" Baru ngga ketemu tadi loh al, masak udah kangen sih?"
Gadis itu malah mengeratkan pelukannya pada lengan laki laki disampingnya ini," Namanya juga kangen, ji" ucapnya lirih
" Ya kan kamunya tadi pergi sama tante kamu, padahal aku mau ngajak kamu ke sesuatu tempat yang bagus banget"
Alana melepaskan pelukan dari lengan laki laki disampingnya ini," Ya kamu tanyanya telat sih, harusnya dari malem pas kita telfon kamu ngomong" jawabnya tak terima
Aji terkekeh kecil seraya mengacak surai cantik milik gadis disampingnya ini," Hehe ya maaf sayang, aku lupa semalem mau ngomong itu ke kamu" ucap aji dengan pelan
Alana tersenyum, ia jatuhkan kepalanya itu pada dada bidang milik laki laki disampingnya ini dengan pelan. Suara degupan jantung milik aji sangat terdengar jelas di pendengaran alana. Tangan aji bergerak spontan untuk mengusap usap halus surai milik gadis yang bersandar di dadanya ini.
" Kalau ngantuk ganti baju dulu ya? Abis itu tidur di dalem aja, disini dingin sayang"
Alana mengangguk paham," Aku belum ngantuk ji, tapi kalau kamu giniin ya aku bisa bisa tidur sih" ucapnya dengan terkekeh kecil
" Ya emang tujuanku itu sih, kamu nginep sini aja ya? Ini juga udah malem, tapi harus izin tante kamu dulu"
Lagi lagi alana mengangguk," Tante ngga bakal nyariin aku ji, tenang aja. Lagipula aku juga udah sering nginep disini dan ngga ada yang nyariin juga" ucapnya
Aji paham dengan yang dikatakan alana," Yaudah, tidur ya cantik? Nanti aku pindahin ke dalam kalau kamu udah tidur" ucap aji
" Kenapa ngga sekarang ke dalem aja? Biar kamu ngga berat angkat angkat aku"
Aji tertawa kecil," Ngga enak, aku belum milikin kamu sepenuhnya al. Aku temenin tidur disini aja, nanti aku pindahin kamu kalau udah tidur" jawab aji
" Kamunya tidur disini lagi?"
Aji mengangguk," Gapapa, tidur gih! Besok harus sekolah kan?" ingat aji
Alana mengangguk, ia memberikan senyum manisnya itu kepada aji sebelum ia menutup matanya untuk segera berada di alam mimpinya.
*****
" Al, alana? Kamu masih tidur atau udah bangun? Alana? Aku masuk ya?"
Pintu kamar utama apartemen miliknya ini ia buka perlahan, ia berusaha mengedarkan pandangannya pada seisi kamar ini.
Nihil, tak ada siapapun disana. Aji memutuskan untuk keluar dan mencari keberadaan alana di ruang tengah atau kamar mandi mungkin?
" Alana? Kamu dimana?"
" Aku dikamar mandi ajii"
Suara alana yang sedikit berteriak mampu aji dengar, ia segera melangkahkan kakinya ke arah sumber suara yang sangat nyaring ia dengar itu.
Pintu kamar mandi terbuka perlahan, seorang perempuan yang sedari tadi aji cari keluar perlahan dari ruangan itu.
Kedua alis aji menaut sempurna," Kamu gapapa al? Kamu kenapa?" Tanyanya
" Aku kenapa? Aku ngga kenapa kenapa ajii"
" Tunggu disini sebentar, aku ambil tisu"
Alana mengerutkan keningnya tak paham, ada apa dengan kekasihnya ini?
Tisu yang aji ambil asal ia bawa ke arah alana dengan langkahnya yang cepat," Diem dulu ya?" ucapnya
KAMU SEDANG MEMBACA
SEMESTA DAN LUKANYA (END)
Teen Fiction17 tahun mungkin menjadi sesuatu yang menyenangkan untuk remaja pada umumnya, tapi tidak dengan dia. Luka yang terlalu dalam membuat ia tidak seperti remaja pada umumnya. Mungkin kesenangan duniawi tidak membuatnya kuat sampai saat ini, tapi salah s...