POV Radi
Rara dan aku pergi menuju keperusahaan tempat Rara berkerja, Rara memutuskan untuk kami pergi dengan menggunakan taksi online, sembari menunggu sampai pada tujuan kami berdua sama-sama terdiam menikmati suasana pagi yang macet dimana para pekerja berkejaran dengan waktu untuk sampai tepat waktu datang ke tempat kerja masing-masing.
Aku memikirkan bagaimana aku nanti setelah diterima berkerja disana apakah aku mampu beradaptasi dengan nenek bos baru ku itu .
Tak lama kamipun sampai di perusahaan Janujaz Corp' salah satu perusahaan yang bonafit bergerak di bidang tekstil terbesar di Indonesia bahkan merambah ke bagian asia.
Bagaimana ya pemilik atau perusahaan ini kok bisa ya perusahaannya berkembang pesat sekali dan sukses, semoga saja aku bisa sukses seperti yang punya perusahaan. Aamiin ucapku dalam hati.
Baru melihat dari luar aja luar biasa apalagi kalo masuk bisa-bisa aku pingsan kali ya,hahaha ngawur sekali ucapku, aku mengikuti langkah Rara memasuki gedung ini pertama kali masuk Karena tidak bisa setiap orang bisa masuk ke dalam karena penjagaan yang ketat, beruntungnya aku bisa tercicip bisa singgah ke perusahaan ini syukur-syukur bisa menjadi bagian dari perusahaan ini.
Semua orang tertuju kepada kami apa yang salah dengan aku ya atau karena aku beriringan dengan Sekretaris asisten bos kali ya, aku hanya tersenyum maklum tiba kami berada di elevator kami pun naik ke lt
25 kata Rara semalam menjelaskan padaku.Tiba di lt 25 akupun disuruh oleh Rara untuk duduk disofa tamu sedangkan dia melanjutkan kerja dan berkutat dengan dokumen penting sepertinya.
Tak lama ada dua orang pria yang keluar dari elevator, aku menundukan pandanganku sedikit karena takut lancang terlalu memperhatikan orang apalagi sepertinya dua orang pria ini bukan orang sembarang.
Mereka berdua menyapa Rara yang dibalas formal oleh Rara, lalu tak lama kemudian dering telepon kantor berbunyi dimeja Rara kemudian Rara mengangkat telepon tapi berbicara hanya sedikit aku dari jauh hanya melihat Rara dari kejauhan hanya tersenyum menenangkan aku langsung kubalas dengan senyuman, lantas Rara pun beranjak kearahku mengajakku untuk masuk keruangan yang kukira mungkin ruangan pentinggi perusahaan atau pemilik perusahaan sepertinya.
Tok..tok..tok..
"Permisi bapak" seraya membuka knop pintu masuk keruangan" Silakan masuk Ra dan ajak temanmu masuk dan duduk disofa ya". Suara salah satu pria mengintruksi Rara
"Baik pak, terimakasih pak". Kami pun duduk di sofa
Aku merasa bahwa ruangan ini bernuansa warm, dengan warna pastel dan dinding-dinding yang di hiasi rupa piagam penghargaan dan foto- foto aku merasa sepertinya itu adalah gambar orang-orang tersayang pemilik ruangan ini.
POV Radi end
Mereka duduk berhadapan namun salah satu teman Rara dengan kostum formal hitam putih, dengan berkuncir kuda wajahnya diriasi make up natural khas wanita muda.
Lalu sebuah suara menginterupsi,
" Baik sebelum kita memulai ada baiknya kita berkenal dulu seperti kata pepatah ' tak kenal maka tak sayang' kan "
kata pria itu karena aku belum mengenal akupun tak tau yang mana atasan Rara dan bos perusahaan ini"Melanjutkan perkenalan, baik mbak Paradina Alisyah, perkenalkan saya Romi Prananda Asisten bos besar sekaligus atasan Rara, dan pria disamping saya ini adalah bos besar perusahaan bos Zikri Adnan Janujaz mbak, salam kenal ya mbak Paradina".tutur nya memperkenalkan diri
"Baik pak, terimakasih pak atas waktunya". Yang di balas perempuan berkuncir kuda itu namun ada sepasang mata menatap wanita itu dengan tatapan terkejut tapi tak di tampakan pria itu pun tersenyum kecil dalam hati 'menarik' yaa pria itu si bos besar Zikri lah
KAMU SEDANG MEMBACA
OXYGEN
Romance"Tenyata hidup ini keras ya... Kukira dihidup ini aku tidak akan mendapatkan kesusahan tenyata kenyataan menghempaskan ku menghadapi realita yang sebenarnya, memang ya.. realita tak sesuai ekspektasi dalam bayangan ku. Saat ini yang sering kulakukan...