• ⁶ •

764 67 1
                                    

" Hari ini ashel check up, mama harap kamu bisa anterin dia ya?"

" Iya ma"

Lagi lagi ia membatalkan janjinya untuk mengantarkan alana kerumah sakit. Pesan yang mamanya ini berikan tak mampu ia tolak, ia berpikir jika ini mungkin salah satu kewajibannya yang harus ia lakukan bukan?

Langkahnya ia jalankan pada rumah yang baru saja ia tempati dengan"istri" nya ini, dengan pelan ia buka perlahan pintu rumah itu dan siluet matanya mampu melihat sosok perempuan dengan perut yang mulai membuncit sedang turun dari anak tangga dirumahnya ini dengan hati hati.

" Hari ini check up kan?" tanyanya

Perempuan yang ia tanyai ini menoleh padanya,
" Kok udah pulang ji? Katanya pulang sorean?" tanya balik perempuan itu

" Mama ngasih tau kalau kamu check up hari ini, ya aku pulang buat nganterin kamu"

" Aku bisa dianter pak adi ji"

Punggungnya ia senderkan pada pegangan anak tangga dirumahnya ini," Nganterin kamu check up itu udah jadi kewajiban aku yang harus aku penuhi sebagai ayah dari anak kamu kan cel? Jangan ngga enakan sama aku kalau nyangkut semua tentang anak kamu cel" jelasnya

Ashel hanya diam mendengarkan penjelasan aji baru saja ini, hatinya akan ia kutuk jika dengan beraninya ia mulai menaruh hati pada sosok pria didepannya ini.

" Ngga buru buru kan? Aku ganti baju dulu ya?" ucap aji seraya ia berjalan menaiki satu persatu anak tangga itu

" Ji"

" Ya?"

" Baju kamu udah aku masukin semua di dalem kamar kamu, maaf lancang banget masuk ke kamar kamu"

Aji tersenyum," Makasih cel, aku ganti baju sebentar. Kamu tunggu diruang tengah aja ya?" ucap aji

Ashel mengangguk cepat dan mulai melangkahkan kakinya ke arah ruang tengah rumahnya itu.

*****

Duduk bersandar pada kursi ditengah taman miliknya ini setiap malam adalah hobi gadis berumur 17 tahun itu, entah mengapa jika mendudukkan dirinya disini semua isi kepala dan hatinya yang berisik sedikit tenang.

" Udah makan?"

Alana mengangguk cepat seraya menggeser sedikit tubuhnya itu agar sosok perempuan yang menanyainya ini dapat duduk disampingnya.

" Dingin al, nanti kamu masuk angin gimana?"

" Kepala alana lagi berisik tan, alana butuh disini buat bikin kepala alana ini ngga berisik lagi"

Chika sedikit mencondongkan tubuhnya agar lebih leluasa berbicara dengan keponakannya ini," How's your day, al?" tanyanya

" Lagi kurang baik baik aja tan, tapi gapapa sih hehe"

" Dasar kamuu" ucap chika seraya menyentil hidung mancung milik alana ini

Alana hanya terkekeh kecil," Papah udah pulang tan? Mobilnya tadi udah ada didepan belum?" tanyanya

Chika menggeleng," Mobilnya ngga ada, lembur kali" jawab chika

" Udah jadi kebiasaan papah sih lembur sampe tengah malem supaya ngga ketemu aku dirumah sih kayaknya hehe"

Chika tersenyum giris," Mana pacar kamu itu? Kok belum kamu kenalin ke tante?" ucap chika mengalihkan pembicaraan

" Kapan kapan deh aku kenalin ke tante"

SEMESTA DAN LUKANYA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang