Happy Reading~
.
.
.
Beberapa menit kemudian, mereka pun sudah sampai di kantor Polisi. Gracio pun langsung memarkirkan mobilnya, dan mereka turun dari mobil untuk masuk ke dalam kantor polisi. Saat sampai di dalam, Gracio pun langsung melapor pada polisi penjaga yang berada disitu."Selamat malam Pak, ada yang bisa saya bantu" Ucap Polisi
"Malam Pak, Saya Gracio Harlan Wijayakrama. Saya adalah Ayah dari Aran Alexander Wijayakrama, korban dari tabrak lari." Ucap Gracio
"Ohiya, mari Pak Gracio komandan kami sudah menunggu anda di ruang investigasi" Ucap Polisi dan langsung mengantarkan Gracio dan Zee ke tempat investigasi
"Silahkan masuk Pak, komandan sudah menunggu di dalam. Kalau begitu saya permisi Pak" Ucap Polisi
"Iya, Terimakasih Pak" Ucap Gracio
Gracio dan Zee pun masuk ke dalam ruangan investigasi, namun karena pelaku membelakangi mereka jadi Gracio dan Zee tidak bisa melihat siapa dia.
Tapi, yang membuat Zee dan Gracio kaget adalah, ternyata pelakunya ada seorang perempuan.
"Selamat Malam Pak" Ucap Gracio saat sudah berada di dalam ruangan
"Selamat malam Pak Gracio. Jadi ini Pak, pelaku yang sudah menabrak anak Anda. Kami juga sudah mengumpulkan bukti-bukti yang mana memang benar wanita ini adalah pelakunya. Tapi mohon maaf, sampai sekarang kami belum bisa mengetahui motif dari penabrakan ini karena pelaku masih enggan untuk berbicara." Ucap Polisi
"Baik Pak, terimakasih atas bantuannya Pak. Apakah boleh saya berbicara dengan pelaku Pak?" Tanya Gracio
"Iya boleh Pak, silahkan" Ucap Polisi
Gracio dan Zee pun langsung duduk di tempat polisi tadi, dan polisi pun keluar dari ruangan itu dan menunggu di depan pintu bersama dengan anggota lain.
Saat Gracio dan Zee duduk, wanita tersebut masih saja menunduk dan tak ingin menampakan wajahnya pada mereka.
"Apa alasan anda menabrak anak Saya?" Ucap Gracio dengan wajah datarnya
Wanita itu tetap saja tidak ingin berbicara, namun kali ini mereka bisa mendengar suara tanggisan dari wanita itu.
"Saya tidak peduli dengan tanggisan anda. Yang saya tanyakan, apa alasan anda menabrak anak Saya?!" Ucap Gracio kali ini lebih tegas
Zee yang sedari tadi hanya diam, ia terus memperhatikan wanita yang berada di depannya ini seperti ia kenal. Zee pun berdiri dari duduknya dan langsung menyingkirkan rambut wanita itu dan mengangkat paksa wajahnya.
Deg/
Betapa kagetnya Zee saat melihat wajah wanita tersebut. Tak berbeda juga dengan Gracio yang kaget karena sangat mengenal wanita di depannya ini.
"Fiony?!" Kaget Gracio
Perasaan marah, dan benci pun terpancar dari wajah Zee. Zee pun yang tidak bisa lagi menahan amarahnya pun langsung memukul meja yang berada di depannya.
"Arghh"
Buk/
"Lo punya otak gak, kenapa lo lakuin ini sama Kakak Gue! Kakak Gue punya salah apa sama lo bangsat" Emosi Zee yang sudah tidak bisa lagi ia tahan
Buk/
Buk/Zee terus-terusan memukul meja di depannya untuk melampiaskan emosinya.
"Zee udah sayang, udah kamu tahan emosi Kamu" Ucap Gracio langsung menahan Zee agar tidak melakukan hal yang lebih
Fiony yang melihat Zee emosi seperti ini pun langsung takut, dan hanya bisa menangis.
"Asal lo tau, karena ulah Lo Kakak gue sekarang koma! Dia lagi berjuang buat hidup dan matinya karena ulah Lo, anj***" Marah Zee dengan suara tinggi
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Seniors (End)
Random"I Love you Chika" Ucap Aran sambil tersenyum manis "I Love you too Kak Aran" Balas Chika dan mengeluarkan Gummy Smilenya Semua cerita ini jangan disangkut pautkan dengan real life ygy. Cerita ini juga murni cerita yang Aku buat sendiri, tanpa copy...