Bab 11 - Harapan

2 0 0
                                    

Di bandara Soekarno-Hatta International

Seorang pria tengah menunggu jemputan supir pribadi dirumahnya karena dia baru pulang dari perjalanan dinasnya ke perusahaan cabangnya.

Pria itu adalah Zikri, dia telah sampai setengah jam yang lalu dikira terlalu jenuh menunggu akhirnya Zikri memutuskan untuk minum kopi di outlet Starbucks yang ada di bandara.

Setelah satu jam kemudian sang supir baru tiba di bandara karena supirnya mengabari jika dia sudah di titik penjemputan, Zikri menyadari jika perjalanan dari Jakarta sampai ke bandara memakan waktu yang cukup alot selain karena waktu jarak tempuh juga keadaan jalan yang macet karena Zikri pulang pada saat jam kantor selesai.

Pada saat sedang menunggu jemputan dari supirnya Zikri memilih menunggu di Starbucks guna untuk minum kopi agar pikiran yang mumet sedikit lebih rileks. Setelah menunggu selama kurang lebih satu jam akhirnya jemputan yang ditunggu datang juga.

***
Setelah sampai rumah dan membersihkan badan Zikri tak ingin membuang waktu lebih lama untuk menghampiri sang nenek untuk bertemu setelah beberapa hari Zikri tinggal untuk dinas ke perusahaan diluar daerah.

"Tok..tok.tokk, mbak nenek lagi ngapain" tanya ke mbak Sukma

" Eh mas Zikri toh... Ini lagi guntingin kuku nyonya yang mulai udah mulai panjang mas di pangkas biar gak kena muka atau kulit nyonya" jawab mbak Sukma

" Ohh... Udah selesai belum mbak?" Tanya Zikri

"Nah yang ini terakhir setelah itu selesai ya.. nyonya, udah selesai nih mas, kalo gitu saya pamit ke dapur dulu mas" jawab mbak sukma

" Iya mbak" seraya tersenyum seraya menatap neneknya akhirnya setelah rasa cemas dan gelisa Zikri akhirnya bisa bertemu dengan neneknya

Nenek menatap Zikri dengan mata yang berbinar dari kerutan matanya yang senja bisa dilihat bahwa mereka berdua sangat menyayangi dan punya rasa tersendiri yang begitu dalam setelah apa yang terjadi didalam kehidupan mereka.

"Nekk.. kangen banget padahal baru berapa hari aja rasanya lama banget kalo gak ketemu nenek" Zikri langsung berbaring disebelah sang nenek seraya langsung memeluk orang yang dia sayang itu

Neneknya pun memejam kan mata seraya tersenyum sambil mengunakan,
" Nenek juga sama Kii, kangen banget tapi kamu ada tanggungjawab yang besar yang harus kamu lakukan"

Zikri pun semakin mengeratkan pelukannya,
"Nenek harus cepat sehat biar bisa jalan-jalan kecil bareng Iki kemana-mana temani Iki yaa nek, Iki ga kuat kalo ga sama nenek"

"Maunya si begitu Kii siapa juga yang mau sakit begini, nenek juga pengennya cepat sehat biar bisa jalan kemanapun nenek mau tapi ini diluar kuasa nenek Kii"
setetes air mata keluar dari pelupuk mata nenek,
Lagi-lagi sikap manja Zikri keluar jika bersama sang nenek.

"Lho.lho. kok nangis si kesayanganku ini, harus sehat yang nenek kesayanganku harus temeni Zikri ya sampai Iki punya anak dan cucu yaa nekk, cuma nenek yang Iki punya nek" memang tanpa disengaja Zikri tau kalo nenek sedang keadaan tanpa diduga sedikit melankolis

" Iyaa.... Kamu ni ngajak ngomong ngalor ngidul jadi nenek tiba-tiba melankolis nih, udah sekarang udah larut malam mending kita istirahat lagian besok kan kamu mau kerja" nenek mengakhiri pembicaraan

" Yaa nek ayo kita istirahat tapi Iki mau tidur bareng nenek ya malam ini" pinta Zikri yang masih memeluk sang nenek

" Duhh alasan bilang aja kalo mau manja-manjaan kan, ya udah tidur yaa cucuku sayang"

tanpa diduga sang cucu sudah terlelap mungkin Zikri kelelahan karena perjalan bisnis, nenek pun memandang sang cucu seketika dia teringat begitu banyak masalah yang bertubi-tubi yang harus dilalu mereka terutama sang cucu, neneknya pun berharap akan ada satu hari nanti Zikri memiliki kehidupan yang baik dan indah seperti dimiliki orang yang punya keluarga lengkap.

Harapannya semoga ada juga perempuan yang mau mendampingi Zikri menerima segala kekurangan yang dimiliki dan bisa menyayangi sang cucu lebih dari dirinya bukan perempuan yang menyayangi sebaliknya yang hanya mau harta yang dimiliki mereka.

Sudah banyak hal yang sudah dilalui cucu tersayangnya, neneknya pun sangat berharap ada seseorang yang mampu meluluhkan hati cucunya. Setelah berbagai macam hal yang telah di lewati Zikri dari hal yang paling berat sampai yang paling ringan, cucu nya pun harus sudah ada pendamping hidup sesuai doa-doa baiknya agar setelah kepergiannya Zikri bisa menjalani hidup dengan normal.

Tbc.
02/09/2023
Best Regards,

Pugu-pugu

OXYGEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang