(15)

549 70 3
                                    

Gemerlap lampu serta dekorasi yang meriah berpadu dengan alunan musik yang terdengar lembut di telinga. Para tamu undangan dengan jas dan gaun pesta, asyik bercengkerama, saling menyapa saat bertemu kenalan lama. Suasana bahagia memenuhi ballroom hotel tempat dimana pesta pernikahan Zilong dan Ling diadakan. Sengaja mereka memilih untuk menyelenggarakan pesta pada akhir pekan.

Menghindari keramaian, Hayabusa lebih memilih untuk duduk sambil menikmati segelas cocktail. Di depannya, Hanzo yang terpaksa ikut menghadiri undangan, tengah memakan dessert. Meskipun terpaksa, setidaknya banyak hidangan yang disajikan dalam pesta itu. Dengan senang hati Hanzo mengambil banyak dan menikmatinya, mengabaikan hal-hal lain di sekelilingnya.

Sebenarnya dia datang bersama Kagura yang juga diundang, tapi gadis itu pergi bergabung dengan kenalannya yang lain. Hayabusa tidak mungkin ikut.

"Ani, aku mau es krim lagi." Pinta Hanzo sembari menyerahkan gelas es krim yang sudah kosong kepada Hayabusa.

"Baiklah, tunggu sebentar."

Hanzo tersenyum senang saat Hayabusa beranjak untuk mengambilkan es krim lagi untuknya. Dia tidak enak hati karena sudah berkali-kali pergi untuk mengambil makanan-sebenarnya tidak ada yang mempermasalahkan.

"Kau mau sesuatu lagi?" Tanya Hayabusa saat meletakkan gelas es krim di hadapan Hanzo.

"Tidak. Terima kasih, ani."

Hayabusa merasa senang melihat wajah Hanzo yang berseri saat sesendok es krim masuk ke mulutnya.

Seperti anak kecil.

"Hanzo," Panggilnya, "bagaimana menurutmu tentang pesta ini?"

"Tidak buruk. Memang menyebalkan karena ada banyak orang, tapi makanannya enak."

Jawaban yang terlalu jujur. Jika saja mereka tidak di tengah-tengah pesta, Hayabusa akan tertawa lepas mendengarnya.

"Tapi aku heran denganmu."

Hayabusa menatap Hanzo, "Apa itu?"

"Ya," Hanzo meletakkan sendok dan gelas yang sudah kosong, "yang menikah itu temanmu, 'kan? Lalu kenapa sejak datang sampai sekarang kau belum mengucapkan selamat kepadanya?"

"Kukira apa." Hayabusa meneguk habis cocktail dan meletakkan gelasnya yang sudah kosong. Matanya menatap pasangan yang tengah mengobrol dengan tamu-tamu lain di dekat pelaminan. Dia tidak masalah dengan Zilong, tapi kalau dengan Ling rasanya agak canggung.

Dia jadi teringat dengan masa lalu.

"Tidak perlu terburu-buru, nanti saja saat hendak pulang."

Sementara itu, manik lilac Ling menangkap keberadaan Hayabusa dari kejauhan. Tatapannya tidak berpaling beberapa saat. Zilong yang menyadarinya langsung merangkul pinggang ramping Ling untuk mengalihkan pandangannya.

•××ו

Tujuh tahun yang lalu, tahun pertama Hayabusa dan Kagura pindah dari tempat asalnya ke kota yang saat ini ditinggalinya, saat masih duduk di bangku sekolah menengah, saat ia mengenal Zilong dan Ling pertama kalinya. Hubungan mereka masih jauh dari sekarang. Saat itu Zilong masih jomblo, Ling masih seorang playboy, dan Hayabusa adalah murid baru yang isi otaknya hanya belajar.

Hayabusa adalah teman sebangku Zilong. Laki-laki bersurai coklat itu sangat suka menjahili Hayabusa dengan pertanyaan-pertanyaan tidak berguna.

"Apa gadis berambut putih itu pacarmu?"

"Bukan."

"Oh, kukira demikian karena kalian sangat dekat dan tempat asal kalian juga sama. Kalau begitu dia adikmu?"

ANIKI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang