Indira.

Sapta Timira : The Evil is BackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang