Purple Topaz Route 1: Your Lips (Love Is Perfectly Scandalous)

46 22 21
                                    

19, Desember 2022
#prompt: Ada Cerita Apa di Hari Minggu?

Type: Cerpen [1155 kata]

Status: Hyun x Karla x Jin

***

Aku tidak ingin percaya dengan perasaanku lagi. Anggap saja ini fantasi yang berbeda dari hari-hari kemarin. Melupakan. Aku ingin menghapus semua kenangan letih ini. Hari ini pun masih kucoba untuk menghapusmu.

Aku tidak ingin diperdaya lagi dengan ingatan-ingatan indah tentangmu. Lagi, apa dayaku? Setiap kali kupejamkan mata ini, kau hadir kembali.

Sadarkah kau, meski kita dekat, hati kita semakin jauh. Apa yang salah? Mengapa sekarang aku lebih suka menutup mata dari realita, menenggelamkan diri dan mencari ketenangan dari memori masa lalu daripada bersamamu?

***

[Hyuuun ...! Temani aku belanja, Ibu hamil harus sering-sering bergerak kata dokter!]
[Hyun? Kau masih hidup, kan?]
[Hyun, Jin bilang akan mentraktir kita kopi! Aku akan kirim lokasinya. Sampai bertemu nanti! Ciao~]

Tiga pesan berisik dari Sonya dan Hyun memutuskan untuk membalas daripada diganggu oleh kehadiran wanita berperut buncit yang akan menyeretnya keluar dari apartemen kesayangan. Ya, Sonya tidak segan-segan membobol pintu kediamannya. Untunglah Sonya masih berdiri di jalan terang dan tidak menjadi peretas yang merugikan banyak orang.

[Aku pass dulu]

[Keterlaluan!!! Ini hari Minggu dan kau memilih memenjarakan diri di kamarmu lagi???!]

[Maaf]
[Ini hari Malas Sedunia]
[aku malas ke mana-mana]

[Ya sudahlah. Selamat malas!]

Akhirnya Hyun menyelamatkan hari berkabung yang diciptakannya sendiri. Ia benar-benar tidak ingin Sonya ataupun Jin melihat wajah dan mata bengkak seperti kodok. Ponselnya kembali bergetar.

[Hyun, kumohon balaslah! Mau sampai kapan kau tidak mengacuhkan aku?]

Seperti biasa, Hyun hanya membaca notifikasi saja tanpa membuka pesan dari Jin. Jeda dua menit, ponselnya kembali bergetar. Masih pengirim yang sama.

[Hyun, kau baik-baik saja?]

Jin, tidak adakah kata-kata lain yang bisa kau katakan padaku?

Hyun melempar ponsel dan kembali menyembunyikan wajahnya di balik bantal. Matanya masih sembab. Entah sudah hari ke berapa ia memilih melenyapkan diri dari hadapan Jin. Sosok yang ditunggu selama bertahun-tahun memang mengucapkan untaian kata yang menjadi melodi di telinganya.

Sayang seribu sayang ... situasi ini juga menjadi persimpangan jalan untuk Hyun. Kedua ujungnya tidak berakhir indah. Kehilangan cinta dan persahabatan. Inilah hasil dari pengabulan dari sebuah permintaan. Apakah keinginannya keterlaluan?

Ia hanya mendambakan siraman cinta yang memekarkan hati, tapi yang didapat justru api. Hawa panas yang mengeringkan kelopak bahagia yang masih menguncup. Jilatan-jilatan ganas yang menghanguskan semua keinginan dan harapan manis.

Jin, hentikan. Bila diteruskan kita hanya saling melukai. Cukup. Cukup sampai di sini.

Hyun meremas kuat-kuat bantal yang kembali membekap wajahnya hingga ia kesulitan bernapas.

Waktu ... berhentilah. Hanya untuk hari ini saja. Sekali ini saja, berikanlah aku kehidupan yang baru.

Kalung yang melingkari leher Hyun berpendar. Topaz ungu pemberian Karla di hari ulang tahunnya. Ia belum menyadari hingga suhu setara api yang menelusup masuk melalui serat-serat jaket wool tebal, menggigit permukaan kulitnya.

CrystallizeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang