Alana Gracia Anderson atau biasa dipanggil Alana ini adalah gadis kecil berambut panjang dengan hidung bangirnya itu telah menjelma menjadi gadis remaja yang sangat cantik jelita.
Wajahnya mirip sekali dengan bundanya, terkadang orang juga salah mengira jika dia adalah bundanya.
Gadis dengan senyum manis itu hidup dan besar beriringan dengan luka yang amat dalam. Penyesalan, ketidakpercayaan, kekecewaan, ketakutan, bahkan menyerah sudah menjadi makanan alana setiap harinya.
Semua orang memang sayang alana, namun apakah seorang yang notabenenya ' ayahnya ' itu juga sayang padanya? Entahlah, alana memikirkan hal ini sudah beribu bahkan ratusan ribu kali.
Suara derap langkah kakinya mulai menuruni anak tangga dirumahnya ini, perutnya sudah meneriakinya untuk segera memakan sesuatu sebelum ia pergi ke sekolah.
" Papah udah berangkat?"
Anggukan selalu didapatkannya dari asisten rumah tangganya ini.
" Tapi papah udah sarapan kan bi?"
" Tadi tuan cuma minum kopi aja non"
Helaan nafasnya jelas terdengar lelah," Besok bilang ke papah kalau jangan sering sering minum kopi pagi pagi ya bi?" ucapnya meminta tolong pada asisten rumahtangganya ini
Lagi lagi asisten itu mengangguk
Roti dengan selai coklat diatasnya dan segelas susu selalu menjadi pilihan menu sarapannya setiap pagi. Tangan kanannya ia gunakan untuk memegang roti dengan selai cokelat tadi dan tangan kirinya ia gunakan untuk memainkan telepon genggamnya.
" Udah ditungguin didepan tuh, siapanya kamu?"
Seseorang berhasil membuat alana sedikit terkejut. Wanita yang sering disapa Chika ini sering sekali datang ke rumah ini setiap paginya, entah untuk hanya sekedar mampir ketika ia akan pergi bekerja atau untuk melihat keadaan keponakannya ini sedang baik baik saja atau tidak.
Alana sedikit mengernyit dahinya heran," Siapa tan? Perasaan alana ngga janjian buat dijemput sama siapa siapa" tanya alana
Chika mengangkat bahunya tipis seraya meminum susu alana yang tinggal setengah gelas itu.
Notifikasi dari telepon genggamnya mampu membuatnya terperangah.
LINE
aku udah diluar, al
aku tunggu yaaTangannya dengan cepat menarik ranselnya yang berada di kursi disampingnya ini untuk ia bawa,
" Tante aku berangkat dulu ya? Dadah tante" pamitnya pada chika seraya mencium pipi kanan milik wanita didepannya iniLangkah kaki alana sedikit berlari, ia tak mau seseorang yang baru saja mengirimnya pesan menunggu ia terlalu lama.
" Hai "
Seorang laki laki berpawakan tinggi itu berdiri bersender di mobil hitam miliknya dengan tangan yang ia lambaikan pada gadis yang ia tunggu beberapa menit yang lalu untuk keluar.
" Kok ngga bilang dulu mau jemput?"
" Jemput pacar sendiri harus bilang dulu emang?"
Hembusan nafasnya keluar dari hidung bangirnya itu dengan pelan," Ya harus, biar kamu ngga nunggu lama kayak gini dong, ji" Jawabnya alana
Aji Baskara Putra atau sering disapa Aji itu adalah pria yang berpawakan tinggi yang beberapa tahun belakangan ini menemani alana. Laki laki dengan sejuta kharismanya itu mampu membuat seorang Alana Gracia jatuh hati sedalam-dalamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEMESTA DAN LUKANYA (END)
Teen Fiction17 tahun mungkin menjadi sesuatu yang menyenangkan untuk remaja pada umumnya, tapi tidak dengan dia. Luka yang terlalu dalam membuat ia tidak seperti remaja pada umumnya. Mungkin kesenangan duniawi tidak membuatnya kuat sampai saat ini, tapi salah s...