26. Mars yang Ketakutan

79 6 0
                                    

Naka tidak tahu apa yang membuat Keysha tiba-tiba berubah. Setelah tadi dia mendapatkan buku untuk dibaca dan kembali ke meja, Naka sudah mendapati Keysha yang tiba-tiba lebih banyak diam. Gadis itu tampak linglung dan jiwanya seperti tidak di sana.

Ditanya pun, Keysha hanya menjawab bahwa dirinya baik-baik saja. Jadilah kegiatan mengeksplor kafe baru hari itu dihabiskan dengan acara yang lebih banyak menghasilkan kebisuan.

Naka ikutan melepas helmnya ketika motor yang dikendarainya berhenti di depan pagar rumah Keysha. Cowok itu menghela napas terlebih dulu ketika mendapati Keysha yang masih seperti tadi.

"Key? Beneran lagi nggak papa?" Untuk pertanyaan tersebut, rasanya sudah Naka lontarkan beberapa kali hari ini. Namun, lagi-lagi jawabannya berupa gelengan. "Baik," jawab Keysha singkat.

Gadis itu menyerahkan helmnya pada Naka, lantas mengulas senyum tipis. "Gue masuk duluan, ya, Ka? Capek."

"Tapi beneran lagi nggak ada masalah, 'kan?"

Tidak langsung menjawab seperti sebelumnya, Keysha tampak memperhatikan Naka. Membuat Naka menjadi yakin jika ada yang tengah disembunyikan kekasihnya itu. Dia sudah siap mendengarkan, tetapi rupanya Keysha belum ingin bercerita.

Menggeleng sekali lagi. "Lagi capek aja. Hati-hati, ya, Ka? See you tomorrow." Setelahnya Naka bisa melihat tubuh Keysha menghilang di balik pagar besi itu.

Naka refleks mengembuskan napasnya, terdengar lelah. Dia betul-betul tidak mendapat ide ada apa sebenarnya dengan Keysha. Merasa bisa gila jika hanya menebak-nebak seperti ini dan tidak mengambil langkah, Naka mengeluarkan ponselnya dari saku celana.

Mengirim pesan kepada Keysha.

Arnaka Mahaputra: Bilang kalau gue ada salah, ya, Key?

Arnaka Mahaputra: Selamat istirahat.

Lepas mengirim pesan tersebut, Naka kembali menyimpan ponselnya di saku celana. Lantas mengendarai motornya melenggang dari sana.

Sementara itu, Keysha yang baru saja menggantungkan tasnya di gantungan baju sontak mengalihkan atensi ketika mendengar suara notifikasi ponselnya berbunyi. Benda itu langsung dia hempaskan di kasur begitu saja ketika sampai di kamar.

Keysha beranjak untuk memeriksanya. Lantas tertegun ketika mendapati ada dua pesan dari Naka. Teringat lagi sesuatu yang dia lihat tadi di CoffèBook. Perasaan Keysha campur aduk. Selama ini dia mencari-cari sosok Mars yang ternyata begitu dekat dengannya. Bahkan menjadi kekasihnya.

Ada hela napas berat yang diembuskan gadis tersebut. Keysha belum tahu harus bersikap bagaimana di depan Naka. Rasanya berat jika harus menganggap semua baik-baik saja tetapi kenyataannya tidak.

Naka tidak tahu, selama ini Keysha tersiksa batin karena menfess dari Mars. Naka tidak tahu rasanya menjadi Keysha harus menahan malu karena Mars. Naka tidak tahu.

Dan yang tidak Keysha habis pikir, mengapa Naka tiba-tiba berbalik menyukainya padahal sebelumnya dia selalu mengirim menfess berkonotasi menjelek-jelekkan? Keysha butuh penjelasan.

*

Pandangan Keysha tampak kosong. Menyorot ke satu arah. Suara-suara ribut antara sorakan pemain dan gesekan sepatu di lantai tampak tidak membuatnya terganggu dari lamunan. Langit sore menerpa wajahnya, tetapi lagi-lagi, itu tidak diindahkan.

Saat ini Keysha tengah menemani Naka latihan basket di lapangan outdoor. Atau lebih tepatnya, tengah melamun. Karena sepanjang tim Garga latihan di sana, fokus Keysha hanya pada pertanyaan 'mengapa Naka begitu?'. Dan menunggu Naka latihan pun bukan tanpa alasan. Keysha harus mempertanyakan maksud cowok itu. Hasilnya nanti, bagus atau buruk, urusan belakang.

Hello, Mars! [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang