Doom

2 0 0
                                    

30 Juli, 2024

#prompt: Aku yang menceritakan si kamu (POV2)
#monthly writing (July) for Blackpandora_Club

Type: Cerpen (fantasi) min. 400 kata [591 kata]

***

Hampa ... kembali hampa ....

Pesan kriptik inilah yang bergaung berisik di belakang kepalamu selama beberapa hari setelah kamu mengalahkan musuh terakhir. Sesuai ramalan dari seri pertama yang muncul pada bagian Prolog, musuh terkuat akan musnah setelah ditikam oleh pedang milik Yang Terpilih. Doom, sosok tanpa wujud tetap selain gulungan awan hitam mirip tornado berlapis debu berlian yang sanggup mengoyak daging dan menghancurkan tulang bagi siapa pun yang tersedot masuk ke dalam pusarannya.

Pedang serta tanganmu sebatas siku lebur bersama Doom. Sebuah pengorbanan yang sedikit dan tidak berarti dibandingkan dengan kerusakan akibat kehadiran makhluk terkutuk itu. Seharusnya semua berakhir dan dunia SLICE selamat dari kiamat. Namun, sekembalinya ke dunia nyata, selama tiga hari kamu bermimpi buruk. Saat ini, kamu tengah terombang-ambing di atas sekoci kecil menghadapi terjangan ombak yang bersiap menghempas untuk mencuri nyawamu.

Badai di tengah lautan? Mimpi yang menegangkan dan memacu adrenalin, bukan?

Itu jika menghabiskan waktu dalam permainan, tapi yang kamu inginkan sekarang hanyalah memejamkan mata dan tidur tanpa disuguhi rekaman peristiwa dari setiap petualanganmu.

"Aku tidak perlu napas tilas! Biarkan aku tidur, sialan!" teriakmu hingga parau demi melampiaskan frustrasi yang bercokol di dada. Namun, kamu tidak merasa lega sedikit pun. Bunga mimpi telah merenggut waktu tidurmu yang berharga. "Kutukan macam apa ini ...."

***

Isekai. Semua orang di duniamu sangat tahu dengan istilah tersebut. Bagi mereka peralatan VR sudah cukup untuk menjadi pintu masuk ke dunia permainan dan terhanyut dalam kisah di dalamnya. Kamu pun begitu, tapi tidak lagi. Petualangan seru, mendebarkan, dan memacu adrenalin tidak lagi 'menyenangkan'. Semua menjelma menjadi siksaan tiada akhir.

Sebagai seorang penyelamat, kamu justru menjadi pelenyap. Segala yang tersentuh tangan prostetik bersarung hitam--bahkan hanya seujung jari--milikmu akan lenyap begitu saja.

Dari abu kembali menjadi abu.

Dalam ingatan samar di masa lalu, seseorang pernah mengatakan omong kosong itu padamu. Lihatlah apa yang terjadi. Setitik abu pun tidak tersisa darinya. Dia hanya berputar-putar masuk dalam spiral hitam dan tersedot begitu saja ketika mencapai pusat spiral.

Pria tinggi bermata tajam ini mati konyol menurutmu. Ulah isengnya berbuah petaka. Salahnya sendiri karena mencoba mengetes ujung tombak padamu. Andai saja ini masih dalam dunia permainan, tentu kematiannya tidak akan diratapi oleh lima orang yang sekarang berdiri mengitarimu. Sorot mata mereka menyiratkan pikiran-pikiran untuk membalas dendam ataupun keinginan menyiksamu selama mungkin. Sayang, musuh utama dalam permainan yang menginvasi duniamu justru mengadopsi hukum-hukum yang berlaku di sini. Sebanyak apa pun rapalan mantra untuk membangkitkan orang mati digunakan, jiwa yang sudah terpenjara dalam Gehena tidak akan pernah dibebaskan. Mereka akan terus tertahan di sana sampai semuanya berakhir dalam kehampaan.

Kehancuran dunia yang seharusnya dicegah justru harus terjadi. Sumber bencana duniamu sepertinya masih belum bisa dikalahkan oleh kelima orang ini. Buktinya, mereka hilang satu per satu.

Populasi duniamu terus menyusut. Duniamu di ujung tanduk dan kamu hanya bisa mengawasi.

***

Sekian lama menunggu, kamu melupakan satu hal ketika menyelesaikan seri pertama dari permainan berjudul SLICE. Doom telah memilihmu ketika kamu dan kelompokmu melakukan perlawanan heroik. Empat rekanmu tewas tanpa menyisakan jasad setelah kamu jatuh dalam pengaruhnya.

Sedikit lagi. Sedikit lagi duniamu akan kembali kepada kehampaan. Korupsi terhadapmu sulit terbendung lagi, sisa akal sehatmu akan tersapu sepenuhnya. Kamu akan keluar dan merengkuh semua untuk masuk dalam kehampaan. Kamu lelah menunggu siapa pun yang sanggup menyingkirkan beban ini darimu. Kamu ingin bebas. Tidak ada yang perlu dipedulikan.

"Tidak akan yang selamat, termasuk dunia ini dari dirimu sendiri ... Doom," ucapmu sambil memejamkan mata dan mengambil langkah pertama.


Satu fakta yang terhapus--atau sengaja dihapus-- dalam buku catatan para peramal adalah 'Doom tidak termusnahkan' dengan kata lain dia kekal.

Dari hampa kembali kepada kehampaan.

***

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 30 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CrystallizeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang