"Udah siap semuanya Sya?" Tanya Sisil kembali memeriksa barang bawaannya.
Ersya mengangguk, "Udah,"
"Yaudah ayo kita langsung ke sekolah aja?"
ketiga gadis cantik itu langsung pergi ke sekolah mereka, tak lupa mereka juga berpamitan dulu dengan ibunda Ersya.
Sesampainya di sekolah, Terlihat sudah banyak siswa-siswi yang berkumpul dilapangan.
Sisil, Vina, Dan Ersya ikut bergabung dengan yang lainnya.
"Eh katanya pembukaan acara kita nanti itu pemain timnas indonesia loh!" Celetuk salah satu siswi yang membuat Ersya menoleh.
"Pemain timnas indonesia? Siapa?" batin Ersya bertanya.
"Ada apa Sya?" Vina bertanya saat melihat Ersya terdiam.
Ersya tersentak kaget, Dia menggelengkan kepalanya. "Ngga! Gua gapapa." Jawab Ersya.
Setelah menunggu kurang 5 menit, kepala sekolah memberikan arahan kecil untuk semua siswa-siswi yang ikut camping.
"Ingat pesan bapak! Kalian jangan melakukan hal aneh di sana! Kalian paham?" Tegas kepala sekolah.
"Paham! Pak!" Jawab semuanya dengan kompak.
Satu-persatu siswa-siswi masuk ke dalam bis.
Saat Ersya masuk ke dalam bis, Dia celingak celinguk bingung dengan kursi bis yang sudah penuh.
Namun saat hendak berbalik, Ersya mendengar namanya dipanggil.
"Ersya! sini lu sama gua aja."
Sontak saja semua orang langsung bersorak, Pasalnya Varril adalah siswa terhist disekolah tapi sepertinya dia menyukai Ersya.
"Udah Sya! Lu sama Varril aja, Daripada balik ke bis itu?"
Benar juga, Ersya berpikir kalau dia pindah ke bis kelas sebelah pasti dirinya akan tersisihkan. Dia akhirnya duduk di sebelah Varril.
"Nah gini kan cakep," Lanjut Varril dengan terkekeh kecil, Ersya tersenyum menanggapi ucapan kakak kelasnya itu.
Bis langsung melaju menuju tempat tujuan, Para siswa-siswi yang berada di bis melakukan kegiatan seperti bernyanyi bersama dan tertawa bersama.
Sampai akhirnya mereka sampai di tempat camping.
Guru langsung menyuruh semuanya berbaris rapih di lapangan, Guru memberi arahan untuk semuanya.
"Baiklah! 20 menit kita berkumpul lagi disini? Silahkan dirikan tenda kalian masing-masing!"
"Baik, pak!"
Ersya bergabung dengan Sisil dan Vina, Mereka bertiga mendirikan tenda. Dengan tugas masing-masing.
"Akhirnya jadi juga ni tenda," Lirih Sisil dengan menggerakkan tangannya.
Vina mengangguk, "Iya, ni tenda berat juga!"
Ersya tertawa kecil, Dia mengajak kedua sahabatnya itu untuk beristirahat sebentar.
Namun saat Ersya tertawa, Varril menghampiri tenda mereka.
"Hallo, Ersya?"
Ersya berbalik, Dia cukup terdiam saat melihat kakak kelasnya itu menghampirinya. "Emm... Iya kak?"
Varril tersenyum, Dia memberikan Ersya minuman botol. "Ini, Buat lu?"
Ersya menatap Vina dan Sisil, Dia mengambil botol itu. "Emm.. Makasih ya kak,"
"Sama-sama," Jawab Varril dengan tersenyum, Dia kembali ke tendanya setelah memberikan minuman botol itu kepada Ersya.
"Ciee..."
"Wiww... Wiww.. Ada yang bentar lagi jadian nih!!"
Ersya memutar bola matanya malas, Dia memberikan botol minum itu kepada Sisil. "Buat lu aja Sil, gua ga suka!" ucap Ersya.
"Oke, thanks!"
Seperti yang guru ucapkan kalau 20 menit mereka semua akan kembali berkumpul dilapangan.
"Sebelum itu, Bapak mau memperkenalkan pembuka camping kita." Pak Yono mempersilahkan orang yang dimaksudnya untuk naik ke atas panggung.
DEG!
Bola mata Ersya membulat, Dia cukup terkejut saat mengetahui siapa seseorang yang dimaksud Pak Yono itu.
"ya Allah apa ini yang dimaksud dengan jodoh?" Batin Ersya, Dia masih memandang sang idolanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUAMIKU IDOLAKU
Romance"Kagumi saja dia sebagai idolamu. Jangan pernah berharap bahwa kamu dapat memilikinya." Kata itu yang selalu di ucapkan oleh Ersya setiap kali melihat idolanya. Namun, justru takdirnya berkata lain. Takdirnya berkata bahwa Ersya dapat memiliki idol...