6. Fakta Adanya

114 14 0
                                    

"Mau ke kantin, nggak?" Naya bertanya ketika dia sudah membereskan peralatan belajarnya ke dalam tas. Dia menoleh ke meja sebelah dan mendapati Keysha tengah menarik sebuah penutup mata bermotif kelinci itu dari laci.

"Mau tidur aja. Lo duluan aja."

Naya menghela napas. "Begadang apa lagi semalem? Gue kira lo udah tidur pas balik dari kamar gue."

"Plannya, sih, gitu. Tapi ternyata nonton Shooting Stars lebih menggoda."

Tanggapan berupa gelengan diberi Naya. Perempuan itu akhirnya bangkit dari kursi. Bagaimana lagi? Hari ini dia harus ke kantin sendirian karena sahabat yang mengaku setia kawan ini memilih tidur.

"Mau dibeliin sesuatu, nggak?"

"Nggak," jawab Keysha singkat. Dia terlebih dahulu memberi cengiran sebelum memasang penutup matanya. Setelah terpasang sempurna, Keysha menelungkupkan kepalanya di meja. Bersiap menjemput dunia mimpi meski hanya beberapa menit.

Melihat hal itu, Naya segera beranjak dari sana. Baru saja dia keluar dari kelas, pandangannya tiba-tiba saja tertuju pada seorang cowok yang tengah duduk di depan kelas sebelah. Cowok tersebut tengah mengobrol dengan beberapa temannya yang Naya kenali salah satu dari mereka bernama Raven.

Sebenarnya, Naya tidak ingin menyapa atau berbasa-basi dengan mereka, tapi hal tersebut rasanya mustahil ketika Naka sudah memanggilnya.

"Eh, Nay?"

Mau tak mau, Naya akhirnya berhenti juga. Dia menoleh dan hanya menampilkan senyum kecilnya.

"Mau ke kantin, ya?"

"Iya, nih, Ka."

Terlihat Naka melihat ke belakangnya, yang Naya tebak pasti tengah mencari Keysha.

"Temen lo nggak ikut?"

"Tuh, 'kan! Apa gue bilang!" batinnya.

Naya menggeleng. "Keysha lagi tidur, semalem dia begadang, lagi."

Naka terlihat mengernyitkan keningnya. "Nggak makan siang dong dia?"

"Udah sering, sih, Ka. Biasanya kalo Key milih tidur waktu jam istirahat, dia makan siangnya pas pulang sekolah, atau langsung makan malem."

Naya bisa mendengar decakan Naka dengan jelas. Sangat amat jelas sampai bisa membuat Naya refleks menampilkan senyum kecilnya.

*

Lima menit sebelum bel masuk berbunyi, Keysha terbangun. Selain karena dia merasa bahwa tidurnya sudah cukup, kelas yang mulai ramai juga menjadi penyebab dirinya terbangung.

Kening Keysha sontak mengernyit ketika menemukan ada dua bungkus roti isi dan sekotak susu pisang di mejanya. Dia menoleh dan mendapati sosok Naya yang sedang sibuk dengan ponselnya.

"Gue, 'kan, udah bilang nggak usah beliin apa-apa, Nay," ujarnya serak, khas orang baru bangun tidur.

Naya langsung menoleh, dan menampilkan kekehan kecilnya. "Dih, geer. Bukan gue kali."

"Hah?"

"Yang beliin bukan gue."

Keysha semakin mengernyitkan keningnya. Melihat sahabatnya itu tengah kebingungan, Naya memilih menyimpan ponselnya dan memfokuskan atensi pada Keysha.

"Tadi Naka ke sini ..."

"Oh, no!"

"Terus ngasih ini ke lo."

Hello, Mars! [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang