Seperti yang Freya bilang siang tadi, sekarang Flora sudah berdiri di depan cafe tempat ia bekerja. Menepati apa yang Freya katakan padanya siang tadi di taman kampus.
Kring!
Suara lonceng ala ala cafe berbunyi saat pintu itu dibuka oleh Flora.
Didepannya langsung tampak dua orang gadis yang berada di belakang mesin coffee grinder, dengan apron yang terpasang pada tubuh kedua nya.
"Selamat- eh kak Flora, ngapain kak? Bukannya libur?" Celetuk salah satu barista, alias Fiony.
"Cepio, kan tadi Kak Freya bilang, kalo ada kak Flora suruh tunggu aja di meja no 6." Balas Manda. Heran, punya senior ngapa lemot amat. Dah tau tadi Freya nelpon, kalo ada Flora katanya suruh tunggu di meja no 6 aja, karena dia masih di kampus.
"Oh iya!"
"Silahkan duduk kak Flora, mau dibikinin apa?" Tanya Fiony kemudian.
"Nggak usah, Fio. Btw ini kalian cuma berdua aja? Perasaan di grup, hari ini yang shift nya ada tiga orang. Cepio, Manda... Oh iya, Christy nya kemana?"
"Kan gak masuk, Kak Flora. Emang gak liat grup ya? Mama nya Christy meninggal."
"Inalillahi! Serius??" Fiony maupun Manda langsung mengangguk.
"Oh iya, inalillahi wa innailaihi rojiun." Benar ternyata.
"Lah kak Flora gak tau? Kirain tau." Kata Manda menyahut.
"Yaudah nanti abis dari sini melayat deh." Monolog Flora, kemudian dia pamit untuk duduk dimeja yang sudah Freya tentukan.
Flora membuka ponselnya sekedar mengecek apakah ada chat masuk, atau tidak. Ternyata tidak :)
Tidak lama dari Flora duduk, hanya selang 10 menitan, Freya datang dengan almamater kampusnya yang terpasang di tubuhnya. Dengan rambut pendek yang sedikit berantakan, Freya tersenyum dan melepas maskernya.
"Hai Flo, maaf ya jadi nunggu. Lama gak?" Tanya Freya seraya membuka almamater nya dan meletakkan nya di sanggahan bangku yang ia duduki.
"Gak kok Frey, aku juga baru sampai." Flora tersenyum, sekarang rasa canggung nya datang lagi, padahal kemarin kemarin sudah agak ilang. Apa ini semua karena chat yang berisi ancaman dari nomer anonymous kemarin?
"Kamu mau pesan apa?" Tanya Freya sembari membuka buku menu.
"Gak usah, Frey. Aku udah makan tadi, ada customer yang ngasih aku nasi campur." Beritahu Flora. Dia tak berbohong, tadi dia dapat orderan food lagi, nasi campur ayam. Eh customer nya bilang, suruh pesen satu lagi, buat makan siang Flora.
"Wow serius?" Flora mengangguk.
"Yaudah. Manda!" Panggil Freya.
"Iya Kak?"
"Aku pesen americano ya satu, oh ya less sugar ya. Sama jus mangga nya." Flora langsung melihat kearah Freya, jika sudah begini, dia tak bisa lagi menolak.
"Baik kak. Mohon ditunggu ya." Barista bernama Manda itupun langsung melenggang pergi.
"Flo, kamu pasti bingung ya kenapa aku suruh kamu kesini?" Flora mengangguk karena memang sejujurnya dia beneran bingung.
"Ada yang mau aku omongin sama kamu. Tapi sebelum itu, aku tau kamu pasti bakalan kaget dengar ini, tapi aku mohon sama kamu, apapun yang aku katakan, jangan pernah kamu ada niat buat ngejauh dari aku, ya?" Flora jadi menyeritkan keningnya bingung, ada apa ini? Kok perasaannya tidak enak ya.