Pagi ini, Zuney sudah berpenampilan rapi dibalut dengan seragam PGRI. Ketika memasuki kelas pun, Zuney sudah dikejutkan dengan satu cake cokelat bertuliskan 'Selamat Hari Guru Miss Zuney.' Dan satu buket yang berisi berbagai macam ukuran cokelat batangan.
Gadis cantik itu kini disambut hangat oleh murid-muridnya yang tentu saja berebut untuk minta dipeluk. Zuney benar-benar terharu dan berkali-kali mengucapkan terima kasih. Zuney juga tak lupa mengucapkan terima kasih pada orang tua murid yang sudah menyiapkan semua hadiah istimewa ini.
Pagi ini, kegiatan di sekolah dimulai dengan upacara peringatan HUT PGRI, dilanjut dengan kegiatan bersalam-salaman anatra guru dan semua siswa. Setelah itu, waktunya untuk Zuney masuk kelas, untuk quality time bersama anak-anak, karena khusus hari ini, tidak ada jam pelajaran.
Saat Zuney sedang memotong kue yang juga dimakan bersama dengan anak-anak, ponsel Zuney bergetar singkat, menandakan ada satu pesan masuk, dan itu dari Jendra.
Jendra
Selamat Hari Guru, Miss Zuney
Semoga selalu dilimpahkan kesabaran dan kekuatan untuk mendidik putera-puteri bangsaZuney tersenyum, lalu membalas pesan itu.
Wah, makasih
AamiinSore ada waktu santai gak, Ney?
Ketemu, yuk?
Gue jemput yaBoleh, Jen.
Tapi gue mau beli bunga dulu
Mau ke Juna dulu, gapapa?Gapapa, Ney
Ayo, gue anter ke JunaOkee, Jen
Makasih yaGue yang makasih, Ney
Hehe oke, smsm deh kalau gitu
***
Sore ini, Jendra dan Zuney tengah berada di toko bunga. Zuney sedang memilah-milih bunga yang menurutnya paling cantik. Dan pilihannya jatuh pada bunga Baby Breath dengan warna kelopak putih.
"Wah, pilihan yang bagus," puji wanita penjaga toko bunga itu. "Baby Breath itu walau ukurannya kecil, tapi punya makna yang dalam lho, Kak."
Jendra mengangkat alis. "Kalau boleh tau, memang artinya apa?"
"Cinta sejati yang tidak pernah berakhir."
Zuney tersenyum lalu meminta agar bunga pilihannya segera dikemas secantik mungkin. Dan Jendra, pemuda itu juga kini memandangi Zuney yang sibuk dengan pesanannya. Benar, dirinya sudah berjanji, bahwa jika ingin bersama Zuney, Jendra harus siap jika seumur hidupnya akan selalu ada nama Arjuna yang menyertai perjalanan kehidupannya bersama Zuney kelak. Dan, Jendra benar-benar bersedia untuk itu.
Mereka berjalan kaki untuk sampai di pemakaman, karena jarak dari toko bunga pun tidak terlalu jauh. Jendra masih terus memerhatikan gadis cantik yang berjalan di sampingnya itu. Gadis yang masih saja memandangi buket bunga dengan senyum yang belum luntur. "Cantik, ya, Jen, bunganya."
KAMU SEDANG MEMBACA
(MELINGKAR) VOL. 2
FanficSEQUEL DARI CERITA SEBELUMNYA, YAITU MEL(INGKAR) Jadi, kalian baca dulu Mel(ingkar) ya ❤ Sulit dimengerti, ketika seseorang yang nyatanya telah pergi, namun kehadirannya masih sungguh terasa. Bagaimana caranya berbicara saja masih teringat jelas...