Kepo ya Freya ngomong apa? Hiya hiya hiya
"Kamu mau ke rumah aku ngga, nanti? Bunda mau ketemu sama kamu, mau ngomong katanya."
Flora terdiam sebentar, "Bunda mau ketemu aku? Ada apa?"
Freya mengangkat bahunya.
"Bunda gak bilang apa apa ke aku, aku cuma disuruh bunda kasih tau ke kamu untuk datang kerumah. Bunda mau bicara katanya."
Flora mengangguk, "Kapan aku harus ke rumah?"
"Sebisa kamu, Flo."
"Yasudah." Terjadi keheningan setelahnya, tetapi hanya beberapa saat, karena setelahnya Freya membuka suara.
"Flo, aku tau mungkin ini bukan saat yang tepat untuk bicarain ini, tapi— kapan kita bisa menuju ke jenjang yang lebih serius? Maksud aku—kamu gak mau hubungan kita serius kah?"
Flora terdiam seribu bahasa mendengar ucapan Freya. Akhirnya yang ia takutkan terjadi, ia sudah menyiapkan diri sebenernya untuk suatu ketika jika Freya membahas ini di kemudian hari, dan ternyata ini terjadi.
Flora memandang Freya dengan tatapan yang Freya sendiri tidak tau artinya. Terlihat wajah tanpa ekspresi dari Flora, bukan karena Flora tidak mau serius sama Freya, akan tetapi ia bingung harus bereaksi seperti apa.
Flora diam sesaat, terlihat jelas nahwa Flora menelan ludahnya mentah mentah sebelum membuka mulut untuk menjawab ucapan Freya.
"Ehm... Begini Frey, bukannya aku gak mau serius sama 'kita'... Tapi aku minta, kita omongin ini nanti lagi ya? Maksud aku—maksud aku, waktunya kurang pas. Maaf kalo jawaban aku kurang memuaskan. Kita omongin ini lagi nanti ya? Kamu ada kelas kan habis ini? Kamu bisa kelas dulu. Aku lanjut kerja ya? Kasian Adel sendirian." Setelah berkata seperti itu Flora berdiri dan melenggang pergi meninggalkan Freya yang memandang penuh tanya tentang kepergian nya.
"She looks different, is there something wrong with what I said?" Freya memandang ke counter kasir yang dimana Flora sudah berada di sana.
Setelahnya, Freya berdiri dan pergi untuk menghadiri kelas kuliahnya sehabis ini.
"Kenapa lo? Kayak abis liat setan aja." Ledek Adel yang heran kenapa Flora diam aja sehabis ngobrol sama Freya.
"Del—menurut lo, berlebihan gak kalo gue kaget karena Freya ngajak gue nikah?" Adel langsung menoleh ke Flora.
"Yang bener lo? Anying! Kaga lah Flo, artinya dia serius sama lo. Kok lo bego sih, begitu aja kaget." Adel malah meledek Flora sebab kakaknya itu kaget perihal ucapan begitu saja.
"Mata lo! Ya gue pasti mau nikah lah, cuma gue belom ada duit del. Mau gue kasih makan apa anak orang?" Flora menjenggut kepalanya pusing.
"Lah, lo lupa Freya orang kaya?" Flora menggeleng.
"Terus?"
"Malu lah goblok! Nikah itu bukan hal main main del, lo kira nikah tinggal nikah aja gitu? Banyak hal yang harus di pikirin ege. Biayanya, maharnya, rumah setelah kita nikah, uang bulanan buat dia belanja. Duit dari mana gue?!" Adel menatap bingung Flora yang terlihat sangat frustasi.
Adel menaruh bokongnya untuk duduk di sebelah Flora.
"Iya juga Flo..." Kan si geblek ikutan bingung.
Flora memandang Adel jengkel.
"Tapi kan papah kita kaya, Flo. Apa yang lo bingungin?" Flora seperti tersadar akan sesuatu saat Adel berkata seperti itu.
"Oh iya! Lupa gue."