Seven

4.4K 396 71
                                    

Happy Reading!!
....






























Chenle membawa semangkuk bubur menuju kamar Jisung yang berada tepat di ujung tangga. Satu lantai dengan nya, beda nya kamar Chenle berada di paling ujung lantai 3, dekat dengan kamar Logan.

Sebagai sopan santun dengan yang lebih tua, Chenle mengetuk pintu kamar Jisung. Namun sudah 5 menit berlalu tak ada tanda tanda pintu bercat putih itu akan terbuka. Chenle menghela nafas dan memilih langsung membuka pintu, khawatir di dalam terjadi sesuatu pada Jisung.

Ternyata si pemilik kamar masih tertidur damai dengan dahi yang terdapat bye bye fever. Chenle hampir tertawa melihat Jisung yang masih mengenakan bye bye Fever di usia nya yang sudah 20 tahun.

"Hyung bangunn, kau harus sarapan dan minum obat"

Jisung seolah tak terganggu dengan guncangan dari Chenle yang berusaha membangunkan nya.

"Jie hyung bangunnnnnn" Chenle akhirnya berteriak di telinga Jisung.

"5 menit lagi bunaa, Jie masih ngantukk" rengek Jisung manja.

Chenle tertegun untuk beberapa saat mendengar rengekan Jisung dengan suara deep khas orang bangun tidur, ini pertama kali untuk nya dan sangat tidak aman untuk jantung nya.

"Hyung aku Chenle bukan buna"

Mata Jisung terbuka, dengan cepat ia duduk. Namun karena posisi Chenle yang menunduk membuat kepala mereka tak sengaja bertabrakan. Chenle mengaduh kesakitan begitupun Jisung, Jisung selain merasa sakit juga merasa pusing akibat sakit nya.

"Siapa yang mengijinkan mu masuk hah!!?" bentak Jisung.

"Hyung jangan marah marah dulu!. Ayo sarapan, kau harus minum obat agar cepat sembuh!!" Chenle tidak memperdulikan bentakan Jisung dan langsung duduk di sisi kasur menghadap Jisung.

"Atau hyung mau cuci muka dulu? Gak usah gak papa deng, hyung tetep ganteng kok. Nih minum dulu!!"

Jisung mengepalkan tangannya tak menerima uluran gelas dari Chenle.

"Dimana buna? yg lain? kenapa harus kau!?"

"Sibuk, aku malas menjelaskan nya. Sekarang bahkan hanya ada kita di mansion ini."

Jisung ingin sekali menyeret Chenle keluar dari kamar nya, namun kepala nya masih berdenyut denyut dan tubuh nya lemas.

"Sepertinya hyung makan dulu baru cuci muka. Ayo Chenle suapi"

Chenle menyuapkan sesendok bubur namun Jisung tak kunjung membuka mulut nya. Chenle menghela nafas, tangan nya pegal menunggu Jisung membuka mulut.

"Hyung mau pakek lagu pesawat?" tanya Chenle. "Cepat buka mulut hyung! ini perintah buna, kau tidak akan sembuh jika tak segera minum obat dan sebelum itu harus makan dulu."

"Cerewet"

"Kalau kau tidak mau semakin pusing karena aku cerewet. Cepat buka mulut! ku jamin masakan ku enak!"

"Kau memasak?" tanya Jisung.

"Aku all rounder hyung" jawab Chenle sembari tersenyum.

"Kau tidak meracuni ku kan?"

"Iya, aku masukkan pestisida tadi. Cepat buka mulut mu Jisung hyung!!!"

Jisung membuka mulut nya menerima suapan Chenle dengan mata yang menatap tajam Chenle. Chenle takut sih tapi biarlah, Chenle juga bisa kok natap Jisung tajam. Cuma nahan salting nya susah. Bucin.

The Feels S3 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang