Pagi hari ini terlihat seorang gadis cantik yang masih terlelap manis di alam mimpinya, Seakan mimpinya itu sangatlah nyenyak. Entah apa yang dia impikan, namun yang jelas raut bahagia kini terhias di wajahnya.
Namun mimpi yang indah itu harus rusak saat suara menggelegar cukup membuat gendang telinga gadis cantik itu berdenyut.
"Ersya! Bangun..." Teriak wanita paruh baya yang membangunkan Putrinya itu.
Gadis cantik itu mengeram kesal saat Mommy nya membukakan gorden, membuat cahaya matahari menyorot ke arahnya. "Aaghh!! Mom... Tutup lagi gordennya!" Sentak gadis itu sambil menutup wajahnya dengan bedcover nya.
Mommy Rita menarik badcover, "Astaga... Bangun Ersya! Liat udah jam berapa ini! Kamu ga sekolah??!"
"Astaga Mommy! Ini masih pagi loh?!"
"Pagi? Pagi dari hongkong! Ini udah mau jam tujuh!!"
Spontan mendengar ucapan Mommynya, Gadis cantik yang bernama lengkap Ersya Maharani. Itu langsung bangkit dari tidurnya, dan benar saja dia kaget saat melihat jam dinding yang menunjukkan pukul 7 pagi.
"What! Kesiangan!!!" Sentak Ersya yang langsung berlari masuk ke dalam kamar mandi.
Mommy Rita yang melihat sikap anaknya itu dia hanya menggelengkan kepalanya. "Kebiasaan sih nonton bola terus! Jadi deh tuh kesiangan!" Ucap Mommy Rita yang membereskan kasur anaknya yang penuh dengan snack dan laptop yang menyala.
Tak butuh waktu yang lama untuk bersiap-siap, Kini Ersya sudah rapih dengan setelan seragam sekolah. Terlihat Ersya menyemprotkan parfum kesukaannya, "Hah harumnya.. Cakep nih.." Lirih Ersya menatap dirinya dicermin.
Dia turun dari kamarnya dan ikut bergabung bersama kedua orangtuanya untuk bersarapan.
"Selamat pagi," Sapa Ersya yang ikut bergabung di meja makan.
Pak Tono menutup korannya, Dia menatap putrinya itu. "Begadang lagi?" Tanyanya.
Ersya menggaruk tengkuknya yang tak gatal, "Hehehe iya Pah, Lagian kan Papa juga tau hehe.." dengan cengegesan Ersya menjawabnya.
Pak Tono menggelengkan kepalanya, Sebegitu tergila-gila anaknya itu kepada seorang pemain sepak bola sampai dia rela tidur larut malam.
"Jangan diulangi Ersya! Itu ga baik buat kesehatan kamu sendiri!"
Ersya menganggukan kepalanya, "Iya pah, maaf. Lain kali Ersya ga akan begadang lagi," Lirih Ersya namun berbeda dengan yang dikatakan oleh hatinya.
"Sudah, Sebaiknya kita sarapan! Keburu siang!"
Mereka semua langsung bersarapan bersama, Sampai Ersya berpamitan untuk pergi ke sekolah.
Ersya mengendarai sepeda motor nya, Dia menolak saat Papahnya itu menawarkan diri untuk mengantarnya pergi sekolah.
Sesampainya di sekolah, Beruntunglah gerbang sekolah belum tertutup. Jadi Ersya tidak akan mendapatkan hukuman karna terlambat masuk sekolah.
"Kesiangan lagi Sya?" Tanya Sisil, Sahabat Ersya.
Ersya menganggukkan kepalanya, "Iya, gua kesiangan lagi haha.."
"Ck! Jangan bilang karna pacar halu lu itu si Arhan?" Tebak Sisil yang mendapatkan acungan jempol dari Ersya.
"Itu lo tau, Hahaha.." Ersya tertawa lepas, Sisil mengeram kesal karna sahabatnya itu.
"Segitunya lu cinta sama Si Arhan, sampe ngayal jadi bininya, Sya? Inget loh dia udah punya cewe!" Ucap Sisil yang membuat senyuman manis dari wajah Ersya langsung memudar.
Melihat sahabatnya itu terdiam, Sisil merasa bersalah karna telah mengganggu kesenangan sahabatnya itu. "Ah, astaga maafkan aku Sya. Aku ga bermaksud,"
Ersya tersenyum kecil, "Gapapa, Yang lu katakan emang bener kok. Lagian gua kan cuma mengidolakan, ga berharap jadi bininya juga." Ujar Ersya, Dia langsung bangkit dari duduknya dan masuk ke dalam kelas.
Vina menepuk lengan Sisil, "Lo sih! Jadi marah kan tuh si Ersya!"
"Eh iya kan gua ga sengaja loh, Cuma bercanda." Bantah Sisil.
Vina menggelengkan kepalanya, "Iya gua tau lu bercanda, Tapi bercanda lu udah kelewatan tau ga? Dengan lu bilang gitu sama aja lu bilang kalo Ersya ga layak jadi bininya si Arhan. Toh bener kok Ersya cuma mengidolakan!"
KAMU SEDANG MEMBACA
SUAMIKU IDOLAKU
Romance"Kagumi saja dia sebagai idolamu. Jangan pernah berharap bahwa kamu dapat memilikinya." Kata itu yang selalu di ucapkan oleh Ersya setiap kali melihat idolanya. Namun, justru takdirnya berkata lain. Takdirnya berkata bahwa Ersya dapat memiliki idol...