26 Desember, 2022
#prompt: PulangType: Drabble [369 kata]
Status: Ranko Sawa from Halloween's Hunting Festival Series
***
Ranko memeluk tas hitam besar di pangkuan. Awan hitam seolah masih menggantung di atas kepalanya. Ia tidak peduli ke mana kereta cepat yang dinaiki, akan membawanya.
"Ran ...."
"Untuk hari ini, Xiri ... untuk hari ini kumohon diamlah."
"Tidak bisa! Sekarang pikir, apakah perbuatanmu ini adil untuk Dom?"
Dom ....
"Argh ...! Aku lelah denganmu!"
Lelaki tua yang duduk di hadapan Ranko memutuskan untuk pindah akibat pertunjukan drama pertengkaran kecil Ranko dan Xirina dalam satu tubuh yang sama. Memang tidaklah aneh bila Dominic sendiri pun sering mengatainya 'gila'. Ya, mungkin menjadi gila sungguhan jauh lebih melegakan.
Beberapa hari lalu, Ranko ketakutan karena terus diintai dan diikuti oleh tiga orang berpakaian serba hitam. Inilah yang membuat matanya memerah akibat berjaga sepanjang malam dan takut tertidur. Ingatannya dan Xirina beresonansi ke pengalaman buruk mereka di masa lalu.
Benar. Xirina dibunuh oleh penculiknya yang kecewa karena tidak berhasil mendapatkan uang tebusan. Ranko juga beberapa kali menjadi sasaran para penculik dengan dua alasan berbeda. Alasan pertama masih bermotifkan uang. Sementara yang kedua akibat ketenaran dari sang ibu sendiri. Ada dugaan, ayah kandung Ranko adalah orang penting di dunia hitam. Dunia yang penuh kejahatan, intrik, dan pembunuhan. Namun, semua tinggal desas-desus karena tidak ada satu pun yang tahu pasti selain Sherly Sawa, wanita yang telah melahirkannya.
Penampilan tiga pria tersebut mengingatkannya pada para bodyguard yang disewa Sherly sendiri setelah kasus pencobaan penculikan pertama yang gagal. Namun, keberadaan para penjaganya justru membuat Ranko semakin tidak aman. Postur tinggi para penjaga yang menjulang dan imajinasinya tentang monster hitam di bawah tempat tidur atau di dalam lemari, justru menjadi teror tersendiri. Belum lagi tidak adanya privasi karena mereka seperti hantu yang bergentayangan.
Penculikan kedua, salah satu dari penjaganya harus meregang nyawa. Tiga hari berikut dihabiskan Ranko tersekap dalam ruangan redup dengan satu lubang ventilasi sempit dan dua penjaga berwajah seram. Sekali lagi, mereka berpakaian serba hitam.
***
Turun di stasiun terdekat, Ranko terpaksa menghubungi nomor yang tersimpan di catatan ponselnya. Itu adalah nomor pengacara Sherly, Armando Rodriguez. Untuk sesaat ia ragu, tapi Xirina menggerakkan jarinya untuk menekan tombol 'Panggil'.
"Armando ini aku ... Ran. Aku ... kehabisan uang dan ...." Ranko menarik napas panjang dan menyembur cepat. Dirinya kesal karena harus menelan janji sendiri untuk tidak pernah tergantung pada pria tersebut. "Aku ingin pulang."
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Crystallize
General FictionSelamat datang di Taman Kristal milik Lize. Jangan pedulikan posturnya yang kecil seukuran kutu! Apabila dia sudah menelan satu kristal Boraserium, maka dia akan seukuran dirimu. Baiklah, Pixie tak bersayap yang membutuhkan embusan angin (embusan an...