4

2.6K 224 0
                                    

Happy Reading~
.
.
.
Beberapa saat kemudian, Aran dan Maminya pun sampai di mansion mereka yang bersamaan juga dengan Papi Aran yang juga baru keluar dari mobilnya.

"Hey, sayangg?" Ucap Papi Gracio ke istrinya dan memeluk istrinya

"Hey Pi" Sahut Mami Shani dan membalas pelukan suaminya

"Kamu dari mana?" Tanya Papi Gracio yang sudah melepaskan pelukannya

"Tadi ke butik ngecek keadaan butik" Jawab Mami Shani

"Sendirian perginya?" Tanya Gracio lagi

"Gak kok, tuh ditemenin Aran" Jawab Shani dan menujuk Aran yang baru saja keluar dari mobilnya

"Eh, Papi? Baru pulang Pi?" Ucap Aran dan menyalim tangan Papinya

"Iyaa Kak, tadi barengan sama kamu nyampenya" Jawab Gracio

"Yaudah yuk masuk, Mami mau nyiapin makan malem" Ucap Shani dan mereka bertiga pun masuk ke dalam mansion

Sesampainya mereka didalam, bertemu dengan Zee yang baru saja turun dari lantai 2 dengan pakaian yang rapi

"Kamu mau kemana dek?" Tanya Mami Shani

"Adek keluar bentar yah Mi, Pi" Pamit Zee

"Jadi kamu keluar sama marsha dek?" Tanya Aran yang sudah tau Adeknya akan ngedate dengan marsha

"Jadilah Kak, nih Aku mau Otw jemput marsha" Ucap Zee

"Wihh, kalo udah resmi jangan lupa bawa ke rumah yah dek" Ucap sang Papi

"Siap Pi, aman kalo soal itu" Ucap Zee

"Yaudah, Aku pergi dulu ya Mi, Pi, Kak" Pamit Zee

"Hati-hati yah Sayang" Ucap Mami

Dan dibalas jempol oleh Zee, setelah itu Zee pub langsung masuk ke mobilnya dan pergi menuju Rumah Marsha.

~

Saat ini Keluarga Wijayakrama sedang makan malam bersama dengan tenang. Setelah selesai makan, mereka pun duduk santai diruang keluarga sambil bercerita tentang hari ini.

"Gimana Kak sekolah hari pertama kamu?" Tanya Papi

"Hemm, gak gimana-gimana Pi. Cuman Aku seneng bisa sekelas bareng temen-temen Aku dulu" Ucap Aran

"Gak ada cewe yang kamu naksir gitu?" Goda Gracio pada Aran

"Ada yang lagi ngedeketin Kak Aran Pi, tapi Kak Aran nya gak mau malah dicuekin" Bukan Afan yang menjawab tapi Zee

"Emang iya kak?" Tanya Papi

"Hmm, tapi Aku gak suka" Ucap Aran

"Kenapa? Tapi cantikkan?" Goda Papi nya

"Gak, biasa aja" Ucap Aran

"Yang bener Kak? Awas aja lu nanti jadi cinta sama dia" Goda Zee

"Gak mungkin" Ucap Aran singkat

"Kak, Kamu belajar buka hati kamu buat orang lain ya? Jangan samain orang lain dengan masa lalu kamu. Siapa tau dia lebih baik dari Fiony kan?" Ucap sang Mami yang dari tadi hanya melihat interaksi anak-anak dan suaminya

"Iyaa mi, tapi untuk sekarang Aku belum bisa mi" Ucap Aran yang sedih mengingat kejadian waktu itu

"Iyaa sayang gapapa kok, lupain pelan-pelan ya" Ucap Mami sambil mengelus kepala Aran

"Udah kenapa jadi Sedih-sedih gini sih? Gimana kalo kita main PS aja Kak Dek" Ucap Papi kepada kedua putranya

"Okee ayok" Ucap Zee semangat

"Let's Go" Ucap Aran

Shani yang melihat anak-anak dan suaminya tersenyum dan sangat bersyukur karena Tuhan menitipkan mereka kepadanya.

***

Di lain tempat, di kamar yang besar bercorak coklat putih ada seorang gadis yang sedang duduk dibalkonnya sambil menatap langit-langit dimalam hari. Disaat gadis itu sementara menikmati angin malam, Tiba-tiba pintu kamarnya dibuka oleh seorang wanita paruh baya.

"Chika? Sayang, kok belum tidur sih?" Tanya wanita itu yang merupakan Mamahnya Chika

"Eh Mamah, Chika belum ngantuk Mah" Jawab Chika dan memeluk Mamahnya yang duduk disebelahnya

"Anak mamah lagi mikirin apa sih, tumben banget jam segini belum tidur?" Ucap Mama

"Hemm, jadi gini mah. Ada cowo yang Chika suka dia Kakak kelasnya Chika, tapi dia cuek banget sama Chika dan dingin kayak kulkas berjalan" Ucap Chika pada Mamahnya

"Emang iya? Dia cueknya sama Chika atau semuanya?" Tanya Mama

"Semuanya sih, kata temen-temennya dia emang kayak gitu orangnya" Ucap Chika lagi

"Berarti klo Chika beneran suka, Chika harus bisa luluhin dia buat dia cair sama Chika" Ucap sang Mamah

"Tapi gimana caranya mah?" Ucap Chika yang sedih karena dia tidak tau caranya

"Anak Mamah kan jenius, pasti ada cara buat bisa luluhin dia" Ucap sang mamah tersenyum sambil mengelus kepala Chika

"Iya deh, Chika akan berusaha buat luluhin Kak Aran" Ucap Chika dengan semangat

"Oh, jadi namanya Aran? Cieee" Goda sang mamah

"Ihh, mamah apa sih" Ucap Chika yang salting karena di goda Mamahnya

"Udahh ah, yuk masuk diluar dingin ntar kamu masuk angin" Ucap sang mamah dan Chika pun mengikuti Mamahnya masuk ke dalam

"Tidur yah sayang, jangan lupa berdoa. Goodnight anaknya Mamah"

Cup

Ucap sang mamah dan mencium kening Chika.





Tbc.

Maaf yah, kali ini partnya pendek soalnya Aku lagi ada kesibukan mendadak🙏 nanti next part Aku panjangin yah<3

Aku harap cerita ini bakalan rame, aku harap kalian suka ya🤗

Jangan lupa vote🤍

Cold Seniors (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang