Bab 16 - Pekerjaan Baru

2 0 0
                                    

Diperjalanan pulang Rara excited ingin mengabarkan berita ke sahabatnya bahwa dia mendapatkan informasi lowongan kerja untuk Radi, namun ada sedikit rasa takut bahwa Radi tidak mau menerima pekerjaan ini karena memang bertolak belakang dengan pekerjaan yang diinginkan oleh Radi.

Tapi tak apalah yang penting tanya ajalah siapa tau Radi mau, dari pada dia sedih nganggur dikit-dikit nangis rara jadi ga tega melihat sahabatnya.

POV Radi

Sambil bersantai setelah pulang dari harianku mencari lowongan kerja kalo aja dapetkan hehe...

Sepertinya enaknya nonton TV sambil makan mie deh sekalian nungguin Rara pulang kerja.

Kepulan asap mie seperti memanggil lidahku untuk segera dilalap habis olehku.

"Hm... Enak banget ya Allah... Kok ini mie rasanya luarbiasa nya, nikmat ni, hehehe...., Seperti kata Allah 'Nikmat Mana Lagi Yang Kau Dustakan', aku harus bersyukur atas apa yang diberikan oleh Allah SWT ". Seraya tersenyum pedih mengingat banyak hal yang telah aku lewati

Makan mie adalah surga bagi setiap pencinta mie sedap sekali.

Setelah setengah mangkok mie habis Rara datang membuka pintu rumah mengucapkan salam, saat masuk Rara melihat Radi sedang sibuk kelihatannya dari jauh ehh pas mendekat ternyata sibuk makan mie.
Astaga ini temannya kalo lagi santai kadang kayak ga ada masalah tapi pandangan dari depan sangat berbanding terbalik dengan apa yang ada didalam hati kita tak tau apa yang dirasakannya makluk Tuhan yang kuat itu.

"Oii... Lagi ngapain Lo?" Tanya Rara sambil menepuk pundaknya

" Duh.. kaget, lagi makan mie Ra, nikmat banget duhh". Sambil mengunyah mie itu dan Rara bergabung duduk di samping sofa tempat duduk Radi

"Pengangguran santuy ini mah, makan mie lagak makan spaghetti lo, hahahha...". Tergelak akan kelakuan sahabatnya itu

"Eh dii masih mau kerja kan Lo?". Tanya Rara

" Yaa iyalah mau raa, mau banget gue kerja raa kalo ada kerjanya". Setelah habis menghabiskan mie nya Radi fokus ke Rara

"Gue ada tawaran nih dari bos gue tapi kerjaan dari bos besar". Dengan suara pelan Rara mengintruksi ke Radi dengan menoleh ke Radi

"Mau raa" dengan mata puppy eyes nya menatap Rara

"Beneran mau, tapi ini bukan kerjaan kantoran dii. Yakin Lo mau dii?". Tanya Rara

"Emang kerja apa raa?".

"Kerja ngerawat nenek bos besar yang sedang sakit stroke karena bos besar mau kuliah S2 di LN dii". Jelas Rara

"Ohh.. ya mau lah raa, gue udah pasrah dengan keadaan kalaupun ada tawaran kerja yang memang benar-benar pasti, gue mau kok raa." Harap Radi pada Rara

"Iya kalo mau besok gue kabari ke mas Romi biar mas Romi yang bilang ke pak Zikri kalo sudah ada yang mau terima tawaran kerjaan dari pak Zikri yaa dii".
Rara senang akhirnya Radi dapat pekerjaan dan tawaran ini dari bos besar juga setidaknya ini adalah batu loncatan Radi kedepannya harapan suatu saat nanti

"Makasih banget raa, aku ga tau bagaimana lagi berucap terima kasih kekamu raa kamu benar-benar baik banget" aku berterima kasih pada Rara sahabatku

" Iyaa apaan si Lo dii semua ini jalan Tuhan buat elo, jadi jalani aja dulu siapatau rezeki Lo insyaallah mungkin aja rezeki Lo lebih besar nantinya dari gue, kita ga tau jalan Tuhan dii everything is oke yang penting jalani ikhlas yaa diii". Petuah yang buat aku mampu kuat selain dengan orangtua ku

" Aamiin ya rabbal Alaamiin, semoga yaa raa, makasih banyak yaaa raa aku beruntung banget bisa jadi sahabat kamu yaa". Sembari saling memeluk Rara, aku merasa beruntung dikelilingi oleh orang-orang yang begitu baik

POV Radi end

Besoknya dikantor Janujaz Corp'
Senin

Rara menuju ke ruangan tempat kerjanya.
Rara bekerja seperti biasa berurusan dengan berbagai dokumen kemudian nanti jika selesai baru nanti para dokumen diserahkan ke mas Romi bos nya.

Tiba waktu jam istirahat makan siang mas Romi menanyakan tentang pembicaraan mereka kemarin tiba-tiba
" Gimana coba raa , kamu udah dapat apa belom kandidat yang bakal jadi teman nenek bos ?". Aneh banget bicara bos ku ini

" Hoo.. ada dong mas, kebetulan temen aku ada yang nganggur jadi dia mau ngerawat neneknya bos besar"

"Alhamdulillah, baguslah kalo ada yang mau merawat nyonya Arida neneknya bos besar". Raut lega terlihat di kerutan pada dahi mas Romi yang dilihat Rara

"Iya mas"

"Oh iya raa, kalo bisa temen kamu secepatnya ketemu saya ya, soalnye semakin cepat semakin baik biar nyonya Arida bisa beradaptasi kerja disana" jelas mas Romi

"Oke mas siap, kapan bisanya mas Romi ketemu dengan temanku mas?". Tanya Rara

"Besok bisa kok Ra, biar saya urus kontrak dan sedikit wawancara ke temenmu ya raa, tolong kabari ke temenmu, oh ya siapa nama temanmu itu?". Tanya Mas Romi

"  Baik mas nanti aku kabari ke temenku mas, namanya Paradina Alisyah mas" terang Rara

"Oke baik, ditunggu kedatangannya ya sampaikan ke temenmu". Setelah itu mas Romi berlalu masuk ke dalam ruangan bos besar dan Rara pun melanjutkan pekerjaannya

Ruangan Zikri

Tok..tok..tok.

Sambil membuka knop pintu mas Romi membuka mulut
"Permisi bos"
" Iya ada apa mas ?, Ayo duduk aja mas di sofa soalnya gue masih ada kerjaan yang tinggal satu dokumen lagi gue selesai ya mas, harap bersabar mas bos mu ini sedang sedikit hectic ". Mas Romi lantas duduk disofa sembari menunggu bosnya selesai mengerjakan pekerjaannya mas Romi pun memainkan smartphone nya

Setelah selesai melakukan pekerjaannya Zikri pun beranjak ke ke sofa tempat mas Romi duduk

"Iya ada apa mas ?".

"Gue ada kabar baik bos, gue udah dapat temen buat neneknya bos, gimana bos?".

"Alhamdulillah, dapat dari mana mas orangnya?"

"Ada temennya Rara yang lagi nganggur dan saat Rara ngasi tawaran ke temennya Alhamdulillah nya temennya mau, jadi besok gue mau ketemu sama temen Rara dan urus kontrak kerjanya dia bos dan Lo mau ikut ga bos ketemu bakal temennya nenek kalo ga ada kesibukan". Terang mas Romi

" Alhamdulillah, syukurlah temennya mau ya mas, iya boleh mas besok gue kosongkan waktu buat ketemu temennya nenek". Respon Zikri bersemangat

"Iya oke deh bos kemungkinan pagi sekitar jam 9 atau 10 deh kayaknya, dan sepertinya gue pamit ya mau nyelesain kerjaan gue dulu ".

"Oke deh makasih ya mas, kabari aja ya mas".

Keesokan harinya
Hari selasa

Setelah diberitahu oleh Rara bahwa calon bosnya mau bertemu dengan dirinya jadinya dirinya sudah bersiap untuk ikut ke perusahaan tempat Rara berkerja dan dia merasa deg deg an dengan keadaan ini.
Semoga saja hari ini berjalan dengan baik dan berbuah manis.

Radi dan Rara pun berangkat ke perusahaan Janujaz Corp' untuk interview dengan calon bosnya

Sampai diperusahaan Radi mengikuti Rara langsung menunggu di lantai 25 tempat Rara berkerja.

Radi disuruh Rara duduk disofa ruang tunggu sedangkan Rara melanjutkan kerjanya sambil menunggu bosnya datang.

Tbc.

Rabu 24 Juli 2024
Best Regard,

Pugu-pugu

OXYGEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang