Bab 19 - Rumah Rara

2 0 0
                                    

POV Radi

Dalam perjalanan pulang dari rumah bos Zikri menuju kerumah tempatku tinggal selama aku berada disini, ya rumah Rara rumah sahabatku itu.

Entah bagaimana perasaanku rasanya terbagi menjadi dua senang dan sedih bercampur jadi satu, dimana aku mendapatkan pekerjaan namun juga harus pindah tinggal dirumah bos ku yang baru.

Ah.. iya akupun belum mengabari ayah dan ibu ku di kampung bahwa aku mendapatkan pekerjaan disini, baiklah aku sepertinya akan menelepon untuk mengabari kabar kalau aku sudah mendapatkan kerja

Calling on going
Tut..Tut...Tut..

Setelah menunggu beberapa detik akhirnya ibuku mengangkat telepon dariku, entah apa respon dari ibuku

"Haloo.. assalamualaikum dii,,"

"Waalaikum salam buuu.." dengan lirih Radi menjawab

"Iya.. ada apa naik?, Kamu baik-baik saja kan disana atau sedang ada masalah disana?" Tanya ibu berbuntut

"Enggak ada masalah apa-apa Bu.., cuma Radi mau ngabarin kalo Radi Alhamdulillah sudah dapat pekerjaan disini Bu.."

"Alhamdulillah syukurlah, pekerjaan apa nak yang kamu dapat?" Tanya ibu seakan tak sabar mengetahuinya

"Alhamdulillah dapat kerja merawat nenek yang punya salah satu perusahaan besar dijakarta Bu, ini juga dapat dari tawaran atasannya Rara Bu, kan Radi udah lumayan lama nganggurnya jadi Radi langsung terima Buu,, lumayan untuk bantu keluarga kita dan adik-adik Bu gajinya juga 2x lipat yang bakal aku dapat Bu, semua makan dan tempat tinggal ditanggung oleh bos Radi Bu... Jadi ibu ga usah khawatir yang penting keuangan keluarga kita terbantu Buu". Jelas Radi pada ibu nya

"Alhamdulillah nak... Bersyukur masih ada perkerjaan yang baik yang kamu dapatkan. Ibu, ayah dan adik-adikmu Baik-baik aja disini, kamu mesti fokus pada kerjamu ibu selalu mendoakan kamu dari sini yaa nakk. semoga kedepannya kamu akan mendapatkan pekerjaan yang kamu inginkan ini adalah awal langkah kamu nak, harus semangat jaga kesehatan disana dan selalu jaga kesehatan disana." Terang ibuku dengan doa yang diucapkan dengan menenangkan aku yang disini

"Iyaa Buu, Aamiin... Semoga rezeki kita terus mengalir yaa Bu supaya berkah, kalau Radi sudah gajian nanti Radi transfer ya Bu, oh iya Buu maaf ini telponnya Radi tutup dulu soalnya Radi udah nyampe dirumah Rara buat kemasin barang buat pindah ke rumah bosnya Radi Buu... Radii tutup yaa Buu?". Pamitku pada ibu

"Aamiin, iya nak hati-hati Disana dan salamkan untuk Rara salam ibu ya nak, bawa diri benar-benar yaa , waalaikum salam nak". Tutup ibu

Tut...

Setelah aku telponan dengan ibu, tau-tau mobil yang dikendarai mang Melki sudah sampai dirumah Rara.

Mang Melki menunggu diteras sedangkan aku sudah masukke rumah Rara untuk berkemas sekalian menuggu Rara pulang, namun aku juga sudah mengabari pada sahabatku bahwa aku akan pindah dia juga sempat protes kenapa aku mesti pindah setelah aku menjelaskan ini permintaan dari nenek bos mereka, dan aku juga menjanjikan pada Rara kamu akan terus bertemu atau sekedar jalan-jalan kecil.

Akupun mulai mengemasi barang-barang ku yang tak terlalu banyak, mang Melki juga sudah aku sediakan kopi dan cemilan, mungkin sebentar lagi Rara datang, setelah mengemasi barang-barang, aku berbaring menuntaskan pegal-pegal dibadan ini.

Aku merasa ini semua terlalu cepat dan dadakan tapi yang namanya rezeki kan tidak boleh ditolak dan juga kalaupun aku menolak kemungkinan tidak ada kesempatan yang kedua kalinya kan lagi pula gajinya pun lumayan besar untukku atau bahkan lebih dari cukup untukku, aku bersyukur atas nikmat yang telah Allah SWT berikan untukku ini.

***
Tak terasa akupun bangun dari tidur yang tidakku sengajakan karena niat awal aku hanya meluruskan pinggang untuk beristirahat tadinya, sayup-sayup aku mendengar suara dari luar kurasa itu suara Rara dan mang melki mungkin mereka sedang berbincang diluar.

Akupun beranjak dari kasur tempatku terlelap tadi dan bergegas menuju ke kamar mandi untuk membasuh muka ku agar lebih segar.

Langkahku berjalan menuju pintu utama sambil menjemput Rara untuk masukke dalam rumah setelah memanggil Rara akupun berbincang dengan mang Melki "maaf ya mang, Radi tadi ga sengaja ketiduran setelah berkemas dan buat mang Melki nunggu lama, maaf banget ya mang?"

Dengan senyum maklum " iya atuh, ga apa-apa neng biasa kalo lagi berkemas pasti capek kalo sudah selesai kerjaan". Tuturnya dengan menenangkan Radi

"Iya makasih yaa mang, yokk raa masuk ada yang mau gue bicarain sama Lo." Akupun masuk lalu diiring oleh derap langkah sahabatku seraya pamit undur diri untuk masuk kedalam rumahnya

Aku sudah duduk disofa ruang tamu rara yang berada didepan tv rumah Rara, setelah dia duduk Rara pun bertanya tanpa basa-basi,
" Beneran ini mau pindah hari ini di?, Kenapa ga tinggal disini aja dii biar gue ada temennya lagipula kan masih bisa pulang pergi kerjanya". Protes Rara padaku seakan tak terima bahwa aku pindah kerumah bos baruku yang tak lain juga bos rara

Aku memasang senyum singkat
"Iya mau gimana lagi, ini awal perjalanan perkerjaan gue Ra, ga mungkin dong gue yang pekerja mau ngatur-ngatur waktu kerja gue dimulai apalagi gue juga terbilang baru dan belum pernah berkerja diranah rawat merawat orang sakit. Setidaknya gue mau ngejalani hari esok dan seterusnya Ra, elo jangan khawatir kan Lo sendiri yang ngasih info kerja dan lagipula gue udah nelpon ibu kalo gue udah dapat kerja dan ketika gue gajian gue udah janjikan kalo gue transfer uang ke ibu dari hasil gue raa"

Rara sedikit tertegun namun setelah itu dia tersenyum mengerti akan keadaan sahabatnya ini,
"Iya diii, maaf yaa kalo gue nahan Lo karena gue bakal ngerasa bakal kesepian kalo Lo ga ada dirumah nemenin gue. Diii rumah gue selalu terbuka buat Lo kalo Lo lagi galau, pengen liburan, atau apapun yang mau Lo lakuin Lo bebas dirumah ini dii karena ini rumah Lo juga di jadi jangan ngerasa sungkan ya dii".
Pinta Rara dengan rasa berat melepasku pergi kerumah bos baru gue

"Iya siap boss laksanakan, oh iya Ra karena gue udah lama dirumah Lo kemasin barang-barang gue jadi sekarang mau pamit kesian juga mang Melki yang udah lama nunggu gue juga ga raa" aku mendekatkan Rara seraya cipika cipiki,

Kami berjalan membawa koper kedepan setelah sampai diteras mang Melki lantas berdiri
"Udah siap neng?"

"Iya udah mang, maaf ya buat lama nunggu aku mang"

"Iya neng, ga papa atuh santai neng, ya udah sini kopernya mau mang masuki ke bagasi mobil neng biar"
Akupun membantu mang Melki membawa koper barangku dengan mendekatkan ke arah bagasi dan mang Melki yang memasukan barang-barang ku didalam mobil
Setelah selesai akupun menghampiri Rara dan mang Melki sudah duduk dikemudi mobil

"Raa.. gue pamit yaa nanti kalau gue udah sampai pasti gue kabarin jaga diri baik-baik, insyaallah gue bakal sering-sering mampir dan main kok kesini"pamitku pada Rara

"Iya iya beres, hati-hati dan jaga diri juga dii disana, kabarin gue juga kalo ada apa-apa disana ya dii" ucap Rara lalu menatap mang Melki didalam mobil

"Mang titip temen aku ya mang, tolong sampaikan ke temen-temen yang kerja dirumah bos Zikri supaya mau temenan Ama Radi yaa mang, hati-hati dijalan mang "

"Oke neng siap 45, kalo begitu kamu pamit neng, assalamualaikum "

"Waalaikum salam" jawab Radi dan mobil yang dikendarai mang Melki melaju menuju kerumah bos baru ku tempat kerja baru ku semoga ini adalah awalan yang baik untuk karir, rezeki dan pengalaman yang baik untuk diriku ini .

Tbc.

Minggu, 04 Agustus 2024
Best Regard,

Pugu-pugu

OXYGEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang