Bab 12 - Tidak Bisa berkutik

1 0 0
                                    

Keesokan harinya Zikri tengah bersiap-siap untuk pergi kekantor Janujaz corp', tiba-tiba ada getaran dari gawai-nya pada saat Zikri memasang dasi setelah selesai diangkat gawai-nya ternyata telpon dari asistennya mas Romi.

"Halo, ya mas Romi,"

"Halo pak bos"

"ada apa tumben banget Lo telpon pagi-pagi begini?"

"Wah, selow bos kirain bos belum bangun hehe, gini bos ada hal penting yang mau bicara oleh pak Rahman sama elo bos"

"Huh, mau bicara apa ya om Rahman sampai nyuruh elo mas nelpon gue pagi-pagi buta padahal kan elo bisa ngomong langsung ke gue pas gue udah dikantor"

"Hmm... Sorry ya boss gue ganggu elo, sebenarnya ini mengenai hal yang mesti dibahas sama Lo penting menyangkut nasib dari kehidupan karyawan serta seisinya bos, hal yang bakal dibahas Sama pak Rahman itu mengenai hasil dari rapat direksi dan RUPS kemarin bos"

" Baru beberapa hari ga dikantor udah ketinggal berita jauh banget ya mas, kira-kira berita baik atau buruk ya mas kalo gue boleh tau?"

"Gimana ya boss saya ga bisa ngomong lebih jauh karena ini diluar wewenang saya sebagai asistennya boss, saya cuma disuruh pak Rahman menyampaikan kalo beliau mau bicara empat mata sama boss jika telah sampai kantor nanti"

"Ohh... Oke mas, thanks atas infonya ya mas, gue tutup dulu telponnya "

Tutt...
Zikri mengakhiri panggilan Sang asisten, kemudian dia turun ke ruang makan untuk sarapan bersama sang nenek yang ternyata sudah menunggu di meja makan dan mereka berdua makan bersama serta berbincang mengenai perusahaan.

***
Tiba di perusahaan, Zikri langsung menuju ke bagian resepsionis dan disambut Staff yang sedang bertugas.

"Selamat pagi pak"

"Pagi juga mbak" dengan senyum khasnya dia menyapa balik karyawannya

" Maaf pak sebelumnya, tadi setibanya dikantor pak Rahman berpesan jika pak Zikri telah sampai beliau meminta pak Zikri untuk langsung keruangannya pak" instruksi dari karyawannya saat Zikri sedang mengecek sebentar gawai-nya Zikri lantas mengalihkan pandangannya pada karyawannya

"Oh, oke mbak terimakasih, saya langsung ke ruangan pak Rahman" seraya mengangguk Zikri langsung pamit menuju ke ruangan pak Rahman

***
* POV Zikri

Tiba didepan ruangan pak Rahman Zikri segera disambut sekretaris pak Rahman

"Pagi pak, pak Rahman telah menunggu bapak didalam, beliau berpesan untuk segera masuk pak" ucap mbak olif sekretaris om Rahman

"Oh iya mbak"

"Tok...tok, permisi om" setelah mengetuk pintu Zikri membuka knop pintu dan langsung disambut om Rahman.

Saat om Rahman sedang melihat atau memilah berkas-berkas yang ada diatas mejanya atensinya pun berubah kearah bos serta anak sahabatnya yang baru menjabat sebagai petinggi di perusahaan Janujaz corp'

"Masuk-masuk Kii, kedatangan kamu udah om tunggu dari tadi" ucapnya seraya tersenyum

"Waw! Sepertinya om telah menunggu dari tadi rupanya, tapi kayaknya ada sesuatu yang penting mau disampein ke aku ya om?,

Hmm... Kira-kira kabar baik atau buruk ya om" Zikri langsung duduk didepan om rahman tanpa dipersilahkan duduk karena om Rahman selain sebagai sahabat ayahnya serta penasehat diperusahaan, om Rahman juga telah menganggarkan Zikri sebagai anaknya sendiri.

"Hm.. selalu tepat sasaran Ki kamu ini, selain pintar dan cerdas kamu juga sudah sangatlah pandai membaca keadaan dan situasi dengan cepat" sedikit tawa kecilyang keluar dari pria paruh baya ini

OXYGEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang