" Mau langsung pulang, al?"
Alana mengangguk," Pusing kepala alana tan, pulang aja" jawabnya
Cindy segera membawa mobil miliknya itu untuk lebih cepat sampai di rumah keponakannya ini. Agaknya keponakannya benar benar pusing karena kemoterapi tadi.
" Kalau ngantuk tidur dulu, nanti kalau udah sampe tante bangunin" ucap chika yang sekarang ini duduk disamping alana
Lagi lagi alana mengangguk
Suara dering telepon genggamnya menarik atensinya sejenak, kantuk yang lumayan menggodanya kini benar benar sirna. Nama tertera di telepon genggamnya ini sangat membuatnya lebih baik dari sebelumnya.
" Halo sayang" panggil seseorang dari sebrang sana
" Halo aji, ada apa?" tanya alana pada kekasihnya ini
Aji nampak diam sebentar
" Belum pulang ya? Aku didepan rumah kamu tapi kata satpam, kamu belum pulang" ucap aji dari sebrang sana
" Ini aku lagi dijalan, bentar lagi nyampe rumah. Ada apa? Kok sampe nyamper aku malem malem gini?" tanya alana pada aji
" Aku tadi mampir di toko buku sebentar, terus lihat novel bagus banget. Yaudah aku beli buat kamu" jawabnya
" Oh iyaa, aku bentar lagi nyampe rumah. Kamu masuk dulu aja gapapa ji" suruh alana
" Aku tunggu diluar aja, hati hati sampe rumahnya al!" ucap aji seraya mematikan teleponnya sepihak
Cindy melihat kebelakang dari spion mobilnya ini," Ditelfon pacar aja langsung sehat wal afiat" sindir cindy
Chika terkekeh," Tiap hari suruh aji telfon alana aja ya kak, biar sehat terus" ucap chika
Cindy mengangguk cepat," Kali ini kamu harus kenalin pacar kamu ini ke tante, oke al?" titah cindy mencari persetujuan
" Iya tanteee"
Mobil milik cindy sudah terparkir rapi di depan perkarangan rumah milik alana ini. Motor berwarna putih itu juga sudah jelas terparkir rapi disana, pemiliknya sedang berduduk santai di pos satpam rumah alana dengan mengobrol ngobrol santai juga dengan satpam alana.
" Tuh mas, non alananya udah pulang" ucap satpam dirumah alana ini
Aji mengangguk," Saya kesana dulu ya pak? Makasih pak!" ujarnya pada satpam itu
Aji segera melangkahkan kakinya untuk segera sampai di tempat gadisnya berdiri. Paperbag berwarna coklat itu ia bawa di tangan kanannya, ia akan berikan ini pada alana.
" Malam tante" sapa aji pada kedua tante alana
" Malam juga, yuk masuk dulu! Kamu pasti lama ya nungguin alana disini?" ajak cindy
Aji hanya tersenyum kikuk," Disini aja tan, cuma sebentar kok perlu sama alananya" jawab aji sopan
" Masuk aja dulu, tante pengen ngobrol juga sama kamu" ucap cindy lagi
Alana terkekeh kecil," Masuk aja ih ji! Ngapain juga diluar, ayo masuk" ajak alana
Aji mengangguk, ia mengikuti alana dan kedua tantenya ini untuk masuk ke dalam rumah itu.
" Al, bikinin minum aji ya?" suruh cindy
Alana mengangguk, ia segera mengarahkan dirinya untuk pergi ke pantry rumahnya bersama chika di belakangnya.
Cindy mulai mendudukkan dirinya di atas sofa ruang tengah di rumah ini, begitu juga dengan aji yang ikut mendudukkan diri di sofa tersebut.
" Nama kamu aji ya?" tanya cindy memulai
KAMU SEDANG MEMBACA
SEMESTA DAN LUKANYA (END)
Teen Fiction17 tahun mungkin menjadi sesuatu yang menyenangkan untuk remaja pada umumnya, tapi tidak dengan dia. Luka yang terlalu dalam membuat ia tidak seperti remaja pada umumnya. Mungkin kesenangan duniawi tidak membuatnya kuat sampai saat ini, tapi salah s...