2. bertemu lagi

800 99 2
                                        

Hari ini Anna libur sehingga membuat gadis itu senang, terlihat begitu semangat membersihkan rumah, saat menyapu ia akan bersenandung kecil, mengepel lantai dan mencuci perabotan rumah, Anna melakukan semua itu sembari bernyanyi. Karena memang sejak kecil impian Anna ingin menjadi penyanyi namun alih-alih kepergian kedua orangtuanya membuat Anna mengubur mimpinya dalam-dalam, ia harus bekerja dan menghidupi dirinya sendiri, begitu juga rumah besar yang ditinggalkan harus ia urus sendiri

Kedua orangtua Anna meninggal saat Anna berumur delapan belas tahun-saat ia sudah lulus SMA, saat itu Anna yang ingin mengambil jurusan seni musik harus gagal, padahal dulu Anna sangat mendambakan bisa bernyanyi di depan banyak orang, ingin semua orang mendengarkan suara nya.

Omong-omong tentang Anna, gadis cantik dengan surai sepunggung itu adalah anak tunggal kaya raya, karena sudah ditinggal kan segi ekonomi nya mulai menyurut dan membuat Anna harus bekerja. Anna hidup sebatang kara, hidup di dalam rumah selalu sendiri, mungkin ketika Satya dan Runa berkunjung, Anna tidak merasa kesepian

"Mbak Anna!!"

Dari arah ambang pintu, ada Runa yang berlari diikuti dengan Satya di belakangnya, dua orang itu dengan seenak jidatnya menginjak lantai yang sudah Anna pel

"Heh lantainya masih basah!"

"Eh-!! ya maaf!"

Runa dan Satya langsung memberhentikan langkah nya, dengan ekspresi kaget sembari menggaruk tengkuknya yang tak gatal

"Lagian kamu sih, Runa!" gertak Satya

"Kamu juga ngapa ngikutin?" -Runa

Anna menghela nafas, kalau tidak langsung dilerai oleh nya Runa dan Satya akan bertengkar, dua orang itu memang tidak menentu, kadang akur kadang enggak

"Runa, Satya udah jangan bertengkar, kalian berdua tuh ngapain pagi-pagi udah kesini?" tanya Anna, menatap Runa dan Satya secara bergantian sambil berkecak pinggang

"Lah mbak Anna lupa?"

"Kan katanya hari ini minta temenin beli bunga terus ke pemakaman orangtuanya mbak Anna, gimana sih kok lupa?" jelas Satya, mengingat kemarin Anna meminta Satya dan Runa untuk menemani nya

"Enggak sepagi ini juga" kata Anna

"Loh mbak Anna juga lupa?"

"Lupa apa lagi?" heran Anna

"Mbak Anna kan kemarin nyuruh aku sama Satya dateng jam delapan pagi, lupa lagi?" seloroh Runa, mungkin karena lelah berdiri gadis tomboi itu langsung mengambil duduk di sofa, jarak sofa dengan nya lumayan dekat yang memungkinkan untuk Runa berjalan beberapa langkah saja

Anna menepuk jidatnya "astaga, Runa, Satya.. mbak lupa, suwer deh"

Runa dan Satya hanya memutar malas kedua bola matanya, sudah tak heran lagi bila Anna memang pelupa, gadis itu seringkali lupa dengan hal-hal yang ia katakan, pernah waktu itu lupa menyimpan kunci rumah, setelah seharian dicari-cari ternyata ia simpan di bawah pot bunga

Menjengkelkan memang, tapi Runa dan Satya memaklumi, mungkin juga karena pelupa terus yang membuat Anna belum menikah di umur 25 ini, laki-laki yang pernah menjadi kekasih Anna pun sempat trauma karena tidak dianggap pacarnya

"Yaudah sana gih mandi, aku sama Runa tungguin" suruh Satya, pemuda itu ikut mengambil duduk di sebelah Runa

"Ah oke, tungguin!!"

Dengan tergesa-gesa Anna langsung menaruh gagang pell nya sembarang asal, lantas ia langsung berlari menaiki anak tangga, kalau dilihat-lihat rumah milik Anna ini cukup besar, bertingkat dua dan memiliki banyak akses ruang kosong yang tak dipakai, di area belakang rumah banyak sekali ditumbuhi sayur-sayuran hijau

6 MONTH 182 DAYSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang