17. be girlfriend

1.1K 91 3
                                    

Sejak dari puncak, hubunganku dan azi membaik. Bahkan jauh lebih baik, aku bahagia. Komunikasi kami lancar, bahkan tiap saat saling bertukar kabar. Jarak kosku dan rumahnya membuat kami tidak sering bertemu, walau masih dalam lingkup jabodetabek.

Aku juga sudah mulai kembali kerja, kesibukan ku bertambah begitu pun azi dan teman teman yang mulai ikut bimbingan belajar untuk ujian. Sesekali aku membantu mereka dari chat grup.

Sudah 2 bulan berlalu, azi dan yang lain juga fokus mengikuti ujian. Pekerjaanku penyesuaiannya juga tak sulit. Aku bekerja dari 09.00 - 20.00, pagi hari aku sempetin untuk olahraga dan sarapan.

"Aku udah selesai ujiannya" pesan whatsapp azi.

"Syukurlah, gimana?, bisa" tanyaku

"Ya begitulah, mudah-mudahan bulan depan pengumuman aku lulus"

"Aamiin, udah pulang?"

"Ini lagi di jalan, minggu kamu jadi pindah?

"Jadi, mau bantuin?"

"Iya, aku kesana sabtu ya"

Aku kegirangan, kesayanganku bakal datang 2 hari lagi. Aku menyembunyikan sumringahku ketika kawan kerja melintas di depanku. Aku menyimpan hp ku dan kembali bekerja.

Aku sudah selesai mengepak barangku. Besok aku bakal pindah ke kosan baru yang lebih dekat dari tempat kerja. Karena macet dan hectic jam kerja, serta minyak yang semakin naik harganya. Pindah kos ke yang lebih dekat dari tempat kerja adalah solusi untuk perantau seperti aku.

"Yo, aku di depan"

Aku sedikit berlari ke luar kos ketika membaca oesan azi. Aku tersenyum membukakan pintu pagar untuk azi, usai menutupnya kembali ku genggam tangan azi menuntunnya masuk ke kosan.

"Udah rapi?, trus aku bantu apa?" Tanya azi melihat kotak barangku sudah tersusun.

"Barangnya segini aja?" Tanya azi lagi.

"Iya sayang" ujarku menarik tangan azi, aku duduk di pinggir kasur, ku tarik azi duduk di pangkuanku.

"Ih, apasih" ujar azi malu.

"Aku kangen banget sama kamu" ku peluk azi. Azi melingkarkan tangannya di leherku. Aku menengdahkan kepalaku, azi mencubit pipiku kanan dan kiri, memainkannya. Aku memanyunkan bibirku berhrap memdapat kecupan. Azi melah mencium keningku. Aku tak menyerah, ku majukan lagi bibirku sembari merengek, ku eratkan pelukanku di pinggangnya hingga tubuh azi tak berjarak dariku.

Cup, satu kecupan akhirnya ku dapat. Aku tersenyum layaknya anak kecil yang bahagia dapet apa yang di mau.

"Kita mau kemana hari ini?"

"Museum date, nonton, makan" jawab azi. Sepertinya dia udah siapin list akam kemana setelah berbulan gak ketemu.

"Ok, lets go" ucapku.

Karena hari sudah siang, untuk menuhin list azi tentu harus segera gerak. Aku segera mandi, dan azi menungguku sambil membereskan kamarku.

Kupakaikan helm pada azi. Ku pakaikan jaket karna matahari terlihat terik. Kami meluncur di jalanan yang masih lengang, aku yakin 2 atau 3 jam lagi bakal macet, jika weekend tidak macet tentu hal yang mustahil.

Sesampainya di mall kita menuju tiket pameran. Ternyata azi sudah pesen online, jadilah kami tinggal masuk dan menikmati. Kami jalam perlahan memperhatikan lukisan-lukisan. Beberapa kali kami berpapasan dengan pasangan, aku iri melihat mereka bebas bergandengan tangan, merangkul ketika berjalan. Berkali-kali tanganku dan azi bersentuhan, namun kami masih canggung untuk berpegangan. Aku mulai kesal ketika ku kaitkan jari kelingkingku pada azi, namu hanya bertahan semenit. Sepertinya azi pun tak nyaman.

Butterfly & AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang