Happy reading...
Enam bulan bergabung di perusahaan membuat Zikri banyak belajar seluk beluk dunia bisnis, kadang ada juga kesalahan yang dilakukannya namun bukan kesalahan yang besar masih bisa diperbaiki.
Zikri termasuk mempunyai kecerdasan yang baik sehingga dia mudah belajar dan cepat paham dengan apa yang diajarkan oleh mas Romi, mas Romi pun juga tak kesusahan membimbing bos besarnya ini ditambah bos besar tak mau dipanggil pak olehnya sebab umur mas Romi lebih tua 7 tahun dari Zikri usia Zikri 25 tahun sedangkan mas Romi berusia 32 tahun, jadi mas Romi hanya memanggil nama atau bos besar untuk menghindari perdebatan panggilan untuk Zikri yang bos besar perusahaan walaupun sedikit sungkan tapi apadaya kalo bos besar sudah memerintahnya untuk mengunakan bahasa nonformal mas Romi senang-senang saja selama bos besarnya enjoy dalam melakukan pekerjaannya.
Untuk Zikri yang baru didunia bisnis Zikri cukup menikmati selama 6 bulan menjadi pemimpin perusahaan semua masih bisa diatasinya berkat dukungan moril dari sang nenek semua berjalan lancar tanpa ada hambatan.
Saya sedang mempelajari proposal kerja sama dengan calon investor dan perusahaan yang akan menjalin kerjasama dengan perusahaan Januzaj Corp' tiba-tiba,
Ddrrt...ddrrt...
Mbok Pera in calling...
Langsung dijawab Zikri
"Ya mbok... Ada apa mbok?" Menggamit handphone dipundaknya sembari membaca berkas-berkas
"Assalamualaikum den, Anu den... Nyonya.. ya Gusti gimana mbak Sukma bilang ke den Zikri" suara gemetar mbok Pera terdengar gelisah
"Waalaikum salam mbok, Nenek kenapa mbok? Nenek ga apa-apa kan nenek baik-baik aja jawab dong mbok jangan bikin Iki ga karuan mikirin macem-macem" sudah tersirat dari suaranya bahwa Zikri sedang khawatir
" Jadi gini Yoo.. den Zikri tenang Yoo jadi nenek tadi jatoh dikamar mandi dan tiba-tiba pingsan dikamar mandi, untung nyonya tadi sempet teriak jadi mbak Sukma denger langsung pergi kekamar nyonya den pas mbak Sukma masuk nyonya belum pingsan masih minta tolong ke mbak Sukma karena posisi nyonya masih ingat kalo yang masuk kamar mbak Sukma eh.. pas Sukma masuk kamar mandi nyonya Tiba-tiba pingsan dipundak mbak Sukma yang niatnya mau bawak nyonya ke kasur den.. Aden tenang yaa... Kami udah dirumah sakit Sehati Center yang biasa tempat nyonya medical check up den tadi dianter sama mang Melki kerumah sakit" jelas mbok Pera secara detail pada Zikri
" Astaghfirullah, Alhamdulillah terimakasih mbok sudah bawa nenek ke rumah sakit, aku langsung kerumah sakit mbok tolong jaga nenek ya..."ucap Zikri menenangkan dirinya dengan kata-kata penenangnya namun dalam hatinya sudah ketar ketir karena berita mengejutkan ini
"Iya den, Aden hati-hati dijalan jangan ngebut pelan aja bawa mobil, nyonya kami jaga dengan baik kok den sudah diperiksa dokter dan tinggal Aden mendengar penjelasan dari dokter ya den mbok pamit assalamualaikum den" ucap mbok Pera menenangkan sang aden yang pasti sedang ketar ketir diujung sana
"Waalaikum salam mbok" bunyi Tut...Tut... Tanda penelpon telah mematikan sambungan telepon
Setelah menerima telepon dari orang rumah Zikri lantas bersiap menuju ke rumah sakit untuk segera menemui neneknya.
Saat keluar dari ruangan Zikri langsung menghampiri mas Romi
"Mas Rom!"" Iya..Bos besar ada apa butuh bantuan ya?" Mas Romi sedang sibuk mencari berkas untuk diajukan ke Zikri nanti
"Gue izin pulang ya mas, nenek tiba-tiba masuk rumah sakit jatoh di kamar mandi dan pingsan mas izinin gue ya, kalo ada urusan yang mewajibkan harus gue yang turun tangan tolong diatur lain waktu yang mas jangan hari ini mohon bantuannya ya mas, maaf ngerepotin Lo mas" kata Zikri cepat
"Ya Allah, semoga Bu Arida cepat sehat dan pulih ya Zik, oke deh nanti gue atur lagi jadwal Lo dan gue bantu doa yaa nanti kalo ada waktu senggang gue ke rumah sakit jengguk Bu Arida Zik" kata mas Romi prihatin menatap Zikri dengan raut wajah yang cemas
" Makasih Lhoo mas atas bantuannya, nanti gue traktir kopi biar Lo bisa relaks dari kertas Yee" ucap Zikri sedikit bercanda
"Yeuu.. untung bos besar Lo kalo bukan Udeh gue umpetin kata-kata kasar sayangnya gue lebih sayang kerjaan yang bagus ini mana bos besar oke punya lagi kurang apalagi idup gue yaa ga Zik" songgongnya mas Romi
"Kurang bini Lo mas bwhahahaa"dengan senang Zikri menertawakan mas Romi sambil meninggalkan ruangannya menuju basement untuk menghampiri mobilnya segera pergi ke rumah sakit menjenguk nenek yang paling disayangnya semoga neneknya baik-baik saja itu harapan dihatinya Zikri sambil merapatkan doa dalam hati untuk kebaikan sang nenek.
Neneknya adalah sumber kebahagiaannya dia juga adalah orang yang sangat berarti untuk Zikri apa jadinya zikri jika kejadian nahas saat kecelakaan kedua orang tuanya saat melakukan perjalanan bisnis berujung duka yang mendalam di umur 22 tahun saat itu, motivasi Zikri melanjutkan skripsi nya adalah permintaan sang nenek yang mau tak mau Zikri sanggupi karena yang dia punya di dunia ini adalah sang nenek untuk saat ini neneknya adalah poros hidup seorang Zikri.
Bisa kalian bayangkan betapa hancurnya hati seorang anak yang tiba-tiba tanpa diminta harus menerima kenyataan bahwa ayah dan ibunya sudah berpulang kepangkuan sang Illahi, Zikri sampai sering berhalusinasi dia masih merasa kalo ayah dan ibu nya masih hidup dimana dia hanya anak tunggal dan tak punya saudara kandung selama 6 bulan sembari dia menyelesaikan skripsinya dia juga rutin berkonsultasi dengan psikolog untuk kesembuhan trauma yang Zikri alami dimana trauma itu sering mendera tiba-tiba saat malam hari ketika dia tidur nyenyak menjadi gelisah dan sulit untuk bernafas pikiran nya terpusat pada kecelakaan yang di alami orang tuanya dan lagi-lagi yang menjadi teman disaat keadaan yang terpuruk neneknya lah yang ada setiap di sampingnya dan setelah masa-masa buruk yang di alami setengah tau dia intens berkonsultasi dengan psikolog, Zikri kini dia sudah bisa menerima kenyataan yang ada dan sudah bisa menjalani hidup seperti biasanya sampai saat ini.
Tbc.
29/11/2022
Thank you
Best regards,Pugu-pugu
KAMU SEDANG MEMBACA
OXYGEN
Romance"Tenyata hidup ini keras ya... Kukira dihidup ini aku tidak akan mendapatkan kesusahan tenyata kenyataan menghempaskan ku menghadapi realita yang sebenarnya, memang ya.. realita tak sesuai ekspektasi dalam bayangan ku. Saat ini yang sering kulakukan...