Happy reading...
Di sebuah salah satu perusahaan dibidang tekstil terbesar di Indonesia dimana produk yang dihasilkan perusahaan Januzaj Corp' dipasarkan di seluruh wilayah Indonesia dan juga mulai dipasarkan di negara tetangga yang masih serumpun dengan Indonesia.
Tonggak kepimpinan yang dulu dipegang sang ayah karena ini adalah perusahaan keluarga yang dimulai dari sang Kakek yang bernama Januzaj yang dimulai dari toko kecil dan hingga bisa punya nama besar perusahaan yang berdiri kokoh di salah satu gedung pencakar langit sebagai Head Office, karena keuletan sang Kakek merintis dengan usaha dari nol yang mesti harus di pertahankan dimana dengan adanya usaha ini seluruh karyawan bergantung untuk menyambung hidup dengan berkerja di Janujaz Corp'.
Tahun 2017, Bandung
Namun dari kejadian naas saat ayah dan ibu Zikri sedang dalam perjalanan menuju cabang perusahaan yang ada di Bandung guna ingin memastikan perusahaan dalam keadaan stabil dan ingin melihat kinerja karyawan pada cabang perusahaan berujung kecelakaan mobil.
Ibu dan ayah Zikri mengalami kecelakaan parah dimana membuat mereka koma dalam waktu yang cukup lama tapi Tuhan berkata lain kedua orangtuanya kembali kepangkuan illahi, saat itu Zikri sedang berjuang menyelesaikan pendidikan S1nya dengan jurusan manajemen bisnis semua kabar buruk itu menjadi pukulan berat untuk Zikri dan nenek Arida semua terasa sangat berat untuk melanjutkan hidup disaat orang-orang tersayang telah pergi mendahuluinya serta sang nenek.
Hidup harus terus berjalan karena Zikri sedang berjuang menyelesaikan skripsinya agar bisa wisuda tepat waktu, sembari menunggu cucunya menyelesaikan pendidikan nya agar bisa langsung memimpin perusahaan karena dengan jiwa muda Zikri pastinya akan punya terobosan yang baru serta ide yang mumpuni untuk kemajuan perusahaan jadinya nenek Arida mengembangkan tugas menjadi pimpinan perusahaan mengantikan sang anak yang telah tiada untuk sementara waktu agar perusahaannya tetap stabil.
Awal tahun 2018, Jakarta
Kabar baik yang telah dinantikan nenek Arida dan tentunya Zikri akhirnya perjuangannya berbuah hasil Zikri akhirnya telah lulus dan menyandang gelar Sarjananya. Nek Arida berpikir saat ini sudah saatnya Zikri yang mengambil alih perusahaan.POV Zikri
Setelah hari wisuda, aku dan nenek memutuskan untuk merayakan rasa syukur kami atas kelulusan ku jadinya nenek mengajak ku untuk makan malam bersama di restoran dengan mengajak seluruh asisten rumah tangga namun berbeda meja dengan mereka tujuannya ya agar para mbok, mbak, dan mamang-mamang tak canggung saat sedang makan bersama kami.
Saat aku asik dengan santapan makan malam begitupun dengan nenek, tiba-tiba nenek menginstruksikan dengan deheman untuk memulai pembicaraan kami dan aku ini adalah pembahasan lama yang akan di ungkit oleh orang yang paling ku sayang ini.
"Hemm... Zik?" Nek Arida berdehem dan tersenyum manis pada Zikri walaupun sudah terlihat kerutan yang menghiasi wajahnya yang mulai senjata begitu aku sangat menyayangi dan mencintai nenekku ini
"Yaa.. nek ada apa? Nenek ga nyaman makan disini atau makanannya mau Iki ganti?" Jawabku tapi dibalas nenek gelengan kepala
"Oke-oke aku tahu nenek mau memulai pembicaraan yang cukup berat yaa?" Jawabku sambil terkekeh dan mengerlingkan mata ke arah nenek
"Tau aja kamu Kii, yaa nenek ini berbicara serius nenek mulai saja Kii, jadi kamu udah selesai kan dengan kuliahmu dan kamu juga sudah wisuda nenek rasa sudah saatnya nenek beristirahat di rumah menikmati masa tua nenek Kii nenek Sudak tak kuat lagi mengemban perusahaan dan otak nenek sudah tak bisa memikirkan hal-hal berat lagi Kii kamu tau kan itu?" Jawab nenek sambil menatapku penuh harap
" Nenek merasakan sakit dimana bilang ke Iki kalo nenek merasakan hal yang membuat nenek merasakan perubahan kesehatan nenek biar Iki yang temani nenek check up kesehatan yaa" jawabku sambil menatap khawatir pada nenek
" Tidak-tidak nenek saat ini baik-baik saja nenek hanya butuh istirahat yang cukup Kii, mulai besok kamu harus mulai memimpin tonggak perusahaan ya Kii jangan buat perjuangan yang telah di lakukan Kakek, nenek, serta ayah dan ibumu hancur lebur lagipula ribuan orang banyak yang mengantungkan nasibnya di Perusahaan keluarga kita tolong ambilah posisi kepemimpinan ini yaa Kii nenek mohon" dengan air mata berlinang nenek berbicara penuh harap dengan aku sebagai cucu satu-satunya dan keluarga satu-satunya
Aku hanya menghembuskan nafas pelan aku sudah tau pada akhirnya aku yang akan turun langsung memegang kendali perusahaan dengan senyum ku jawab nenek dengan elusan pada tangan yang telah keriput ku ambil dalam genggamanku "ya nek, aku akan melanjutkan perjuangan kakek, nenek, serta ayah dan ibu nenek tetap sehat yaa temani Iki terus harus berjuang bersama saling menyayangi Iki terus ga boleh sakit harus senang terus ya nek"
Aku beranjak dari tempat dudukku memeluk nenek sambil menangis karena pada saat masa terpuruk kami berdua selalu bersama menghadapi apapun berdua dan aku sangat menyayangi nenek lebih dari apapun setelah berpelukan aku kembali ketempat dudukku.
" Oke baiklah sudahi tangisan ini, hari ini hari bahagia kamu lhoo Kii masa cucu nenek yang tampan ini nangis sii" nenek menjawab sambil terkekeh melihat kelakuanku karena sudah sebesar ini aku selalu lemah di hadapan nenek kemudian nenek berhenti terkekeh dan menatapku
" Melanjutkan pembicaraan berat kita nanti kamu akan ditemani oleh pengacara keluarga kita untuk di perkenalkan pada petinggi perusaahan ya Kii dan waktunya besok nanti kamu sama om Rahman langsung ketemuan di kantor dan akan di jelaskan lebih rinci sama om Rahman untuk detail nya, oh ya om Rahman bukan hanya penasehat keluarga dan perusahaan tapi juga merangkap jadi penasihatmu juga ki"
" Baik nek, apapun yang diatur nenek dan om Rahman akan aku ikuti mana yang baiknya insyaallah aku akan berjuang dengan baik dan belajar dengan giat lebih lagi dari kemajuan perusahaan kita nek" jawabku langsung
" Alhamdulillah akhirnya semua akan baik-baik saja terimakasih Ki sudah mau menerima kemauan nenek maafkan nenek yang terlalu menekan Iki" nenek berbicara sambil mengelus rambut ku
"Nenek jangan khawatir semua akan baik-baik saja nek dan iki akan bertanggungjawab atas apa yang sudah menjadi pilihan Iki melanjutkan perjuangan kalian nek" aku mengakhiri pembicaraan berat kami dan melanjutkan pembicaraan yang lebih ringan sambil menyantap makanan kami
Terlihat dari jauh para asisten yang merangkap keluarga ku juga karena aku dan nenek hanya berdua disini mereka sangat senang dan juga merasakan kebahagiaan ku bersyukur sekali aku memiliki mereka selain nenekku aku menatap mereka sambil tersenyum dan memantapkan diri akan tanggungjawab yang ada dipundak ku sambil berkata dalam hati semua akan baik-baik saja dan tetap tenang.
POV Zikri endTbc.
29/11/2022
Thank you
Best regards,Pugu-Pugu
KAMU SEDANG MEMBACA
OXYGEN
Romance"Tenyata hidup ini keras ya... Kukira dihidup ini aku tidak akan mendapatkan kesusahan tenyata kenyataan menghempaskan ku menghadapi realita yang sebenarnya, memang ya.. realita tak sesuai ekspektasi dalam bayangan ku. Saat ini yang sering kulakukan...