Eleven

5.1K 395 66
                                    

Happy Reading!!
....
















"YA TUHAN CHENLEE!!!" Xuyang langsung berlari mendekati Chenle yang masih terduduk di pinggir pantai. Tadi ia di telpon oleh Chenle lewat in ear kecil di telinga King of Hell itu.

Keterkejutan Xuyang bertambah melihat betapa kacau nya Chenle ketika di lihat lebih dekat. Mata bengkak dan terlihat jejak air mata basah maupun kering, rambut acak acakan, pakaian basah, bibir pucat, astaga... apa yang sudah di lalui adik kesayangan nya ini?.

"Chenle!! astaga kamu kedinginan!!. Ayo kita pergi!!"

Xuyang segera membantu Chenle berdiri, walaupun ia sangat ingin tahu bagaimana Chenle bisa berakhir seperti itu, ia tak ingin bertanya. Xuyang cukup mengerti untuk tidak bertanya dalam keadaan Chenle seperti itu. Lebih baik ia segera membawa anak itu ke tempat yang hangat.

"Jiejie..." lirih Chenle pelan.

"Ya le?"

"Aku mencintai Jisung hiks... aku bodoh kan? hiks bodoh!! wanita itu!! wanita iblis! hiks aku akan membunuh nya hiks AARRRGHHH!!!!"

Xuyang menarik Chenle ke pelukan nya, ia paham jika pikiran Chenle sangat kacau sekarang. Bukan itu saja sebenarnya, hati... hati Chenle benar benar di hancurkan oleh Jisung hari ini.

"Kita pulang ya?! ada jiejie di sini... ayo... Yongeun mau laporan sama kamu.... " ajak Xuyang. Ia masih tetap mengelus punggung dan belakang kepala Chenle. Dirinya bahkan tak perduli dengan pakaian nya yang ikut basah.

Chenle mengangguk. "Maaf... pakaian Jiejie jadi basah"

Xuyang tersenyum tulus, apapun untuk adik kesayangan nya. "Hm, gak papa. Ayo pulang."

Xuyang memapah Chenle berjalan walaupun Chenle tidak kenapa napa, kan yang sakit hati. Tamparan Jisung mah apa, cuma nyeri sebentar, sakit hati nya yang luar biasa.

Di sebuah tempat yang sangat sepi, menjerumus ke hutan, seorang pria dengan brutal memukul sebuah bongkahan batu yang amat besar. Tak perduli dengan kondisi buku buku jari nya yang sudah mengeluarkan darah dan terasa sakit, ia masih terus memukul batu besar itu. Bahkan batu itu lumayan retak terkena pukulan si pria.

Segala jenis umpatan terus keluar dari bibir nya dan sorot matanya tajam. Ia akhirnya berhenti memukuli batu, namun beberapa saat kemudian menangis dan terduduk lemah di tanah.

Bugh

Ia meninju tanah dengan keras lalu berteriak sekuat tenaga melampiasin kemarahan nya.

"AARRRGHHHH SIALAN!! hiks BRENGSEK!!! hiks TOLOL!!"

Pria itu mengusak kasar surai nya, darah di tangan nya menetes cukup deras, sekali lagi ia tak perduli. Rasa sakit yang ia rasakan mungkin tak sebanding dengan rasa sakit yang di rasakan 'dia'.

Menurut nya, kata maaf pun tak akan mengampuni nya. Tapi ia bisa apa?.

"Maaf..." namun tetap saja ia akan mengucapkan kata maaf. Berharap seseorang mau memaafkan nya.

Kembali pada Chenle dan Xuyang, kedua orang itu tengah melakukan video call dengan seorang anak perempuan, namanya 'anak' ya pasti masih kecil. Gak kecil sih, udah 10 tahun.

"Jadi, ada laporan apa Yongeun??"

"Begini ge, aku mendapatkan info jika anak dari Ko Eunji akan datang padamu untuk membalaskan dendam. Kau tidak lupa pada nya kan ge? dia bersama Wonyoung untuk menghancurkan mu dan keluarga Jung. "

The Feels S3 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang