Bab 10 - Sebuah Pilihan

1 0 0
                                    

Diseberang jalan seseorang memperhatikan interaksi gadis berkuncir kuda dengan anak kecil itu seraya bergumam,

"Ternyata masih ada banyak orang baik seperti gadis itu memberikan makanannya sudah sangat jarang ada orang yang peduli terhadap sesama dizaman sekarang ini dimana banyak orang yang hanya mementingkan kehidupan dengan pamer harta dan kalau pun mau memberi bantuan pun cuma untuk pencitraan, semoga aku bertemu dengan banyak orang baik dengan hati yang tulus". Gumam kecil pria itu menatap disebrang jalan entah terlalu sulit dan sukar untuk bertemu dengan orang baik yang alami tanpa dibuat-buat yaa... pria itu adalah Zikri seorang pemimpin perusahaan sebesar Januzaj Corp'

***
Saat di kantor Janujaz Corp' pak Rahman penasehat hukum dan keluarga Januzaj sedang berbicara dengan mas Romi asisten pemimpin perusahaan guna membicarakan hasil rapat direksi dan RUPS,

"Jadi gimana Rom hasil rapat bersama dewan direksi dan RUPS kemarin lusa?". Pak Rahman memulai pembicaraan

"Semua berjalan dengan baik dan lancar pak para pemegang saham memberikan penilaian positif atas pemimpin baru yang memegang tonggak kepemimpinan ini pak". Romi mulai menjelaskan hasil rapat kemarin lusa

"Baik... Terus bagaimana dengan dewan direksi perusahaan apa ada kendala sehingga kamu hanya menjelaskan hanya bagaian dewan RUPS?". Pak Rahman bertanya langsung sepertinya pak Rahman cukup penasaran dengan pembahasan dewan direksi perusahaan

"Bagaimana ya menjelaskan dari awal ya pak ini ada dua kabar, kabar baik dan ada kabar yang cukup berat juga untuk pemimpin perusahaan pak kita bisa lihat tonggak kepimpinan baru saja dipegang selama 6 bulan lebih oleh pak Zikri pak". Romi menjelaskan permulaan pembicaraan yang mungkin akan di bahas kedepan

" Memang apa kabar baik dan kabar yang tak mengenakan untuk pemimpin perusahaan ini Rom?". Tanya pak Rahman ke Romi

" Untuk kabar baiknya dewan direksi sangat puas dengan kepemimpinan pak Zikri yang turun langsung memegang peranan sebagai pemimpin tak hanya memimpin pak Zikri juga turun langsung menelaah apa yang menjadi kendala dan masalah yang sedang dihadapi perusahaan kemudian pak Zikri sangat berkompeten pak, kontribusinya sangatlah berpengaruh besar terhadap profit yang meningkat lebih banyak dari sebelumnya malahan melebihi target yang ditentukan oleh perusahaan tiap tahunnya sepertinya di akhir tahun ini akan menjadi pencapaian yang besar di pegang perusahaan dan para dewan direksi pun mengharapkan agar pak Zikri menciptakan terobosan baru kedepannya pak".
jelas Romi panjang lebar ke pak Rahman

Sang pemimpin tidak tahu apa yang sedang di bahas oleh pak Rahman dan asistennya ini karena Zikri tengah melakukan perjalanan ke Bandung untuk mengecek produksi di pabrik yang ada disana,

"Semuanya terdengar sangat baik menurut penuturan yang kamu sampaikan tidak ada yang menjadi hal yang akan menyulitkan pemimpin kita Rom, terus dimana yang menjadi topik yang akan berat untuk Zikri Rom?". Tanya Pak Rahman yang sedikit geregetan dengan penjelasan asisten pemimpin perusahaan ini

"Jadi pak, para dewan direksi ini sangat puas dengan kepemimpinan yang di pegang pak Zikri pak namun dewan direksi juga sedikit mempermasalahkan dengan pendidikan pak Zikri yang baru menyelesaikan pendidikan S1 nya pak, saya juga sudah menjelaskan bahwa pak Zikri baru menyelesaikan pendidikan S1 nya 6 bulan yang lalu mengingat usianya yang terbilang sangat mudah tapi dengan prestasi yang baik saat memegang kepemimpinan perusahaan Januzaj Corp' pak". Romi sedikit menjeda agar pak Rahman bisa membalas apa yang sudah Romi jelaskan,

"Oh... Saya mulai bisa menerka topik pembahasan kita ini Rom". pak Rahman hanya mengangguk-anggukan kepalanya sambil memutar pena mahal yang dipegangnya

"Seperti yang bapak tangkap dalam pembahasan kita ini pak, para dewan direksi mau pak Zikri melanjutkan pendidikan S2 nya pak segera dan mereka menuntut untuk pendidikan pak Zikri di luar negeri dimana pendidikan ini menyangkut kepentingan perusahaan juga pak, para dewan direksi juga memberikan pendapat bahwa jika pak Zikri punya pendidikan yang mumpuni para klien dan pemegang saham akan percaya dengan kepemimpinan pak Zikri selain memang kinerja pak Zikri yang sangat bagus mereka juga ingin pemimpin perusahaan punya pendidikan yang bisa menyakinkan siapapun yang ingin berkerjasama dengan perusahaan pak".
Jelas Romi dengan sedetail mungkin Romi bermaksud agar pak Rahman bisa mencari jalan keluar dari masalah ini,

" Kalo itu yang menjadi keputusan mutlak dari dewan direksi mau tak mau Zikri harus melaksanakan tugas ini Rom kita tidak bisa mencari jalan lain karena ini adalah jalan yang baik selain itu juga saya rasa Zikri itu masih muda dia baru saja menyelesaikan pendidikan S1 nya tapi harus mengemban tugas yang berat untuk dia yang di usia muda mendapatkan cobaan bertubi-tubi dan ini adalah jalan agar dia bisa punya pendidikan yang lebih baik Rom".  pak Rahman memberi penjelasan yang sangat masuk di akal menurut Romi dan romi menanggapi dengan anggukan kecil

"Maaf pak sebelumnya, saat ini Bu Arida nenek pak Zikri sedang sakit stroke. Dimana pak Zikri sangat menyayangi neneknya saya rasa pak Zikri akan sangat menentang keputusan ini mengingat prioritas utama pak Zikri adalah Bu Arida keluarga satu-satunya pak?".  Tanya Romi sedikit meringis mengingat betapa sayangnya Zikri dengan sang nenek

"Iya Romi saya hampir saja melupakan hal ini, tapi ini tidak ada salahnya Rom, Zikri hanya menjalani pendidikan S2 nya kurang lebih 2,5 tahun paling lama kemudian dia akan kembali ke Indonesia lagi". ucap pak Rahman

"Benar juga pak, tapi ada baiknya bapak saja yang memberitahukan langsung ke pak Zikri karena pembicaraan ini cukup terbilang di ranah yang sangat sensitif pak". ucap Romi seraya tersenyum kecil ke arah pak Rahman

"Baik-baik nanti urusan ini biar saya yang urus Rom terimakasih atas kinerja kamu yang selalu bisa diandalkan dan jika saat Zikri melanjutkan pendidikannya kamu harus siap mewakili semua tugas Zikri selama dia dalam masa pendidikan S2 nya ini siap kan kamu Rom!".  jelas pak Rahman yang sedang menatap ke arah Romi

"Sama-sama pak kalo bukan dari perusahaan ini dimana lagi saya bisa menyambung hidup pak dan bisa berkerja di tempat sebesar ini dimana tidak ada yang mau menerima saya di perusahaan manapun karena saya kurang berkompeten, rasa terimakasih saya pada ayah pak Zikri pun tak akan cukup pak yang telah mempercayakan pada saya menjadi asistennya dan sekarang anak juga, saya akan selalu siap pak selama ini yang terbaik untuk perusahaan, saya akan siap melaksanakannya". jelas Romi yang sedikit berbinar

"Ya, ayah Zikri memang orang yang sangat baik dan punya kepintaran, kecerdasan serta kemampuan yang jarang dimiliki orang lain dengan intensitas yang begitu baik, oke Rom kita tutup pembicaraan ini dan untuk pembicaraan selanjutnya dengan Zikri tolong kamu sampaikan jika saya ingin berbicara hal penting dengannya jika dia telah kembali dari perjalanan dinasnya ya Rom dan kamu boleh kembali ke ruang kerjamu ". pak Rahman mengakhiri pembicaraan ini

"Baik pak akan saya sampaikan jika pak Zikri pulang dari perjalanan dinasnya kalo begitu saya permisi dulu pak, selamat siang pak". pamit Romi

"Selamat siang juga Rom"

Kini akan menanti hari esok Dimana akan ada pembicaraan antara pak Rahman dan Zikri membahas apa yang akan menjadi rencana kedepannya semoga berjalan dengan baik esok hari.

Tbc.
10/12/22
Thank you
Best regards,

Pugu-pugu



OXYGEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang