Bab 9 - Pilihan

1 0 0
                                    

Capek banget ya Allah...

Lelah... Kapan dapat kabar baik kalau aku diterima kerja.. sampai sekarang masih begini-begini aja... Duit tabungan udah abis buat wara-wiri ngelamar kerja untungnya aku masih punya teman yang baik banget yang bersedia memberi tumpangan tempat tinggal sementara. Ucap Radi dalam hati,

Siapapun yang sedang ada diposisi seperti Radi pasti merasakan hal yang sama semuanya serba salah, bukan tak mensyukuri hidup yang ada tapi ini adalah konfrontasi dari perdebatan yang kadang-kadang muncul disaat kita memikirkan sesuatu tiba-tiba saja dia muncul seperti perperangan batin mau berbicara membagi semua apa Yang ada di benak kita ke orang-orang pun tak bisa karena semua orang punya masalah masing-masing.

Saat Radi selesai menitipkan lamaran kerjanya, Radi punya satu hal unik yang sering dilakukannya seperti disaat Radi sedang dilanda pikiran yang tidak beraturan salah satu hal sederhana yang bisa merelaksasikan dirinya adalah dengan berjalan kaki menikmati langkah demi langkah melihat dan mendengar bunyi mobil dan motor yang lewat di jalan raya.

Ini adalah salah satu apresiasi untuk dirinya yang sedikit berbangga untuk healing yang murah dan sangat-sangat sederhana dia tak perlu pergi jalan-jalan jauh ke luar kota atau luar negeri alasannya ya karena dirinya tak punya uang juga kalaupun punya uang mending di tabung aja.

Saat Radi tengah menikmati jalan kakinya tak sengaja perutnya bernyanyi menandakan bahwa kini dia tengah lapar entah kebetulan atau apa disaat yang bersamaan Radi melihat tak jauh 100 meter dari tempat Radi berdiri,

Radi melihat papan tanda restoran fast food yang outletnya ada dimana-mana biasanya Radi hanya makan di warteg guna mengirit uang tabungannya agar tak cepat habis tapi untuk hari ini adalah

pengecualiannya karena dia ingin memberikan reward untuk dirinya yang telah berjuang sekuat tenaga menghadapi serangkaian hal yang berat jadinya Radi pikir sekali-kali tak apa lah dia membeli makanan yang tergolong mewah untuk Radi yang ada di kota rantauan ini.

Tiba di dalam restoran fast food saat Radi ingin memesan makanan Radi berpikir sebenarnya malu kalo mau makan sendirian disini biasanya dia makan di restoran ayam tepung ini bersama teman-temannya, Radi mengurungkan niatnya untuk makan di restoran Radi berpikir mending di take away aja lah makan ditaman depan aja disana banyak pemandangan bisa liat orang banyak.

Ditempat duduk taman Radi memilih untuk duduk di bawah pohon yang rindang biar tidak kepanasan ditengah siang hari ini saat sedang selesai menegakkan air mineralnya tiba-tiba mata Radi menyipitkan melihat ada anak kecil yang sedang memulung botol-botol bekas di tong sampah, sejenak Radi memperhatikan anak kecil itu karena Radi orang yang sangat mudah untuk menangis matanya langsung mengembun melihat anak kecil itu dia pun seketika dijawab langsung oleh Allah ketika dia sempat sangat mengeluh akan keadaan yang membuatnya hampir menyerah langsung diusapnya air mata yang turun di pipi tembam nya,

"Ya Allah maafkan Radi yang sempat mengeluh akan keadaan Radi apalagi Radi yang sebesar ini harusnya selalu bersyukur bukan mengeluh, liat adek itu Radi dia sangat kecil untuk berjuang menyambung hidup kamu masih punya orang tua yang memberikan hidup yang cukup bisa sekolah setinggi ini"gumam Radi yang sangat kecil yang hanya terdengar ditelinganya

Radi lantas beranjak dari tempat duduknya menghampiri anak kecil itu ditepuk pundah anak kecil itu,

"Adek?"

Anak kecil itupun menoleh ke Radi

"Iya.. kak ada apa?" Dengan senyum polos diwajahnya

"Maaf sebelumnya kakak boleh nanya ga sama kamu?"

"Boleh kak" sambil menunduk mencari botol yang sekiranya bisa diambil untuk dijual sepertinya

"Kamu udah makan belum dek?"

Anak kecil itu masih sibuk mencari botol lalu dia menoleh,
"Belum kak, ini lagi mau cari botol bekas dulu kalo karungnya udah mau penuh baru dijual dan hasilnya bisa beli beras untuk makan bareng ibu dirumah kak" anak kecil itu lagi-lagi tersenyum

"Lah... Lama dong kalo mau nunggu  karungnya penuh atau kamu udah sarapan ya pagi tadi?"
Tanya Radi heran bisa-bisa pingsan anak kecil ini kalau ga makan

"Iya kak mau bagaimana lagi cuma ini caranya agar aku bisa beli beras untuk makan kak, biasanya ibu yang mulung tapi hari ini setelah aku pulang dari sekolah yang harus gantiin ibu buat mulung kak"

Tertegun Radi hanya tertegun menatap anak kecil itu

"Hmm... Gini aja deh ini kakak punya nasi tapi cuma sekotak ini buat kamu aja dan ini ada sedikit uang buat kamu jajan ya dek kalo karungnya udah penuh langsung dijual terus pulang yaa"

"Terimakasih banyak yaa kak, semoga rezeki dan segala urusan kakak dilancar dan dimudahkan kak" ucap anak kecil itu dengan senyum yang menghias wajahnys yang polos

"Lucu banget si kamu dek...iya sama-sama dek hati-hati ya dijalan dan langsung pulang ya" Radi tertawa kecil melihat tingkah lugu anak kecil itu

"Iyaa kak aku mau cari botol bekas lagi ya kak biar karungnya penuh dan bisa cepet pulang selagi lagi terimakasih banyak ya kak semoga kita ketemu lagi pergi dulu kak assalamualaikum" pamit anak kecil berwajah lugu itu

"Iya hati-hati, waalaikum salam" melihat anak kecil itu beranjak mencari botol bekas di tempat sampah yang lain

Radi sangat bersyukur sekali karena dia hidup dengan kehidupan yang baik dan cukup masih bisa makan walaupun dengan hidup sederhana dikampung dia berharap semoga dia menjadi orang yang bermanfaat dan bisa membantu banyak orang.

Disebrang jalan Radi tak tau ada yang tengah memandang apa yang telah dilakukan interaksi antara Radi dengan anak kecil itu.

"Ternyata masih ada banyak orang baik seperti gadis itu memberikan makanannya sudah sangat jarang ada orang yang peduli terhadap sesama dizaman sekarang ini dimana banyak orang yang hanya mementingkan kehidupan dengan pamer harta dan kalau pun mau memberi bantuan pun cuma untuk pencitraan, semoga aku bertemu dengan banyak orang baik dengan hati yang tulus". Gumam kecil pria itu menatap disebrang jalan entah terlalu sulit dan sukar untuk bertemu dengan orang baik yang alami tanpa dibuat-buat yaa... pria itu adalah Zikri seorang pemimpin perusahaan sebesar Januzaj Corp'.

Tbc.
10/12/22
Thank you
Best regards,

Pugu-pugu






OXYGEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang