Seventeen

4.4K 340 37
                                    

Happy Reading!!
....



"Oppa Terima kasih, sampaikan maaf ku pada Chenle. Jika ada kesempatan aku akan meminta maaf secara langsung padanya."

Jisung mengangguk kecil. "Jaga dirimu, kau sudah ku anggap adik ku sejak dulu. Bahagia lah bersama ibu dan kakak mu."

Wonyoung tersenyum kecil dan mengangguk. Jisung menepuk dua kali kepala Wonyoung, dan gadis itu pun pergi.

Jisung memang mengantar Wonyoung ke bandara setelah pulang dari markas HSE. Walaupun Wonyoung sempat memiliki niat jahat, namun Jisung tahu jika Wonyoung adalah gadis yang baik. Selama ini walaupun status mereka 'kekasih' namun tingkah Wonyoung lebih seperti adik yang butuh perhatian kakak nya.

Dan Jisung menberikan itu, status hanyalah pemanis untuk rencana Ko Chansung. Sejak pertemuan pertama mereka di rumah sakit, Jisung sudah menyadari siapa itu Wonyoung. Niat nya membantu gadis itu dari rencana jahat Ko Chansung, sekaligus memanfaatkan Wonyoung.

"Sekarang tinggal mencari siapa orang di balik Ko Chansung" gumam Jisung.

King DK itu yakin jika Ko Chansung tidak sendiri, pasti ada seseorang di belakang nya. Memang Ko Chansung dapat darimana semua informasi tentang orang tua nya dan masa lalu orang tuanya?.

Ko Chansung itu dulu hanya bocah polos yang di tinggal mati oleh ibu nya, lalu bagaimana bisa tiba tiba membuat rencana balas dendam kepada Jung dan DK. Sementara mengetahui pembunuh ibunya saja tidak.

"Tapi siapa.... "

Sebenarnya siapa yang memegang kendali pada permainan ini. Semakin lama Jisung merasa semakin di permainkan. Ini seperti permainan anak anak, dan Jung bukan tempat bermain anak anak.

Drrrt

Drrrt

"Halo buna, ada apa?"

"Jie, apa Chenle bersama mu? sejak sore tidak ada kabar"

"Tidak buna. Tapi Chenle baik baik saja."

"Darimana kau tau nak? ponsel nya saja tidak aktif"

Jisung merutuki kebodohan nya yang terkadang tak terkontrol.

"Ah itu, tadi Jie sempat bertemu dengan nya. Dia bersama teman teman nya, hp nya lowbat. Oh ya buna, Chenle bilang ia akan menginap bersama teman nya untuk beberapa hari"

"Begitukah? sejak kapan kalian sedekat itu? buna seperti melewatkan banyak hal"

"Ah ya begitulah. Em bun, Jie sibuk. Jie tutup ya telepon nya. Jie sayang buna"

Tut.

"Sialan, apa Logan belum mengabari ke keluarga tentang Chenle?. Jika dia yang mengabari kan tidak terlalu curiga."

Jisung lalu membuka room chat nya dengan sang adik.

Logan

Apa kau lupa memberitahu keadaan Chenle kepada keluarga Jung?

Hah?
Oh!! Astaga aku lupa
Aku baru memegang hp, ada telepon buna yang tak terjawab

Sialan.
Buna menelepon ku, dia jadi curiga aku dekat dengan Chenle.

Jadi kau memang dekat dengan Chenle??
Hei!!
Jawab aku bajingan!!
Jung Jisung!!
Tak menjawab berarti benar

Berisik.

The Feels S3 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang